#AC5
Dikutip dari hadits Rasulullah SAW riwayat At-Turmudzi, At-Thabarani, Ad-Daruquthni.
من ترك الجمعة ثلاث مرات تهاونا بها طبع الله على قلبه
Artinya,
"Siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah menutup hatinya."
#####
Matahari diluar sana terlihat begitu terik. Tidak terasa kelembaban cuaca siang bolong itu bagi mereka yang berada didalam luxury car full AC.
"Pak, stop sini!" Setengah memerintah, miss Brainly meminta supir berhenti didekat sebuah mesjid.
"Baik, miss!"
Supir mengangguk patuh, bersiap merapatkan mobil sesuai perintah.
"Ngapain berhenti disini? Jalan lagi, pak!"
Mister Abraham mencoba membantah perintah miss Brainly pada driver yang membawa mereka.
"Baik, mister!"
Sang driver tentu saja ingin melaksanakan sesuai perintah.
"Eeee, Pak Baron, stop disini!"
Miss Brainly mencegah supir yang dipanggil pak Baron itu agar berhenti sesuai dengan perintahnya semula.
"Jalan, pak!"
Mister Abraham berkeras dengan perintahnya.
Akhirnya driver berkumis tebal itu bingung mau berhenti atau jalan terus. Ada apa sih dua orang ini sebenarnya?
Yang beliau tahu, beliau sejak jam 9 pagi sudah menyupiri mereka berdua kesebuah perusahaan yang ia tahu adalah rekanan perusahaan tuannya.
Pak Baron melirik mister Abraham yang berwajah dingin menatapnya. Sementara miss Brainly yang sedari tadi menepuk bahunya dari belakang ia lihat melalui kaca yang memantulkan keras wajahnya karna mempertahankan perintah.
"Pak Baron juga kan harus sholat jumat, jadi sekalian saja, pak, saya nunggu dimobil, daripada nanti sampai dikantor waktu sholat jumat sudah habis!" Terdengar mengusulkan tapi miss Brainly juga terdengar setengah memerintah.
"Kan bisa saja nanti diganti sholat zuhur, betulkan pak Baron?!" Mister Abraham menyanggah dan meminta dukungan supirnya.
Pak Baron tidak menjawab karna Miss Brainly segera menikungnya.
"Tuan, kalau saat ini masih keburu kenapa tidak dilaksanakan? Terakhir kapan tuan sholat jumat?" Cerca miss Brainly tak peduli.
"Astagfirullah, sebenarnya kau ini asisten atau guru spiritual sih? Segala urusan sholat diurusin juga!" Protes Mister Abraham mulai meninggi.
"Saya asisten segala urusan tuan junior, sesuai dengan perintah kakek senior! Terakhir kapan tuan sholat jumat?" Miss Brainly mengingatkan posisinya hanya menjalankan tugas sambil mengulang pertanyaannya.
"Ck!" Mister Abraham berdecak. Musnahlah kredibilitasnya sebagai CEO dalam perusahaan, karna asistennya begitu lancang didepan seorang supir menjatuhkannya. Kenapa ia jadi seperti suami takut istri begini?
"Tuan tahu tidak? Siapa meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah menutup hatinya, betul tidak pak Baron?"
Pak Baron menggaruk kepalanya. Mungkin tau-tau pak Baron juga selalu absen sholat jumat dengan alasan menjalankan tugas.
"Itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu sebagai asisten!" Sahut mister Abraham masih mempertahankan egonya.
"Ada. Kalau hati tuan tertutup, tidak bisa menahan diri untuk pergi ketempat maksiat, tanda tangan diatas perut yang akhirnya bisa-bisa merugikan perusahaan lagi seperti sebelumnya, makanyaa..."
"Astagfirullah, yaa Tuhannn, diungkit lagi!"
Sekali lagi, itulah sebabnya mister Abraham tidak suka asisten perempuan. Perempuan itu ribet. Selalu mengulang-ulang dan mengingat-ingat kesalahan yang pernah dibuat. Entah karna itu sudah tugasnya atau memang karna sudah sifatnya. Bahkan mencari-cari kesalahan dan berpikir yang tidak-tidak. Apa maksudnya tanda tangan diatas perut? Ia dirayu diatas ranjang lalu dengan mudah tanda tangan? Big No.
Mister Abraham menepuk dahinya lalu menyandarkan kepala dijok mobil yang beralas bantal kecil nan empuk pas sekali untuk menopang kepalanya. Ia akui meski tak sampai diatas ranjang, ia sudah gegabah dalam keadaan mabuk menandatangi surat kuasa yang disodorkan Glora yang merapat padanya sepanjang malam dibar hingga mereka dengan bebas membawa sebagian aset yang dikuasakan padanya dengan tanda tangan asli. Brandon dan Glora benar-benar sialan! Umpat mister Abraham tak terdengar karna ia hanya bermonolog.
"Tuan!"
"Iya, iya! Ayo pak Baron, parkir didekat mesjid biar tidak jauh jalan kakinya!"
"Langkah kaki menuju mesjid itu berpahala tuan, semakin jauh semakin banyak pahalanya!" Miss Brainly mengingatkan.
"Yakin mau mengawasi saya dalam jarak jauh? Yakin saya dan pak Baron sampai ke mesjid?" Tantang mister Abraham sinis.
"Oh iyaa benar juga anda, tuan, ya sudah pak Baron, parkir dekat mesjid!" Miss Brainly terkekeh.
"Baik, miss!" Pak Baron mengangguk.
"Uhhg!" Mister Abraham menggenggam tangannya kuat-kuat. Kesal yaa Allah!
Miss Brainly mengerling menang. Ia senang selalu menang daripada ego mister Abraham. Sudah tugasnya seperti itu. Kalau tidak menang, tidak dapat uang.
Seperti beberapa waktu lalu ia berhasil membuat mister Abraham meninggalkan tempat yang hingar bingar dengan kemaksiatan sebelum mabuk. Meski sempat minum, yang pada akhirnya ia belikan kelapa muda agar tidak dehidrasi, dan membuat tuannya memuntahkan isi perutnya, sebelum ia mengeluh perutnya tidak nyaman akibat minum alkohol dan mengganggu aktivitasnya.
"Racun diminum, bagaimana bisa nyaman perutnya!" Omel miss Brainly waktu itu dan meletakkan segelas minuman diatas meja tepat didepan mister Abraham yang menunduk karna hangover atau merasa tidak enak badan akibat semalam minum alkohol.
Ia sudah biasa seperti itu. Kalau dulu ia akan terlambat datang kekantor, banyak tidur untuk menghilangkan hangover. Namun, ia tak ingin dirumah hari itu karna ia akan mendapat serangan dari kakek makanya ia memilih menghindar dan pagi-pagi sudah meluncur ke-kantor.
"Apa itu?" Mister Abraham mengangkat wajahnya dan menemukan segelas air tidak jernih.
"Air kelapa, tuan, semalamkan tuan banyak minum alkohol takutnya dehidrasi!" Ujar miss Brainly sambil mengangkat lagi gelas berisi air kelapa muda itu lalu mendekatkannya pada mister Abraham.
Mister Abraham menatapnya. Baru kali ini ia saat hangover diperhatikan seseorang. Biasanya ia mengatasinya sendiri didalam kamar sampai ia pulih.
"Perhatian sekali, suka ya?"
Mister Abraham sempat-sempatnya menggoda miss Brainly. Maksudnya memojokkan karna miss Brainly seolah asisten segala urusan. Bukan hanya mengurus pekerjaan tapi mengurus dirinya.
"Idihh, kegeeran, pasti karna pengaruh alkohol makanya tuan ngelantur, bukannya tuan kelihatan tidak nyaman tadi, saya yakin saja gara-gara minum racun semalam!" Jelas Brainly sejelasnya. Jangan sampai ada salah paham. Ia nampak perhatian karna tugas. Kalau bayarannya tidak mahal, tidak akan dia mau mengurus bayi besar begini. Besar egonya.
Pada akhirnya miss Brainly berhasil menyuruh mister Abraham minum air kelapa muda. Entah karna dari sebelumnya ia sudah mual lalu menandaskan air kelapa segelas besar. Setelahnya mister Abraham terbirit ke washtafel dan memuntahkan isi perutnya.
"Sudah enakan, tuan?" Miss Brainly bertanya tanpa mendapat jawaban.
"Alhamdulilah, karna tuan tidak mabuk dan sudah memuntahkan isi perut, jika tuan sholat, sholat tuan akan diterima, daripada semalam mabuk, 40hari sholat tuan tidak akan diterima!" Sindir miss Brainly, meski ia tahu mister Abraham tidak pernah sholat. Pernah berdebat juga karna diberi saran mendekatkan diri dengan Tuhan karna banyak masalah, jawabannya, "Itu harus dari hati bukan disuruh-suruh!"
"Tapi apa yang tuan alami mungkin salah satu peringatan dari Tuhan, mungkin tuan sudah terlalu jauh dariNya makanya tuan diraihNya dengan cara memberi masalah!"
Seperti biasa, dia dianggap ceramah seperti ustadzah, dan hatinya tidak terketuk saat itu. Tapi miss Brainly tidak menyerah. Ia akan tetap menjalankan tugas seperti yang sudah diarahkan kepadanya.
Miss Brainly menyerahkan beberapa lembar tisu kepada mister Abraham setelah ia melihat air dikeran wasthafel membersihkan isi perut tuannya yang terbuang disana.
Mister Abraham menerima lembaran tisu dari miss Brainly dan mengusap mulutnya asal. Ia mengeringkan bibir dan sekitarnya dengan tisu yang beradu dengan brewoknya hingga serpihan tisu tertinggal disana.
"Tuan sebaiknya sambil ngaca!" Usul Miss Brainly melihat dagu tuannya berantakan dengan serpihan tisu yang melekat.
"Kenapa?"
Bukannya langsung kewashtafel dan melihat cermin seperti saran miss Brainly, mister Abraham malah bertanya kenapa.
Tidak sabar miss Brainly menyentuh dagu mister Abraham dimana disana melekat serpihan tisu yang baru saja diusapnya.
"Brewoknya sudah ketebalan, kenapa enggak ditipisin sih tuan? Kan jadinya tisunya berantakan, melekat disini susah membersihkannya!"
Miss Brainly masih dengan aktivitasnya memunguti serpihan tisu yang melekat dijambangnya dengan jari-jari yang bergerak pelan dengan celotehan bibirnya.
Awalnya, mister Abraham terjengit dengan perlakuan miss Brainly dimana tangan dan mulutnya sama cekatan.
Terdiam sejenak, ia sempat menunduk dan menemukan hidung yang runcing dan bibir pink yang berceloteh tiada henti dengan jari dingin menyentuh kulitnya. Darahnya makin bergejolak saat tak sengaja miss Brainly mengubah tatap dari jambang menabrak lensanya.
5 detik saat retina mereka bertemu...........(slow motion mode on haha).
"Biar saya sendiri!"
Mister Abraham memalingkan tubuhnya kewasthafel dimana disana bayangannya memantul dicermin. Ia membersihkan sisa-sisa tisu yang menyangkut didagunya. Benar saja janggut dan jambangnya harus ditipiskan. Ia melirik miss Brainly yang masih memperhatikannya.
"Kenapa menatap seperti itu? Kagum ya?" Tuduh mister Abraham menyembunyikan geludukan yang terjadi dijantungnya.
"Astagfirullah!"
Miss Brainly beristigfar sambil melebarkan mata.
"Dasar peng-ge-eran, salah sendiri kenapa jorok, dibantu jadi baper!" Sungut miss Brainly yang sebenarnya menyembunyikan perasaan kaget sendiri akibat tabrakan maut lentik hazelnya dengan lentik elang itu.
Astagfirullah! Astagfirullah!
#####
Banjarmasin, 7 April 2022, 5 Ramadhan 1443H
Haiii senang sekali kalau update ada komentar, serasa dua arah, saya bercerita, kalian berkomentar...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top