SAS

Dedicated toVannie_Andrie

Playlist
Amadeus || Hijo de la luna

Jika Syah Jehan membangun Taj Mahal sebagai bentuk cintanya pada Mumtaz Mahal, maka Dino Muljadi membangun Jardin International High School sebagai bentuk cintanya pada Maja Schubert, wanita bule dari Austria.

Jardin -Maja dan Dino- Naomi selalu berdecak tiap kali membaca tulisan yang begitu besar terpampang di depan gedung sekolahnya. Ia selalu mempertanyakan pada orang tuanya kenapa sekolah itu tidak memakai namanya saja.

Naomi yang masih kesal dengan peristiwa kemarin keluar dari mobil begitu saja, tanpa melakukan rutinitas seperti biasa, bersalaman dan mencium pipi sang Ayah yang selalu mengantarkannya ke sekolah. Dino Muljadi memaklumi Naomi masih marah, tetapi lelaki itu juga tahu bahwa putri tunggalnya tidak akan memelihara kemarahannya begitu lama.

Lelaki berdarah Jawa itu bukan kepala keluarga yang sibuk berbisnis, Dino Muljadi lebih senang berada di rumah. Pun dengan Maja, wanita yang bisa memainkan alat musik violin itu hanya ibu rumah tangga biasa, yang sehari-hari sibuk melukis, membuat kue-kue, atau memasak.

Dan mereka selalu ada untuk Naomi.

**********

Kemarahan Naomi lenyap ketika bertemu dengan Daisy dan Leah, apalagi kedua sahabatnya itu terus memuji tas baru miliknya.

"Gila, Nom. Ini pasti mahal banget? Kulit asli!"

"Tentu. Om Zidan enggak mungkin ngasih gue barang-barang murah. Ini oleh-olehnya dari Osaka." Naomi berujar bangga. Ia yakin, di seantero Jardin belum ada yang mempunyai tas seperti miliknya, karena Naomi selalu menjadi yang pertama, seorang trendsetter.

Naomi masih memamerkan tasnya saat seorang siswa menepuknya dari belakang.

Naomi menoleh, "Rey?"

"Hai, Cantik." Rey langsung melingkarkan tangannya pada pundak Naomi mesra.

Bepasang mata langsung menjadikan Naomi dan Rey objek yang tidak bisa dilewatkan. Yang satu cantik, satunya lagi ganteng. Naomi populer, Rey juga tak kalah terkenalnya. Mereka pasangan yang serasi.

"Rey, lo janji mau ngasih gue hadiah. Mana?"

"Hadiahnya gede, Cantik. Enggak mungkin gue bawa-bawa ke sekolah. Entar lo ambil ke rumah ya? Tenang aja, ortu lagi ke Aussie."

Anggukkan kepala Naomi membuat Rey tersenyum puas. Remaja penyuka basket itu membelai rambut coklat panjang Naomi yang diikat tinggi.

"Eheemm ... helo, kita masih di sini loh!" ujar Leah sambil menyikut lengan Daisy keras.

"Masa Naomi aja yang dapet hadiahnya? Buat kita mana, Rey?" timpal Daisy.

"Makanya, kalian pada nyari cowok! Biar ada yang ngasih hadiah juga. Iya nggak, Beib?" Naomi mengerling mesra, lantas menggandeng Rey mamasuki kelas.

**********

Rumah Rey sangat besar, dua lantai yang megah. Kedua orang tuanya pengusaha, sering keluar kota, bahkan luar negeri. Meninggalkan kedua anaknya bersama pembantu, sopir, dan tukang kebun.

Rey turun dari mobil mewahnya, lalu menggandeng Naomi masuk.

Tanpa banyak bicara, mereka langsung ke kamar Rey di lantai atas, melewati ruang tamu yang seperti ruang pajangan benda-benda mahal.

Naomi menghempaskan badannya ke kasur Rey yang super empuk. Rey sendiri langsung menyalakan AC, sebelum mengeluarkan bungkusan dari dalam lemari, kemudian menyerahkan bungkusan itu pada Naomi.

"Katanya gede? Ini kecil banget!" gerutu Naomi tak puas.

"Jangan liatin bentuknya. Buka aja dulu?" jawab Rey penuh rahasia, dan tertawa meledak.

Naomi membukanya dengan cepat, menyobek kertas pembungkusnya kasar. Mata abu-abunya berbinar ceria, sebuah gelang indah yang Naomi tahu dari merek ternama.

"Sini, gue bantu pasangin." Rey mengambil gelang itu, dan memasangnya di pergelangan tangan kanan Naomi.

"Makasih." Naomi mencium pipi Rey sekilas, yang membuat pipinya dendiri memanas.

"Oh iya, lo mau minum apa?" tawar Rey.

"Apa aja boleh." Naomi berdiri, mengamati sekeliling kamar. Ia sering ke rumah Rey, tapi baru kali ini masuk ke kamarnya.

"Bentar ya, gue turun dulu."

"Heemm."

Beberapa saat kemudian, Rey sudah kembali dengan membawa dua gelas jus jeruk. Memberikannya pada Naomi salah satunya.

Rey duduk di sofa, sambil memainkan gelasnya, tersenyum lebar kala Naomi hampir menandaskan isi gelas. Rencananya berhasil. Tinggal menunggu waktu.

#####26Jan'17#####

Salam,
Ayu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top