(Now) BAB 13: Pengantar Sang Duka

Jangan lupa follow PixiOfficial sebuah akun yang didedikasikan oleh Zaryn Geraldi untuk wattpader Indonesia khususnya para author dan calon author di Wattpad. Semoga kalian menjadi pencerita yang handal lagi bermanfaat ☺

***
Demi duka dan cabaran yang akan membuatmu semakin kuat.
***

---Andin---

Sebenarnya, cerita ini dari awal HG sampai sekarang, yang ditulis oleh penulisnya adalah masa lalu. Ya, sebab tidak ada orang yang bisa menulis realita di masa depan. Kecuali jika itu fiksi.

Hardest Goodbye/Perpisahan Paling Sulit, adalah idenya Mas Zaryn.

Autumn Farewell/Perpisahan Musim Gugur adalah milikku.

...
Aku mengamati baik-baik pembabakan waktu 'Past' dan 'Now' yang terkronologi secara halus pada cerita HG sampai AF. Sesuai dengan data yang tersedia. Dan jika sekarang aku sedang duduk di depan PC. Di malam yang sunyi, sambil sesekali melirik Masku tercinta sedang mengembuskan napas hangatnya di balik selimut, tertidur lelap. Dan aku menuliskan tulisan yang sedang kalian baca ini, adalah ketika semua masalah berakhir. Ketika semua badai lewat beradu.

Masku yang terlelap itu, tidak lebih dari seorang prajurit perang yang sedang terkulai istirahat, dari peperangan yang membuatnya menderita banyak luka, tapi menang. Kami menang.

Jadi kurasa, apa yang sudah terjadi di HG, itu seperti sebuah pengantar atau prolog untuk sampai di AF. Begitu menurutku, tidak tahu menurut penulisnya ataupun kalian yang membacanya.

Terus kalau HG saja sudah membikin perasaan kita teraduk, bagaimana dengan AF? Kurasa, ini sangat tepat dibaca oleh siapa saja yang merindukan pernikahan dan atau mereka yang sedang mengarungi bahtera yang sama sepertiku. Apalagi tantangan yang harus aku hadapai itu berbeda, sangat berat. Jika bukan karena pertolongan Allah, yang menguatkanku untuk teguh mempertahankan mawaddah dan ar rahmah, maka aku dan Mas tercinta tidak akan bisa merasakan sakiinah sekarang ini.

Di bagian ini, dan sebelum terlalu jauh. Mungkin hanya akan berisi monolog dariku saja. Juga, bab-bab berikutnya akan lebih banyak mengambil sudut pandangku. Terserah penulisnya nanti mau menyelipkan sudut pandang dari orang yang lain, tapi aku pastikan akan lebih banyak tentang aku terhadap Mas. Bagaimana masalah itu datang, dan menerjang kuat, sampai akhirnya kami bisa menghirup udara dengan naungan sakiinah dari Allah.

Ini juga menjadi PR buat penulisnya, sebab agar cerita ini semakin hidup. Dia harus mendalami dan bisa menghidupkan karakter perempuan berikut perasaannya. Biar kalian saja nanti yang menilai.

Dalam sebuah perundingan, kami (Aku, Mas, dan Sahlil Ge) sudah sepakat untuk membagi cerita agar pesan awalnya bisa tersampaikan. Meskipun awalnya hanya tentang Mas, namun ketika dia membuka suara tentang HG, dan aku membacanya, rasanya aku ingin melibatkan diri serta turut andil dalam menebarkan pesan kebaikan. Karena jatuh cinta, kasih sayang, dan pernikahan hanyalah kulit, pengalaman pun masalah yang ada di dalamnya adalah esensi yang sebenarnya dari cinta itu sendiri. Percayalah, aku sudah mengalaminya.

Dari bagian ini, aku ingin mengantarkan kalian kepada potongan-potongan kami yang mengharu biru. Tentang kami yang berjuang mempertahankan biduk cinta, dan bagaimana kami menyelesaikannya dengan, ya, kalian akan tahu nanti.

...

Aku ingin berfokus kepada kalian yang perempuan. Dan laki-laki wajib mengikutinya sebagai bahan pengetahuan.

Di sebuah bab aku pernah menyebut bahwa Mas Zaryn telah memberiku sebuah paket lengkap yang berisi novel biografi tentang empat wanita yang dijamin masuk surga, yaitu bunda Khadijah, Fatimah Az Zahra, Asiyah dan Maryam. Lalu sisanya aku membeli sendiri karena penasaran dengan kisah-kisah yang lainnya, seperti Bunda Hajar dan Siti Aisyah.

Aku sangat belajar banyak dari kisah mereka. Yang akhirnya membantuku untuk tetap teguh mempertahankan cinta.

Jika aku menyebut Asiyah dan Ra (Firaun I), bukan berarti aku akan menyamakan Mas Zaryn dengan Ra, jelas aku tidak akan tahan jika memiliki suami seperti Ra. Sekalipun dia pandai, punya kuasa, namun tidak akan sanggup jika harus memandangi kebejatannya Ra.

Kalian tahu kalau Ratu Asiyah belum benar-benar merasakan kasih sayang dari seorang suami?

Biarkan aku berkisah sebentar, ini sebagai penghantar untuk bab-bab berikutnya.

Asiyah menjadi ratu yang paling disegani sepanjang zaman. Jika masih hidup di zaman sekarang pun, aku khawatir dia akan diperebutkan raja-raja penguasa negara untuk disunting sebagai permaisurinya. Tapi sepertinya tidak ada lagi kesucian yang meliputi laki-laki yang memiliki kekuasaan di era sekarang. Sebab tidak ada yang sesempurna Rasulullah dalam memegang kuasa. Kalau begitu? Kesendirian Sang Ratu merupakan mahkota terbaik yang pernah ada. Menurutku.

Berbicara tentang ratu Asiyah, berarti membicarakan tentang perempaun yang tabah menghadapi kelakuan suaminya. Padahal Ra sudah jelas-jelas menikahi Asiyah; prempuan paling berkualitas di generasinya. Tetapi setiap malam, apakah dia datang ke kamar dan memberi sedikit saja kasih sayang untuk ratu? Jawabannya tidak. Ra lebih memilih menenggak botolan anggur fermentasi bersama selir-selirnya yang ada lebih dari lima dalam sekali waktu. Dilakukan di ruangan terpisah dari kamar ratu, Ra menghabiskan malam dengan mabuk bersama selir yang tak punya harga diri itu. Tidak semuanya.

Sebagai perempuan, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang harus diterima oleh Ratu. Karena suaminya begitu. Dan akhirnya, sampai sebuah istana surga membayang di atas langit saat ajalnya menjemput, ratu Aisyah masih terjaga dalam kesucian.

Lain lagi dengan bunda Hajar. Menggendong Ismail kecil di tengah tanah tandus, mengikuti langkah Ibrahim untuk sampai di suatu tempat. Hanya berbekal roti keras yang harus direndam terlebih dahulu agar bisa dinikmati. Jadi setiap ada pemberhentian di sebuah oasis mereka lalu makan, dan kalau tidak bisa menemukannya, maka harus bertahan sampai pada pemberhentian selanjutnya. Sampai akhirnya Ibrahim meninggalkan bunda Hajar di sebuah peneduh yang sangat sederhana. Apakah bunda Hajar banyak tanya? Tidak, selama dia tahu kalau perbuatan bunda Hajar itu adalah titah Allah, maka mengikuti langkah tanpa banyak tanya itu lebih baik. Sampai ketika dia ditinggal bersama bayi Ismail barulah dia bertanya.

Apakah kau akan meninggalkanku di sini?

Ibrahim tidak menjawab. Sambil terus melangkah kembali ke arah rumah Sarah. Karena tidak tega menjawabnya.

Lalu bunda hajar menanyakan hal yang sama. Namun ditambahi lagi, apakah ini perintah dari Allah?

Barulah Ibrahim menjawab secara sederhana, Ya.

Mungkin aku hanya akan memberi contoh soal Bunda Hajar dan Ratu Asiyah, karena kalau melantur terlalu panjang, aku khawatir kalian akan merasakan kejenuhan.

Kesamaan dari kedua perempuan hebat itu ialah ketabahan terhadap suami, dan akhir bahagia keduanya, sekalipun Asiyah mendapat bahagia ketika ada Musa dan istana surga, sedangkan Hajar dengan Zam-Zamnya, adalah tanda bahwa semua luka yang Allah timpakan kepada manusia, pasti akan bertemu dengan akhir bahagia.

Begitulah yang waktu itu aku hadapi. Jika hidup berisi tentang sebab akibat, maka pemberian buku dari Mas Zaryn adalah sebab, dan pembelajaran terhadap masalah yang ada kemudian adalah akibat yang harus aku telan perlahan, maksudku, kami.

Bagi perempuan, memilih suami sama saja memilih takdir di masa yang akan datang. Dan untuk laki-laki, memilih istri sama saja memilih penyeimbang... aku sadar, kadang dalam sebuah pasangan, perempuanlah yang paling kuat egonya, karena dia paling besar dalam berperasa. Sedangkan laki-laki banyak menyikapi masalah dengan tenang dan seolah itu hanya masalah sederhana saja, khususnya Masku. Sebab dia orangnya sangat logis, sekalipun bisa berperasa juga.

Maka, ketika masalah demi masalah datang, aku hanya ingin menjadi penyeimbang untuk Mas, peneduh, dan penenang. Bahkan ketika aku harus menyembunyikan luka.

...

Selamat datang, untuk luka-luka yang akhirnya menyapa.

Selamat datang, untuk kesabaran dan keikhlasan.

Selamat datang, untuk sebuah akhir.

Selamat datang, untuk kematian dan melepaskan.

Selamat datang, untuk persahabatan.

Selamat datang, untuk pernikahan yang bermusim biru.

Selamat datang, untuk musim gugur di Vancouver.

Selamat datang, untuk penyelesaian.

Selamat datang, untuk cinta yang mengalir tanpa henti.

Bagiku, masa lalu tidak bisa digunakan untuk mendefinisikan seseorang. Let it go. Yang terpenting adalah bagaimana orang itu di masa sekarang. Namun, sayangnya waktu juga akan terus berjalan, yang akhirnya membuat masa sekarang pun tidak bisa digunakan untuk mendefinisikan siapa seseorang di masa yang akan datang.

Pengecualian untukku, cintaku padanya akan selalu sama ketika mendefinisikan siapa aku terhadap dia. Nanti, kalian tidak boleh salah paham kepada siapa saja. Kalian hanya perlu mengikuti, tanpa harus memicingkan mata kepada siapa saja. Terutama Masku, dia hanya khilaf... hanya khilaf. Sekali lagi, hanya khilaf.

---o0o---

Dua bulan ke depan mungkin AF akan tamat. Kalian juga pasti penasaran dengan proses penulisan dan bagaimana saya bisa menuliskan cerita berdasarkan kisah seseorang. Nanti saya akan 'buka-bukaan' soal HG sampa AF, tentang para tokoh serta pembagian waktunya. Juga berbagi banyak banget tips menulis, khususnya buat yang baru gabung di Wattpad dan gimana sih cara memulainya?

Untuk itu saya sudah mengunggah dua BAB khusus bedah HG dan AF.
Silahkan check saja di profil saya, kalian bebas bertanya apa saja seputar nulis. Nanti akan saya coba jawab dengan serius.

IG: @Sahlil_Ge

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top