19 : JUS LEMON


I am comiiiiinnnngggg ....

Part ini sengaja saya gantung, dengan harapan, bahwa kalian para pecinta kata akan bersedia, menelusuri fantasi saya, bagaimana part sesudah ini. Naaaahhh .... yang jawabannya benar, nama kalian akan aku publish di prelim novel saya.

Untuk teman yang di part sebelumnya sudah komen, kali ini saya tag, dengan harapan bahwa kalian akan bersedia meluangkan waktu untuk kembali memberi komentar bahkan koreksi, agar tulisan ini semakin enak dibaca dan dinikmati.

Hello nitagemianing86kayyashimaNathaliaNataliajonklebesikaaf15purxklynatikyuliaDi_evilsyahazpuri54cyntiadewirhayoeprincessanggieMayaTiaLuvTiAomKentWulan4momraissatanti21ne2ocemKyu_zhaFianhaslafi1412shadowshadesMimialogoRievaElAzkarratu_kyuhaeRaffkysubekti2109alisa_azisadistyaja27EmaYufinaretno920624dtonggoLilinovalinairrieOdonajinggaellfandyKidungeAtieTikaWijayaaaliyah1222septirseptirAnnaChristina5ainov_irukaMariaDonicaernamaldiniRitaverengkieazry_zayalazy_jungvidazfmMentari88ayu_dewi02AryawicaksonoAryawicaksono20fauziahnurimanIpeh01InayahIkaAgustiaririe26yolanggi

AYO BERFANTASI !!! HAPPY READING 



Benar-benar sebulan yang penuh tantangan karena Rafael bahkan tak punya waktu untuk sekedar merilekkan otot dan otak nya dari bertumpuknya kegiatan di tempat kerjanya di Hongkong kali ini. Mulai dari adaptasi dengan gaya bicara dan gaya hidup serta ritme kerja klien, sampai pada makanan. Meskipun ada banyak resto yang menyediakan menu masakan Indonesia, tetap saja Rafael harus mengkonsumsi makanan seadanya, yang penting dekat dengan huniannya.

Hanya hari ini semua terasa agak ringan untuk Rafael. Semua pekerjaannya berjalan dengan baik, dan hari ini dia ada sedikit waktu luang. Maka pagi ini dia bermalas-malasan bangun. Pintu yang digedor oleh Devi dari tadi tak dihiraukannya.

Devi ?

Tentu saja, karena dengan pongahnya perempuan itu ngotot tinggal satu apartemen dengan Rafael. Meski dengan berbagai alasan untuk menolak, nyatanya perempuan tengil yang satu ini tak juga mundur dari niatannya menggoda Rafael.

"Raf ... kamu nggak kerja hari ini ?" terdengar suara Devi dari luar kamar.

Rafael masih tak menjawab. Dia benar-benar ingin istirahat tanpa aktifitas pagi yang membuatnya tak tidur nyrnyak. Tapi suara Devi yang demikian mengganggu membuatnya terpaksa membuka matanya. Kemudian setelah mengumpulkan segenap tenaganya, dia beranjak dari ranjang dan berjalan lesu ke arah pintu.

"Hai ?" wajah sok asik Devi pagi ini muncul.

"Kenapa sih pagi-pagi teriak ?"

"Kamu nggak kerja ?"

Rafael menggeleng sambil keluar kamar, berjalan menuju ke pantry dan meraih sebotol air mineral kemudian menenggaknya hingga tandas. Devi yang menyaksikan Rafael minum dengan jakun yang naik turun, yang menurut pandangannya demikian seksi, menjadi takjub sendiri.

"Ada yang salah ?" Rafael bertanya membuat Devi salah tingkah dan menggeleng dengan gugup.

oo0oo






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #cinta