26 : RAHASIA (2)

Suasana kamar Eyang Asma penuh tangis ketika Sinta datang bersama Rafael, Ibra, dan Dewi, pengasuh Ibra. Eyang yang terbaring lemah di atas ranjangnya seperti mendapat kekuatan baru ketika melihat Sinta datang.

Namun tangis perempuan tua itu tak terbendung ketika Sinta bersimpuh di kakinya dan meminta ampunan atas kesalahannya selama ini, hingga membuat Eyang Asma menjadi demikian.

"Ibu juga minta maaf tak bisa melindungi kamu saat itu, Sinta.." Eyang, berkata lirih.

Sinta menggeleng tegas.

"Ibu tak perlu merasa bersalah. Ibu nggak salah, Sinta yang salah. Sinta pantas mendapatkan semua ini!"

Eyang tersenyum dalam tangisnya. Sakitnya mendadak terasa musnah.

"Kemarilah, Sinta... Ibu ingin memelukmu!"

Lalu Sinta bangkit dan memeluk Ibunya. Kedua orang itu menangis dalam rasa yang tak bisa mereka katakan. Sementara di sudut kamar yang sama, Rafael yang menggendong Ibra ikut terbawa suasana. Matanya merebak.

* * *

Selamat malam, pembaca... kali ini saya update beberapa paragraf novel jadul saya. Untuk versi lengkapnya silahkan ke platform DREAME dengan pencarian judul yang sama, ASMARA SUNGSANG. Terima kasih ..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #cinta