| TYPED 01 |

Ost. Friday - IU instrumental vers.


===•===

game?

===•===


Oh hai kamu, kamu masih mau membaca cerita ini? baguslah setidaknya itu bisa membuat author bocah ini senang. Oh, judul chapter kali ini pasti mudah ditebak ya. Tak apa, sesekali kejutan yang tertebak itu hal biasa pada zaman sekarang.

Mungkin jika pada cerita bergenre fanfiksi biasanya diawali oleh pagi hari atau ketika mereka berangkat sekolah, tapi bukan berarti aku berpikiran semua begitu, hanya saja kebanyakkan seperti itu. Jadi untuk kali ini, aku ingin mencoba bereksperimen suatu hal yang berbeda. Kali ini aku memilih waktu tengah malam, seperti halnya diwaktu ketika author bocah ini mengetik chapter saat ini. Entah apa yang ia lakukan masih terjaga tengah malam begini yang seharusnya seorang anak dibawah umur 17 tahun tidur.

Berada dalam kamar gelap gulita, menyumbat kedua telinganya mendengarkan musik bergenre indie dan mengotak-atik ponselnya. Bukanlah hal tak biasa baginya. Ah untuk apa aku membahas soal dia toh tidak ada gunanya /dicekek.

Saat ini aku juga melakukan hal sama atas apa yang dia lakukan, memegang ponsel dan membungkus diri dengan selimut mengingat suhu udara pada kamar begitu terasa dingin, ditambah tengah hujan di luar. Rasanya jika melihat ke arah korden jendela, imajinasiku akan tentang supernatural meningkat drastis dan aku benci itu. Sebab itulah aku menyibukkan diri pada layar ponselku, menscroll hal yang tidak begitu penting tapi dapat menghibur diri. Terkadang aku tersenyum atau tertawa pelan--ralat, menahan tawa ketika melihat konten yang menurutku lucu karena aku tidak ingin menciptakan kebisingan yang hanya akan membangunkan keluargaku.

Baru saja aku berniat untuk menyukai suatu postingan, sebuah suara seperti langkah kaki membuatku mengurungkan niatku. Secepat kilat aku meletakkan ponselku di nakas dan pura-pura tidur. Ketika tepat aku menutup kedua mataku suara langkah kaki tadi berubah dengan suara deritan pintu.

Kriieet..

Aku telah menduga hal ini, ia selalu datang untuk memastikan apakah aku sudah tidur atau belum. Merepotkan sekali.

"Hahh...."

Suara helaan nafas terdengar sedikit nyaring sebelum selanjutnya diikuti suara langkah kaki yang menjauh. Aku menghela nafas lega, membuka mata dan menyibak selimut ini.

Ayahku selalu memastikan apakah aku sudah tidur atau belum, apa beliau mengetahui soal kebiasaan burukku yaitu tidak tidur tengah malam sampai jarum jam kamarku menunjukkan angka 3?

Tapi tunggu..., aku merasa ada hal ganjil saat ini. Oh, aku baru ingat akan suatu hal. Sekarang aku tidak tinggal dengan keluargaku lagi, aku memutuskan untuk tinggal sendirian semenjak pada chapter prolog.

Okay kembali ke masalah awal, lantas siapa yang membuka pintu kamarku tadi? aku menelan salivaku menarik selimut dan membungkus tubuhku seutuhnya, kuraih ponselku yang masih tergeletak pada nakas. Mencoba berpikir positif dan menyingkirkan pemikiran atau kesimpulan-kesimpulan negatif yang secara alami terpatri pada benakku saat kini.

Tunggu, kenapa mendadak cerita ini jadi sedikit beraromakan horror? sepertinya authornya sudah mengantuk. Aku kembali menyibukkan diri untuk melupakan kejadian aneh tadi dengan bermain sebuah game otome. Kalian bebas membayangkan game otome apa yang sedang kumainkan tapi, yang pastinya bukan Mistik Mesenjer (eh).

Saat aku tengah asik memainkan game otome ini dan tepat ketika bagian anu (hayo jangan mikir negatif) tiba-tiba saja ponselku lag. Ah sial, kenapa harus sekarang? memang ponsel ini sudah lama sekitar seminggu lalu (hoho aku holkay #canda) seingatku. Tapi kalau ingat, mungkin udah setahun lalu. (Lah mana yang bener?)

Diliputi oleh rasa frutasi aku membanting ponselku, kesal saja karena mengapa di waktu begini ia selalu bertingkah. Tak berapa lama ponselku kembali dapat berfungsi, hahh aku yakin bahwa ponselku sama sekali tidak ada virus. Apa ini karena faktor tuanya? Hm entahlah dan lagi mengapa ia akan kembali bekerja ketika dipukul? apakah ponselku berubah menjadi masokis sekarang? eh.

Merasa bosan, aku pun beringin memainkan game lain. Namun entah apa yang kupikirkan hingga memutuskan mengunduh game otome online lainnya. Abisnya aku penasaran saja karena temanku yang tidak ingin disebut namanya itu selalu membicarakan soal game ini. Ya, game ini loh tahu gak? enggak tahu? yaudah.

.

.

Aku hanya bergurau, turunkan pistol itu okay? Nama game ini cukup sederhana. Hanya berjumlahkan dua kata dan 15 huruf tapi bisa bikin para gadis baper. Coba tebak, aku yakin kalian bisa menebaknya dengan sangat mudah nanti dikasih hadiah loh sama author ini.

Nyerah? oke deh, apaboleh buat akhirnya aku beritahu juga demi kedamaian dunia. Nama gamenya pesan rahasia atau pesan gaib silahkan transletkan jadi bahasa Enggres.

Beberapa menit terlewatkan akhirnya game ini selesai terunduh, lumayan lama karena size gamenya cukup besar. Tulisan cheritz dengan font unyu muncul, aku semakin tak sabar ingin memainkannya sekaligus ingin tahu kenapa temanku yang tidak ingin disebut namanya sangat obsesi sekali dengan game ini. Apa yang membuatnya berbeda dari game otome lainnya yang tak kalah membuat para gadis kesepian baper?

Oh, sepertinya aku harus sign in dulu untuk memainkan game ini. Setelah selesai sign in background berganti dengan gambar amplop (?) berwarna hijau berputar-putar, sepertinya itu tanda untuk loadingnya.  Ah aku semakin tak sabar.

|This data take 789 MB are you sure want to download it? |

....

R.I.P my kuota











==== She left the chatroom ====

16%

”Curiousity killed my kuota”

-’ Unknown

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top