PATUNG MENARI DI TENGAH MALAM DAN SPA ALA MASYARAKAT MINAHASA

Dalam dunia ini banyak hal diluar nalar yang tidak bisa dijelaskan dengan logika. Termasuk mitos, yang merupakan bagian dari suatu folklor atau adat istiadat tradisonal dan cerita rakyat yang diwariskan turun temurun. Berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan dianggap benar-benar terjadi oleh si empunya cerita. Mitos dapat mengacu pada cerita-cerita masa lalu yang terus berkembang hingga sekarang.

Tidak jauh dari pembahasan sebelum-sebelumnya, Uyuy juga bakalan mengupas tuntas mitos dari Manado. Dari sekian banyak mitos, Uyuy memilih Patung Menari dan Bakera. Sebenarnya Uyuy anti sama patung-patung gaes. Tapi demi konten Uyuy mengenyahkan rasa takut eaaa.

Pertama-tama mari kita ke pembahasan tentang patung menari. Di tanah Manado ada sebuah cerita tentang patung yang menari di tengah malam. Cerita tentang patung ini berkembang cukup lama.

Patung menari yang terdiri dari dua wujud ini berada di Taman Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi Utara, di Jalan Maengket, No.31, Kota Manado. Taman ini diresmikan pada tanggal 8 Januari 1987. Biasnya tempat ini digunakan untuk menggelar aneka pertunjukan, pameran dan pelatihan seni budaya. Dulunya juga diadakan Festival Nasional, sayang lama-kelamaan sepi dan akhirnya terbengkalai.

Mitos tentang patung menari ini pun dikemukakan oleh seorang warga lokal yang katanya melihat patung ini menari di jam 12 malam saat sepi. Bahkan ada yang mendengar sambil menabuh bunyi gendang semacam mengiringi patung untuk menarikan tarian Maengket.

Patung ini terdiri atas Tole sebagai patung berwujud pria dan Keke sebagai patung perempuan. Tapi ini bukan Keke yang boneka itu ya, ntar judul lagunya berubah jadi Kekey* bukan patung kan gak lucu. Patung ini saling berhadapan dengan posisi terapung di atas kolam. Kondisi patung ini tidak bisa dikatakan bagus lagi, mengingat taman budaya ini sudah tidak terpakai. Membuat patung tersebut dikelilingi oleh tumbuhan liar dan rumput. Konon katanya, patung ini dibuat pada tahun 80-an sama seperti gedungnya. belum lagi daerah itu terkenal cukup angker oleh warga.

Banyak pro dan kontra atas cerita ini. Ada yang bilang jika hal itu hanyalah ilusi/mitos yang dibesar-besarkan. Adapula yang beranggapan jika patung menari ditengah malam itu adalah simbul tidak diberdayakannya Taman Budaya tersebut. So, kalian boleh percaya juga tidak. Karena mitos itu gak bisa ditelan bulat-bulat, tapi setidaknya kita ambil hikmahnya atau pelajaran yang bisa kita dapat dari cerita itu.

Nah selain satu mitos itu, aku juga bakalan bahas tentang mitos perempuan yang harus mandi uap setelah melahirkan. Apa sih?

Bakera atau mandi uap adalah salah satu dari kepercayaan tidak tertulis dari masyarakat di Sulawesi Utara. Yaitu ritual perawatan tubuh untuk wanita sehabis melahirkan atau sebagai KB alami untuk memperjarak kelahiran berikutnya, spa alami ini disebut teknik Bakancing. Masyarakat Minahasa percaya jika ritual ini diabaikan maka orang tersebut akan menderita bahkan diikuti roh jahat.

Jadi perawatan asal Minahasa ini juga bisa disebut SPA yang digunakan untuk mendapatkan kembali panas tubuh yang hilang, karena masyarakat Minahasa percaya pada saat seorang wanita melahirkan kondisinya akan lemah. Disebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara panas dan dingin dalam tubuh. Nah dengan menggunakan Bakera ini, maka panas tubuh akan di dapat kembali dengan cara alami atau menggunakan bahan tumbuhan.

Bakera ini juga termasuk 1 dari 15 ethno spa yang memiliki Standar Kompetensi Nasional Indonesia (SKKI). Mantap Setelah 40 hari inilah tukang pijat atau disebut biang kampong akan mengurut seluruh tubuh. Dan yang paling penting adalah organ reproduksi wanita agar kembali kencang.

Cara perawatan Bakera ini terbilang simple loh gengs. Karena menggunakan tumbuhan, mungkin kalian juga bisa mencobanya. Hehe. Tanaman yang biasanya digunakan adalah tanaman obat, tanaman beraroma untuk bahan dapur sampai tumbuh-tumbuhan. Tanaman tersebut diantaranya :

-Daun cengkeh

-Daun jeruk

-Daun dukung anak

-Daun kumis kucing

-Daun sirih

-Daun balacai (jarak)

-Daun sirsak

-Daun pala

-Sereh

-Daun sesewanua

-Daun beluntas

-Daun pisang

-Daun kayu amnis

-Lemon

-Jahe merah

-Dan bawang putih

Semua bahan itu direbus kemudian batu kali dibakar sampai merah. Nah perempuan yang akan di bakera tadi disuruh tanpa busana. Kemudian dililitkan selimut keseluruh tubuh, air rebusan bahan-bahan yang di dalam panci tadi diletakkan di dalam lilitan selimut tadi. Perempuan tadi pun disuruh duduk. Batu kali yang panas tadipun disiram air rebusan sampai berasap. Tutup panci rebusan tadi dibuka sedikit akan mengeluarkan uap. Nah dipercaya, kalau uap itulah yang akan berkhasiat pada si perempuan. Kalau di tempat tinggalku juga ada ritual ini, tapi dilakukan sebelum acara pernikahan. Namanya Batimung. Hampir sama kaya Bakera. Hehe

Khasiat dari bakera ini diantaranya :

-Menjaga kekebalan tubuh,

-Mengurangi rasa sakit,

-Sisa-sisa darah pasca melahirkan akan lancar melalui haid,

-Merawat organ intim,

-Meremajakan tubuh yang lelah,

-Membuang racun,

-Menghilangkan rasa pegal

-Dan menghilangkan rasa capek, sakit badan dan masuk angin.

Jangan mengira kalau bakera ini hanya untuk cewek aja ya. Sekarang perawatan ini juga bisa buat bapak-bapak loh.

Oke, pembahasan kali ini sampai di sini. Semoga bermanfaat yasee you next time

SUMBER :

-https://mysteryhystory.webly.com/blog/the-dancing-statue

-https://m.facebook.com/mysteryhystoryindo/post/1652746088105

-https://keepo.me/viral/mitos-patung-yang-menari-saat-tengah-malam-di-kantor-taman-budaya-sulut-mitos-atau-fakta?page=2

-https://anehdidunia.com/2013/03/misteri-patung-menari-manado.html?m=1

-https://www.insertlive.com/hot-gossip/20191017190148-7-62425/3-kisah-misteri-patung-patung-yang-bisa-menari-di-indonesia/3

-https://m.kumparan.com/dukun-milenial/seram-dua-patung-di-manado-ini-bisa-bergerak-sendiri

-https://www.ayonews.com/2019/11/09/dengan-spa-bakera-otot-vital-wanita-usai-melahirkan-kembali-kenceng-lho

-https://lifestyle.okezone.com/read/2015/07/30/194/1188047/mengenal-perawatan-kecantikan-tradisional-bakera-khas-minahasa

-https://www.vivo.co.id/arsip/779947-bakera-ritual-perawatan-kecantikan-dari-sulawesi-utara?page=2

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top