14 : COOL DEVIL
Part singkat untuk teman2 pecinta kata ...
ernamaldini, shadowshades, najingga, sheila1508, Ritaverengkie, , trisnawatiyono, FeyrhaAnggraini, InayahIkaAgustia, subekti2109, rhayoe, aaliyah1222, dtonggo, NurdianaZazilawati4, endahkurniasih39, DyahPoEzh, SryDway, ratu_kyuhae, syahaz, adistyaja27, cyntiadewi,galuh6718, Laelatul99, nurrahmahz, ChacaMaharini, yulianadentist, @krisslyd, unyiel, ne2ocem, nitagemi, alisalifazis
Jika berkenan, mari vote dan komentarnya. Untuk yang sudah memfollow saya, semaksimal mungkin akan saya follow balik, agar ada imbal balik dan kebersamaan. Bahwa penulis tanpa pembaca, tulisan akan sia-sia. Dan pembaca tanpa penulis, maka juga tak akan ada yang di baca.
Finally, happy reading ...
Pandangan Rafael yang tertuju langsung ke ranjang itu menjadi nanar demi dilihatnya Sinta meringkuk dengan sempurna, seperti bayi yang nyaman di pelukan ibunya. Rafael tersenyum dan mendekat, kemudian duduk dengan pelan di pinggir ranjang. Diamatinya ranjang itu. Lalu sebuah senyum terukir di wajahnya yang tampan. Karena dia teringat pergulatan serunya semalam. Dibelainya lembut pipi Sinta dengan punggung tangannya yang besar.
Tapi laki-laki itu berjengit ketika merasakan bahwa pipi Sinta sangat panas. Apalagi ketika dia amati lebih lama bahwa tubuh Sinta ternyata menggigil dalam balutan selimut.
"Hei, Sayang ... kamu sakit ?", Raf bertanya dengan nada yang menunjukkan kekhawatiran tinggi.
Sinta tak menjawab karena matanya masih saja terpejam, sementara tubuhnya juga masih menggigil. Raf memegang kembali dahi Sinta, dan panas yang sama masih juga dirasakan oleh tangannya.
"Hei, Sinta .... kamu sakit ?", kembali Rafael bertanya lirih.
Sinta perlahan membuka matanya. Namun ketika pemandangan yang dilihatnya pertama kali adalah Raf, dia terkejut dan sedikit beringsut, bersikap defensif.
"Jangan takut, aku disuruh Eyang, agar kamu turun dan makan"
"Aku tak lapar !", jawab Sinta ketus.
Rafael tersenyum.
"Tapi kamu sakit. Badan kamu panas, aku panggilkan dokter ?"
Sinta hanya menggeleng tegas.
"Keluarlah ! Aku tak butuh dokter !", tiba-tiba Sinta mengumpat dengan kasar. Wajahnya yang semula ayu dan kalem saat tertidur, kini terlihat judes membuat Raf gemas dengan sendirinya.
oo0oo
Halo, Readers ...
Mohon maaf sebelumnya...
Guna kepentingan penerbitan kontrak online di platform lain, maka per Chapter hanya saya orbit sebagian kecil saja. Yang suka dengan hasil fantasi saya, sila berkunjung ke DREAME, seacrh nama saya atau judul novelnya.
Terima kasih ... semoga kalian tetap suka dengan hasil tulisan saya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top