12. KQUO

Tersudut. Situasi yang membuat seseorang tak mampu lagi berkutik di suatu sisi yang membatasi ruang geraknya. Adrenalin akan terpacu dan jantung berdetak di atas batas normal. Pikiran berkecamuk, nyaris buntu. Apalagi berhadapan dengan robot perang kuno berwarna emas yang berukuran dua kali lipat dari MSV perang milik Alterium. Dengan susunan gear pembangkit yang lebih rumit, juga uap biru yang menyembul dari setiap poros geraknya. Mahkluk itu tampak seperti mesin penggiling manusia.

Hanya dengan lima pasukan saja, bisa dipastikan sebagian Alterium akan binasa dalam waktu semalam.

Namun, adrenalin hanya berlaku untuk mereka para manusia yang memiliki orang tubuh normal. Tidak bagi Kquo, tubuhnya bukan organ tubuh seperti manusia, hanya rekayasa genetik yang tiap selnya adalah nanobot berukuran mikroskopik.

Kquo berusaha tenang dan tetap berkonsentrasi. Tiga prajurit emas di hadapannya bukan hal mudah untuk ditumbangkan. Memperistri Ratu Mekanik membuat Kquo sedikit banyak mengerti mesin gear yang menyokong pergerakan MSV –meski tidak menjamin nyawanya akan selamat, dan prajurit emas di hadapannya bukan MSV yang biasa dia lihat. Mesin hidrolik itu terlalu rumit dan kompleks satu sama lain. Beberapa kali Kquo mencoba untuk menumbangkan satu dari tiga prajurit tersebut dengan memotong bagian tubuh mereka, pada detik ke lima tangan tersebut akan kembali seperti semula.

"Ini bukan MSV yang digunakan militer Alteriyan. Mereka seperti memiliki nyawa sendiri." Pria itu terus berspekulasi dengan asumsinya. Sudah lima menit tiga prajurit itu tidak bergerak, sama sepertinya. Hanya kepulan uap yang menandakan bahwa mereka masih dalam keadaan siaga.

'Pusat kendali MSV terletak pada carburatornya.'

Ah, ya, carburator. Hampir saja Kquo melupakan hal itu. Carburator adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah mesin uap dalam proses karburasi yang berfungsi untuk mengatur udara dan bahan bakar ke dalam saluran isap yang dilanjutkan ke dalam silinder. Suara Leera ketika wanita itu membongkar MSV dulu terngiang di kepala Kquo. Terlihat cantik dengan rambut tersibak angin. Kquo tersenyum geli sejenak. "Di saat seperti ini pun aku masih memikirkannya."

Kquo mengembuskan napas keras dan mengambil posisi siaga. Matanya tak lepas memperhatikan seluruh bagian tubuh prajurit emas tersebut dengan seksama.

Seperti merespon gerakan Kquo, tiga prajurit emas tersebut pun bersikap siaga dengan pedang dan palu di kedua tangan mereka.

Dengan beberapa kalil tebasan light saber miliknya, tangan dan kaki prajurit emas itu terlepas dari tempatnya dengan mudah. Menyipratkan banyak cairan biru dan roda gigi kecil yang berserakan di sekitar mereka. Ya, semudah tangan mereka kembali seperti sediakala.

"Jadi ini yang dimaksud prajurit emas? Aku cukup beruntung dapat melihat benda bersejarah seperti ini secara langsung."

Kquo dan prajurit emas saling menyerang, membuktikan kekuatan masing-masing dalam berperang. Tapi Kquo kalah telak jika apa yang dia lakukan sia-sia. Saat tubuhnya sudah mulai membiru, para prajurit emas masih berdiri tegap.

Kquo menengadah. Langit Alterium malam ini tampak jingga. Seminggu lagi penobatan raja Alterium akan berlangsung, anak istrinya akan tampil dengan busana terbaik mereka. Menikmati euporia pesta dari tiga benua dalam merayakan penobatan raja Alterium.

Dan pesan malam itu mengubah khayalan indah Kquo. Kivlark menyuruhnya untuk mencaritahu transaksi gelap yang dilakukan Mech menggunakan dana anggaran negara. Tapi setelah berhasil masuk ke pusat data negara Alterium, Kquo memanfaatkan kesempatan ini untuk membongkar kejahatan yang dilakukan oleh Kivlark.

Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sudah lama Kquo ingin menguak kelakuan bejat Kivlark yang sama busuknya dengan Mech. Menggelapkan uang negara dan berniat menguasai Alterium dengan prajurit emas yang jelas-jelas dalam peraturan yang dikeluarkan Ignis dilarang. Prajurit emas adalah prajurit suci yang tidak boleh dibangkitkan lagi seperti yang tertulis dalam kitab Myth.

Mengetahui rahasianya terbongkar, dan Kquo tidak melakukan tugasnya dengan benar, Kivlark marah karena Kquo tidak mengirim bukti kejahatan Mech pada pita radio miliknya, melainkan pada dewan. Kquo tahu pria itu akan marah. Tapi ini semua demi anaknya. Demi istrinya

"Leera, berjanjilah untuk tidak menggalkanku." Kquo memejamkan mata, menajamkan inderanya sesaat. Sekali lagi Kquo mengarahkan light sabernya pada prajurit emas tersebut. Akhirnya ia tahu di mana letak carburator itu. Sebuah tebasan berhasil mengenai dada salah satu prajurit emas yang bermahkota, carburator itu pecah. Diiringi tumbangnya prajurit lainnya. Ialah jantung para prajurit.

***

: Kquo melempar batu biru berbentuk kristal di hadapan Kivlark. Batu yang membangkitkan prajurit emas.

"Kau masih hidup?"

Keheningan mencengkeram suasana yang melingkupi dua pria dalam ruangan tersebut. Penampilan mereka tak sepadan jika disandingkan. Terlalu timpang.

"Berhenti mengganggu keluargaku."

"Keluarga? Siapa yang kau maksud? Wanita bernama Leera, yang kau panggil istri? Dan dua bocah yatim piatu yang kau sebut anak? Mereka tidak memiliki hubungan darah denganmu. Mereka tidak bisa kau sebut keluarga."

Tawa Kivlark terlalu renyah di telinga Kquo. Memekakkan.

"Bebaskan aku."

"Tidak bisa."

"Aku akan membocorkan kejahatanmu pada dewan."

Wajah Kivlark yang semula mengintimidasi berubah tegang. "Kau tidak akan berani. Nyawa keluargamu ada di tangaku.

"Aku sudah mengirim pita radio pada dewan." Desisan Kivlark sudah tak berguna lagi bagi Kquo, bahkan jika Kivlark merealisasikan ancamannya. Ancaman Kquo lebih membungkam Kivlark.

Kivlark segera mengambil senjata apinya, mengarahkan ujung pipa peluru pada kepala Kquo.

"Kematianku tidak akan menghentikan para dewan mencabut jabatanmu sebagai penasihat raja."

"Tapi kematianmu akan menghentikan kelicikanmu."

Kali ini Kquo yang mengarahkan senjatanya pada Kivlark. Kquo sempat menyaksikan wajah ketakutan Kivlark di detik terakhir tarikan napasnya, tepat setelah Kquo menarik pelatuk senjata miliknya.

Derap langkah pasukan keamanan kota menggema di seluruh penjuru ruangan, saling berkejaran. Mengepung Kquo di tengah lingkaran manusia. Kquo tau ini akhirnya. Akhir hidupnya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top