Bab 2 : Cincin Misterius
♢ ♢ ♢
Di antara "10 Hal Terbodoh yang Pernah Dilakukan René Altera", "Masuk ke Gua Anora Sendirian" langsung menduduki urutan yang ke-2 tanpa perlu nominasi lagi, pikir Ren ketika kristalit cahaya yang dibawanya tiba-tiba padam.
Kegelapan gua menyelimutinya seketika. Ren berhenti berjalan. Mengatur napas dan tidak membiarkan kepanikan melandanya, dia kembali memberikan Aura pada kristalit itu, namun kristalit tersebut tetap tidak mau hidup. Padahal keberadaan Auranya dalam kristalit masih tetap terasa.
Agak panik, Ren meraba-raba tumpukan kristalit yang ada di kantong kulit yang dibawanya, mencari kristalit api. Setelah meraba kristalit bulat yang agak kasar permukaannya, Ren mengeluarkan dan memberikan Aura pada benda itu. Kristalit terbakar dan tangan kiri Ren langsung diselimuti oleh api. Cahaya yang keluar dari api tak panas di tangannya mampu untuk menerangi sekitar, walau tidak seterang kristalit cahaya.
Kristalit api yang ada di kantongnya biasa hanya bertahan selama beberapa menit setelah dihidupkan. Dan Ren hanya membawa tiga benda itu. Seandainya kristalit cahaya masih tidak mau hidup, habislah dia dalam kegelapan gua.
Aku memang bodoh. Seharusnya aku sudah dapat memperkirakan kejadian ini.
Berbekalkan cahaya dari api itu, Ren membalikkan tubuh dan mulai berjalan cepat keluar dari gua. Apa dia akan sempat keluar dalam waktu ... katakanlah lima belas menit lagi? Waktu masuk dalam gua ini, dia sudah berjalan selama satu setengah jam. Rasanya tidak akan sempat keluar, walau harus berlari. Sinar yang keluar dari api juga tidak seterang kristalit cahaya dan itu semakin membuatnya sulit berlari dalam kegelapan.
Baru 26 langkah, kristalit cahaya di tangan kanannya kembali bersinar. Ren menghentikan lari sambil tersenyum kecut menyadari ketakutannya. Haha. Dia mengatur napas sekali lagi dan merasakan kalau keberaniannya telah muncul. Hah, ketakutanku hanya emosi sesaat. Tanpa berpikir panjang, dia berbalik dan melanjutkan perjalanannya kembali dalam gua.
Apa yang akan terjadi kalau kristalit cahaya padam lagi? Kau hanya punya dua kristalit api.
Ren tidak mengindahkan pikiran hati-hatinya itu. Ini bukan saat untuk hati-hati. Ini saat untuk beraksi. Semua kejadian aneh di Mazell bermula sejak para penambangnya menemukan tempat ini. Apa yang ada di sini mungkin dapat memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di Mazell. Sebagai penguasa Mazell, Count René Altera harus menyelesaikan masalah yang ada di daerah kekuasaannya.
Ren mulai berjalan santai dalam gua Anora sambil memperhatikan sekitarnya. Sebenarnya Ren belum pernah masuk ke dalam bagian gua yang ini. Bagian ini baru ditemukan dua minggu yang lalu oleh para penambang Lightite. Gua yang merupakan lokasi pertambangan Lightite-bahan baku pembuatan kristalit cahaya-tersebut merupakan salah satu dari properti miliknya.
Seharusnya aku sudah menyelidiki tempat ini sejak dua minggu yang lalu.
Tidak perlu menyesalinya sekarang. Siapa yang menyangka kalau riset tentang mengapa bangau biru suka buang kotoran di rumah Basil dapat menyita waktu selama itu, pikir Ren menghibur diri sendiri.
Kau hanya mengulur waktu.
Aku tidak mengulur ....
"Aku mulai gila berdebat sendirian," sahut Ren keras.
Gema yang ditimbulkan seolah-olah mengejeknya kembali.
Jangan berpikir yang bukan-bukan. Lanjutkan perjalananmu. Kau hanya kesepian, wajar kau bicara dengan dirimu sendiri, pikir Ren.
Tanpa disadarinya, Ren tetap berjalan. Bagian ini semakin dalam juga. Lantainya bahkan datar, bersih dari stalagmit yang seharusnya ada dalam gua kapur seperti Anora ini. Bagian gua ini pasti dibangun oleh manusia karena tidak mungkin gua yang dibuat alam memiliki lantai yang datar dan mempunyai corak teratur. Walaupun begitu, pasti pembuatannya telah berlangsung lama sekali, karena di dinding dan sedikit lantai gua bukan main lumutnya.
Eh, lumut? Ren langsung menoleh ke dinding gua. Bagaimana ada tumbuhan dalam tempat yang tidak ada matahari seperti ini? Lumutnya berwarna hijau lagi. Ren memperhatikan dengan seksama. Tangannya menyentuh tekstur lembut dari lumut-lumut itu. Lumut ini tampak sama dengan lumut yang ada di luar. Tapi mengapa berwarna hijau? Tumbuhan ini tidak menggunakan klorofil kan? Apakah mungkin mereka tumbuhan langka yang bisa menghidupkan Auranya sendiri? Apakah ....
Ren menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Tidak, aku ke sini untuk menyelidiki padamnya kristalit cahaya, bukan menjelaskan eksistensi tumbuhan hijau dalam gua, betapa pun anehnya itu. Kau bisa datang ke sini nanti, René Altera dan mengupas tuntas hal ini selama yang kau mau. Saat ini prioritaskan hal yang penting dulu. Berat hati, Ren melanjutkan perjalanannya.
Sebuah tanda yang tergambar di dinding gua membuat Ren berhenti. Berarti sampai di sini para penambang menjelajahi bagian gua. Mengapa mereka hanya berhenti sampai di sini? Di depan jelas-jelas bukan jalan buntu. Bahkan kalau dilihat Ren, di depan jalan gua itu semakin panjang dan semakin gelap juga. Kegelapan pekat yang ada di depannya seperti mengundang sekaligus mengusirnya.
Menarik napas panjang, Ren pun maju. Aura yang diberikannya pada kristalit cahaya semakin banyak, membuat kristal itu semakin bersinar terang. Namun, sinar terang sepertinya tidak mampu menembus kegelapan yang ada di bagian gua itu. Sejak melewati tanda tadi, kegelapan gua bahkan semakin kelam dan kristalit cahayanya seperti hanya mampu melindungi Ren beberapa meter saja dari sekitarnya.
Kau harus mengakui kalau tempat ini membuatmu takut.
Diamlah, pikiranku yang hati-hati.
Huh, seandainya saja tidak terjadi penampakan aneh di dalam gua sejak minggu-minggu terakhir, Ren pasti tidak mau menjelajah sedalam ini di gua Anora. Dia mungkin hanya akan berhenti di lumut tadi. Lumut tersebut terlihat lebih menarik untuk diselidiki.
Namun gara-gara beberapa penampakan aneh dalam gua, seperti dua minggu yang lalu salah satu pekerjanya, John, melihat hantu dalam gua ini. Memikirkan hantu saja sudah membuat Ren ingin tertawa. Akan tetapi, John sangat sungguh-sungguh dalam menceritakan hal menakutkan itu, mau tak mau Ren sedikit percaya juga. Namun, dia tidak percaya kalau John telah melihat hantu. John mungkin hanya melihat Lightite bersinar dan mengenai batu dan bayangan batu tersebut dia anggap seperti hantu. Tapi masalahnya tidak seperti itu lagi. Dua hari kemudian Ren mendapat laporan bahwa seluruh Lightite di bagian gua terdalam yang masih dapat ditambang tiba-tiba bersinar begitu saja. Walaupun kejadiannya hanya semenit, namun hal itu cukup menggemparkan karena tidak pernah terjadi sebelumnya.
Dan yang terakhir kejadiannya seminggu yang lalu. Seluruh kristalit cahaya di Mazell tiba-tiba saja kehilangan sinarnya. Setelah diberi Aura sekalipun, kristalit tersebut tetap tidak mau bercahaya. Kontan saja penduduk Mazell kaget, tapi Tuan Laird-Baron bawahan Ren-dapat mengatasi kepanikan massa. Kejadian itu cukup fenomenal, sehingga Ren yakin orang-orang tidak akan mudah melupakannya. Dan semua kejadian itu bermula sejak mereka menemukan bagian gua yang "kuno" ini.
Itulah yang menyebabkan Ren berada dalam gua sekarang. Ada yang mengaitkan kejadian-kejadian aneh itu pada penemuan bagian gua ini. Hasilnya langsung dapat dipastikan. Tidak ada yang berani masuk ke sini. Dia harus memastikan kalau itu tidak benar dan membuktikan bahwa bagian dari gua ini tidak mempunyai hal-hal yang harus ditakutkan. Para penambang pasti mau masuk ke bagian ini dan mengambil Lightite-Lightite yang bertebaran di dinding gua kalau dia berhasil melakukannya. Banyak sekali Lightite di sini, sayang kalau disia-siakan.
Ren berjalan kembali. Dia tidak mau berlama-lama dalam gua ini. Dalam gua seperti ada makhluk yang tidak menginginkan kehadirannya, bagaimanapun tidak masuk akalnya hal tersebut. Ren melihat kembali dinding gua. Cahaya yang terlalu remang-remang tidak mampu membuatnya melihat dengan jelas apa yang ada di dinding gua itu. Namun, dia dapat melihat batuan berwarna putih yang sedikit mencuat keluar dari dinding. Lightite. Ren mendekatkan matanya. Beberapa batuan yang sama dilihatnya kembali. Daerah ini bahkan memiliki Lightite yang lebih banyak dari tempat yang biasa ditambang pekerjanya. Seandainya Lightite di sini diambil, tentu banyak kristalit cahaya yang dapat dibuat.
Namun, hal tersebut tidak akan terjadi kalau masalah penampakan-penampakan aneh ini tidak diatasi.
Seandainya saja aku tidak sendirian ke sini. Tentu ada orang yang dapat membuktikan kalau aku tidak berbohong tentang gua ini.
Ren telah mengajak Basil tadi. Tapi Basil lebih ingin berlatih pedang daripada menemani Ren masuk ke tempat ini. Basil menganggap semua ini adalah hal yang bodoh, sehingga dia tidak akan mau. Tidak seperti kebanyakan penduduk Mazell, Basil menganggap kalau kejadian yang terjadi tidak ada kaitannya dengan gua Anora. Ren yakin sebab itulah dia tidak mau. Basil pasti menganggap ini perjalanan yang sia-sia, lebih baik dia berlatih pedang atau bekerja saja daripada ke sini.
Terperangkap dalam lamunannya sendiri menyebabkan Ren tidak menyadari akan bahaya yang ada di depannya. Untung saja lantai gua itu menurun secara tiba-tiba, menyebabkan dia harus berhenti. Dia meninggikan lagi kristalit, untuk menerangi apa yang ada di depan.
Sebuah jurang. Menanggapi cahaya yang tidak cukup dari kristalit itu, Ren mengeluarkan lagi kristalit cahaya dengan tangan kirinya. Setelah memberi kristalit itu dengan Aura, kristalit tersebut pun bersinar. Ren semakin memberi banyak Aura, supaya kristalit itu semakin terang. Karena kegelapan yang ada di depannya seperti tidak mau menghilang juga, Ren langsung melemparkan kristalit cahaya tersebut.
Kristalit itu melambung, kemudian mulai turun dan terus turun. Sepertinya kristalit itu terus turun karena Ren tidak mendengar apa pun, termasuk gema dari suara kristalit yang diharapkannya akan menabrak sesuatu.
Apa penyelidikanku hanya akan sampai di sini saja? Ren bukan orang yang mudah menyerah, namun dia agak praktis juga. Masih ada yang harus dilakukannya selain menyelidiki ini. Apalagi waktu sekarang sudah pukul empat sore saat Ren melirik jam tangannya.
Menghela napas karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya, Ren pun mulai berbalik.
Dia menaikkan lagi kristalit yang ada di tangan kanannya, untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dari penglihatannya. Dinding masih tetap seperti yang tadi, berlumut dan dingin, serta di beberapa tempat ada tonjolan Lightite. Ren mengeluarkan kristalit api dari kantongnya dan membakar lumut yang ada di dinding. Setelah merasa dinding tersebut dapat ditulisi, Ren mengeluarkan pisau lipatnya dan mulai membuat tanda di dinding gua. "JANGAN MAJU LAGI KE DEPAN, ADA JURANG" dan menulis namanya sendiri. "RENÉ ALTERA".
Oke, sudah beres. Nanti akan kuajak semua pekerja ke sini untuk mengambil Lightite yang ada. Karena tidak terjadi apa-apa padaku, mungkin mereka akan percaya kalau bagian dari gua ini tidak bermasalah.
Baru saja Ren akan berbalik, dia menangkap setitik cahaya dari ujung matanya. Pertama dia menyangka itu adalah pantulan dari Lightite, namun sekarang dia tidak yakin. Sumber cahaya yang redup itu tiba-tiba menghilang. Sumber cahaya itu berada di dekat mulut jurang, di bagian kirinya. Ren berjalan ke tempat itu, tapi tidak menemukan apa-apa.
Khayalanku saja.
Ketika Ren ingin berbalik lagi, cahaya redup itu muncul kembali. Secepatnya dia mengarahkan kristalnya ke sumber cahaya itu. Dia melihat ada benda yang sedikit tertanam di sana dan bergerak ke benda itu. Dengan tangan kirinya, Ren mengambil benda yang dimaksud.
Ternyata sebuah cincin. Cincin tersebut masih mengeluarkan sinarnya sendiri. Cincin itu berwarna putih, namun Ren tidak yakin terbuat dari apa. Yang jelas bukan emas. Lightite mungkin. Ada sebuah kalimat yang tertulis di sana, tapi Ren tidak dapat membacanya.
Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang meninggalkannya di sini. Setahu Ren tidak ada penduduk lokal yang berani datang ke sini, lagi pula bagian dari gua ini kan baru ditemukan dua minggu lalu. Jika dilihat dari kedalaman cincin yang tertanam di tanah, tidak mungkin dalam dua minggu telah tertanam sedalam itu.
Sebaiknya aku kembali saja ke Mazell. Mungkin Tuan Laird tahu. Dia kan sangat ahli dalam hal ini.
Cincin itu kehilangan sinarnya.
Kegelapan di sekitar Ren tiba-tiba bergerak. Ren langsung berdiri dan mempercepat langkahnya. Dia menoleh ke belakang. Kegelapan pekat itu mengikutinya. Setelah memasukkan cincin itu dalam saku jaket, Ren mengeluarkan sebuah kristalit cahaya lagi. Kegelapan sekarang bahkan sudah menjalar di lengan jaket Ren, seolah menari di sana. Cahaya kristalit sepertinya tidak mempan terhadapnya.
Ren langsung melakukan hal yang terpikir pada saat itu juga. Dia meng-overcast kristalit cahaya di tangan kirinya. Dia memberikan Aura sebanyak-banyaknya pada kristalit di tangan kirinya. Kristalit itu semakin terang, terang dan terang lagi. Ketika kristalit sudah tidak mampu lagi menerima Aura, Ren melemparkannya pada kegelapan itu.
Kristalit tersebut meledak seketika. Cahaya yang sangat terang membuat Ren menutup mata. Tanpa pikir panjang lagi, dia berlari. Dia tidak peduli kalau dia sedang menutup mata. Cahaya yang dikeluarkan oleh ledakan kristalit di tempat tertutup seperti ini sangat menyakitkan mata. Lagi pula, jalan yang ditempuh hanya lurus saja. Mungkin ini saat yang tepat untuk mempraktekkan pelajaran Master Porren, pikir Ren.
Tujuh langkah kemudian, Ren sukses menabrak dinding. Perlahan dia membuka mata. Matanya masih perih, campuran antara menabrak dinding dan masih terkena efek dari cahaya yang terlalu terang tadi. Kegelapan itu sepertinya menghilang.
Tidak mau mengambil risiko, Ren pun mulai berlari. Suasana yang ada di bagian gua ini tidak disukainya. Belum lagi kegelapan pekat yang terus mengikutinya itu. Kegelapan yang sepertinya hanya kristalit cahaya yang telah di-overcast mampu menghilangkannya.
Mungkin orang-orangnya tidak salah ketika mengatakan tempat ini berbahaya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top