18 : A BIT OF THE PAST



Mohon maaf sodara-sodara ....

Kali ini gw kuwalat ama omongan gw, help meeeeee.... masa iya gw ngetag yang udah vote. 

Hiks, gw coba sekuatnya jari gue ya ... 

RitaverengkieAisyahturRedhoWindyPratiwiRezwa90salsabilah04Ciindyyyynanasoemeri29fauziahnurimanernamaldiniAtuTiyosocyntiadewiMissRedpelSusanCantikStepanlieKidungeAtiealisa_azisAlfiNurhasanahWiensanitagemilazy_jungRahmawatiMahmudhanitetehnajinggaseptirhannasajadtonggoAyuFebriDAPwianustpAnnaLiu6TikHansubekti2109GincuMerahWanitaAuroraButterflyyenioktaviaamelsinagabowoFeyrhaAnggrainiEmaYufinamellhasanrahmalapsirzarnila22Aryawicaksono20KharinMIpeh01RaffkyindahfaustinekimmiyugiMariaDonicaMentari88ayu_dewi02aaliyah1222yumeighaaisshyretno920624faragustyantisyahjjellfandyainov_irukaWahyu_SusantiRidaraadistyaja27varsa30diahdee87trisnawatiyonorhayoepehtienrainLilinovalinairrioOdopuri94faraaulianesaanessaliebewinonamozamujechie90tant21ratu_kyuhaeazry_zayaRuisyaSagitaLuvTiAomwonosoboAnnaChristina5alriyatiSusilawatiDatimanyndyaMilkyu, @Tika TikaWijayasheila1508BektiAnugraheniputudamayantiRievaElAzkarmaryesiSG87anissakinahdeasmaraniririe26hentriFianhaslafi1412ellfandyellfandycholanitaFatimahZahrosyahazshadowshadesKentWulan4zarinahiMayaTia,widawulansariDiyahNauvalInayahIkaAgustiahemamaliaatikyulianelvarinaninionvonruminisuratno7manisa02sachrani

Hedeeeehhhhh .... kapok dah gw. Next nya yang saya tag yang komentar ya Guys ... biar jari gw kagak keriting. Huft !!!!

Finally, happy reading ... saya tunggu komentarnya ...



Sepanjang perjalanan, tak banyak yang Sinta dan Anis bicarakan. Anis harus terus konsentrasi pada mobil yang dikemudinya, sementara Sinta larut dalam kesedihan dan kekalutannya. Meski isaknya tak terdengar, tapi air mata tak berhenti mengucur dari matanya yang kini telah sembab.

Sesekali Anis hanya menoleh ke arah Sinta.

"Sin ... sabar ya, kita akan membicarakannya setelah sampai di apartemen kamu"

Sinta tak menjawab, tak juga mengangguk. Anis segera melarikan mobilnya menuju ke apartemen Sinta. Dalam hati Anis bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat Sinta terlihat demikian hancur seperti ini. Selama pertemanan mereka, tak sekalipun Anis melihat Sinta demikian rapuh dan lemah.

Setelah memarkir mobilnya di basement apartemen, Anis segera membawa Sinta menuju ke pintu lift yang berada di ujung basement. Selama dalam perjalanan menuju ke ruangannya pun, Sinta tak juga mengatakan sepatah katapun.

Hingga sampai pada kamarnya, barulah tangis Sinta pecah karena sedari tadi tak bisa menahan airmata yang hendak membuncah.

"Sin, ada apa sebenarnya ?", tanya Anis memegang bahu Sinta yang terguncang oleh tangisnya.

Namun Sinta hanya menggeleng.

"Jangan pendam sendiri, Sinta, kamu masih bisa kok percaya sama aku ?"

Namun Sinta tak juga mengatakan alasannya, apalagi hasil pemeriksaan dokter tadi. Tangisnya tak juga reda. Anis hanya mampu merengkuhnya untuk menenangkan.

* * * * *


Halo, Readers ...

Mohon maaf sebelumnya...

Guna kepentingan penerbitan kontrak online di platform lain, maka per Chapter hanya saya orbit sebagian kecil saja. Yang suka dengan hasil fantasi saya, sila berkunjung ke DREAME, seacrh nama saya atau judul novelnya.

Terima kasih ... semoga kalian tetap suka dengan hasil tulisan saya.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #cinta