6 : Let Me Hold You, Tonight ...
Pagi ini Sinta bersiap hendak berangkat ke kantor. Tujuannya hanya satu, menyerahkan surat pengunduran diri. Dia tahu, Pak Adam pasti murka dengan kemangkirannya seminggu ini. Dan sebelum dia diberhentikan dengan tidak hormat, dia akan menyodorkan surat pengunduran diri. Sesudahnya, mungkin Sinta akan menenangkan hidupnya yang akhir-akhir ini kacau barang sejenak. Atau, mungkin juga dia akan mempertimbangkan tawaran Rama untuk ikut bergabung dengan perusahaan tempatnya bernaung.
Dengan jantung berpacu sedikit lebih cepat, Sinta membawa berkas pengunduran dirinya. Ketika dia memasuki ruangannya untuk berbenah sebelum Pak Adam mengusirnya dengan halus, Sinta mendapat pandangan penuh tanya dari Niken. Teman kantornya yang berperangai culas.
"Luar biasa ! Setelah hengkang seminggu, kamu masih punya nyali untuk datang ke kantor ini rupanya", Niken berkata dengan demikian menyakitkan telinga.
Sinta bertekad bahwa harus bisa manahan diri untuk tidak mencakar mulut Niken yang pedas itu.
"Hei, Sin ! Aku bicara sama kamu, kamu tahu ?"
Sinta menatapnya acuh.
"Jadi kamu pikir aku harus menjawab apa ? Kalau kamu tak suka dengan absenku, selamat. Niken ! Aku akan mengundurkan diri tanpa kamu harus mencercaku karena itu bukan wewenang kamu", Sinta menjawab dengan setenang mungkin.
Padahal siapapun tahu, Sinta ingin meledak saja melihat wajahnya yang bukan hari ini saja terlihat culas, tapi setiap hari, setiap melihatnya.
"Baguslah kalau kamu cukup tahu diri", Niken berlalu dari hadapan Sinta.
Sintahanya bisa geleng kepala dengan sikap Niken terhadapnya itu. Tidak hanya kali ini, tapi setiap kali. Oke, Sinta tahu bahwa dia merasa tersaingi dengan keberadaannya di kantor ini. Tersaing di hadapan Pak Adam. Oh, ayolah ... Pak Adam memang laki-laki impian, tapi tidak untuk Sinta. Karena Rama jauh lebih sempurna untuknya.
Sempurna ?
Hati Sinta mencelos. Ya, Rama memang sempurna. Baginya. Tapi realitanya, dia tak lagi mampu mengimbangi kesempurnaan Rama. Sinta masih terngiang dengan ucapan Rama ketika malam itu, usai mereka bertengkar karena Sinta ingin putus, namun akhirnya kami kembali bersama.
* * *
Halo, Readers ...
Mohon maaf sebelumnya...
Guna kepentingan penerbitan kontrak online di platform lain, maka per Chapter hanya saya orbit sebagian kecil saja. Yang suka dengan hasil fantasi saya, sila berkunjung ke DREAME, seacrh nama saya atau judul novelnya.
Terima kasih ... semoga kalian tetap suka dengan hasil tulisan saya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top