8. Tips Mengirim Naskah ke Penerbit

Halo ... Ketemu lagi nih dengan tips menulis dari Arumi.

Nah, ini sepertinya pertanyaan yang paling sering ditanyain ke aku. Bagaimana cara ngirim naskah ke penerbit?

Padahal yang utama adalah, apakah nulisnya sudah benar? Kalau sudah, baru deh mikirin gimana cara ngirim naskah ke penerbit.

Kali ini aku akan menjawab pertanyaan ini : bagaimanakah cara menerbitkan novel?

Ada beberapa tips mencari informasi cara mengirim naskah ke penerbit yang akan kubagikan berdasarkan pengalamanku sendiri.

1. Rajinlah berkunjung ke toko buku

Dulu, aku memulainya dengan rajin ke toko buku. Memperhatikan ada berapa banyak penerbit yang bukunya terpajang di toko buku. Ada beberapa penerbit yang di setiap halaman akhir novel mencantumkan cara mengirim naskah ke mereka.

Aku beli novel itu, pertama, karena ceritanya menarik. Kedua, karena aku ingin mempelajari cara penulisan novel itu. Ketiga karena aku ingin menyimpan informasi di halaman terakhirnya tentang cara mengirim naskah ke penerbit itu.

Karena itu sejujurnya aku heran kalau ada yang bertanya, "Bagaimana sih cara kirim naskah supaya diterbitkan? Aku nggak tau penerbit-penerbit apa aja ..."

Untuk pertanyaan seperti ini, jawabanku, coba deh ke toko buku. Seorang yang suka menulis, biasanya suka membaca juga. Dan kalau kamu punya cita-cita pengin naskahmu terbit menjadi novel dan terpajang di toko buku seharusnya kamu hobi ke toko buku.

Berkunjung ke toko buku bukan berarti harus membeli buku. Bisa juga datang untuk memantau tema cerita apa yang sedang tren, tema seperti apa yang best seller.

Perhatikan, ada berapa penerbit yang bukunya dipajang di toko buku. Begitu banyak informasi yang bisa kamu dapatkan kalau kamu mau usaha sedikit berkunjung ke toko buku.

Di toko buku, kamu juga bisa mencatat alamat-alamat berbagai penerbit. Pasti dicantumkan di bagian belakang sampul buku. Dengan ke toko buku, kamu juga bisa mengamati penerbit mana yang menerbitkan novel, mana yang menerbitkan non fiksi, dan sebagainya.

2. Kunjungi web dan follow akun media sosial penerbit

Jika ada yang beralasan,"Tapi rumah saya jauh dari toko buku." Semoga di sekitar rumahmu ada warnet ya.

Melalui internet, kamu bisa mencari informasi apa saja. Kalau kamu ingin tahu daftar penerbit di Indonesia, kamu bisa googling.

Kamu bisa melihat buku-buku apa saja yang sudah terbit di toko buku online. Dan yang terpenting, kamu bisa mencari informasi mengenai berbagai penerbit buku melalui web dan akun media sosial (medsos)nya.

Zaman sekarang, umumnya semua penerbit memiliki akun media sosial. Ada twitter, facebook, instagram atau web resmi.

Di medsos mereka, penerbit sering posting info penting. Bisa tentang tips menulis, lomba menulis, atau cara kirim naskah.

Contohnya di IG Media Kita. Ada cara kirim naskah. Coba deh cek aja IG @mediakita

3. Mengikuti lomba menulis novel yang diadakan penerbit.

Dulu, aku mencoba menembus penerbit dengan mengikuti lomba-lomba antologi yang diadakan beberapa penerbit. Ini berguna untuk mengasah kualitas menulis kita. Aku juga nggak selalu berhasil lolos. Naskahku pernah lolos antologi Anak Kos Gokil yang kemudian diterbitkan oleh Gradien.

Tak lama setelah novelku terbit di Grasindo, aku juga ikut serta lomba yang diadakan Grasindo. Hadiahnya, naskah pemenang lomba diterbitkan. Ini juga bisa jadi jalan bagi kamu untuk menerbitkan karyamu.

Beranikan diri mengikuti lomba yang diadakan penerbit. Cari tahu info lomba menulis di internet. Pasti ketemu.

Novelku yang menjadi salah satu pemenang

Publisher Searching Author (PSA) Grasindo

Aku juga pernah ikut kompetisi lelang menulis di DeTeens. Ini adalah lini remaja penerbit Diva Press. Ketika itu diadakan seleksi menulis novel dengan judul JOJOBA. Aku kirimkan CV. Setelah itu aku lolos seleksi untuk mengirim outline. Alhamdulillah outline-ku terpilih. Maka, order menulis novel berjudul JOJOBA itu pun diberikan untukku. Dengan deadline 2 bulan. Hingga akhirnya novelku diterbitkan.

Pokoknya, banyak banget deh untungnya follow akun media sosial penerbit. Kamu bakal dapat informasi penting. Seperti belum lama ini penerbit Bentang Belia mengadakan seleksi menulis novel di wattpad Belia Writing Marathon. Aku jadi salah satu coach yang akan memandu penulis yang terpilih menulis di wattpad beliawritingmarathon . Dari 10 finalis, nanti setelah cerita selesai, dipilih 5 cerita terbaik untuk diterbitkan.

4. Datang ke pameran buku

Beberapa penerbit rutin mengikuti pameran buku dan mengadakan konsultasi menulis di pameran buku. Kamu bisa datang membawa naskahmu dan konsultasi langsung dengan editor penerbit.

Nah, kan? Ada banyak cara bagi kamu untuk bisa tahu bagaimana cara mengirim naskah ke penerbit tanpa harus bertanya ke seorang penulis. Silakan membiasakan diri untuk aktif mencari sendiri informasi yang kamu butuhkan.

Oya, ada lagi 3 pertanyaan yang sering banget ditanyakan padaku. Dalam kesempatan ini aku akan menjawabnya

1. Apa sih tips dan trik supaya bisa nembus penerbit MAYOR yang keren-keren itu?

Jawabanku, mudah saja, kamu tulis naskah yang menarik, kirim ke penerbit yang kamu incar, sabar menunggu kabar. Kalau naskah kamu dianggap menarik dan layak oleh penerbit yang bersangkutan, pasti diterima dan diterbitkan.

Itulah yang aku lakukan, menulis sebaik mungkin semampuku. Dan buatku nggak ada jalan lain untuk menguji apakah naskahku sudah cukup menarik kecuali langsung mengirimkannya ke penerbit idamanku.

Kalau diterima, berarti naskahku itu dianggap layak terbit. Karena nggak ada penerbit MAYOR yang mau menerbitkan naskah yang nggak menarik dan nggak layak terbit kan?

Pengalamanku selama ini, jawaban penerbit berupa penilaian poin-poin dari naskah kita. Jika ditolak, akan dijelaskan apa saja kekurangan naskah kita dan jika diterima akan diberitahu apa kekuatan naskah kita.

Biasanya diterima pun bukan berarti mulus tanpa revisi. Editor pasti akan memberi masukan bagian-bagian dari naskah kita yang harus direvisi agar naskah kita itu menjadi semakin bagus.

Ini ada info dari Loveable yang pernah aku screenshoot.

2. Apa kriteria menarik buat penerbit?

Kalau kamu ingin tahu seperti apa naskah yang dianggap menarik oleh penerbit incaranmu, gampang banget. Kamu tinggal membaca novel-novel yang diterbitkan penerbit incaranmu itu.

Dari novel-novel terbitan mereka, kamu bisa mempelajari seperti apa naskah yang mereka sukai. Jika kamu ingin menjadi penulis dengan karya baik, banyak-banyaklah membaca.

Karena itulah yang kulakukan, aku membaca novel-novel terbitan penerbit incaranku untuk mempelajari naskah seperti apa yang diinginkan penerbit yang bersangkutan.

Ini ada tips dari Loveable yang pernah aku screenshoot.

3. Apakah menerbitkan buku itu bayar?

Kujawab dengan tegas, menerbitkan buku di penerbit besar dan profesional itu GRATIS, tidak dipungut biaya sedikit pun. Kamu malah dibayar.

Untuk penerbit yang pernah menerbitkan novelku seperti Gagas Media, Elex Media, Gramedia Pustaka Utama, Falcon Publishing, Loveable, aku malah mendapat uang muka begitu bukuku terbit. Langsung ditransfer.

Kecuali kalau kamu menerbitkan buku di penerbit indie, atau biasa disebut self publishing, barulah kamu harus bayar, karena kamu sendiri yang harus membiayai proses cetaknya dan kamu juga yang harus menjualnya sendiri.

Syarat menjadi penulis adalah kamu harus tangguh dan mau banyak membaca. Deal yaaa ^_^

Kemudian setelah mengirim naskah, berapa lama menunggu kabar?

Bagaimana kalau tidak diterima?

Saat kita sudah memutuskan bercita-cita ingin punya buku hasil karya kita yang terpajang di toko buku, kita harus siap dengan segala risikonya. Sabar menunggu kabar, sabar saat ditolak.

Intinya, jika kamu punya niat besar menerbitkan buku hasil karyamu, aktiflah mencari informasi lewat internet. Manfaatkan kecanggihan teknologi masa kini. Buka wawasanmu. Kalau kamu jeli, selalu ada informasi kesempatan menerbitkan buku yang tak boleh kamu sia-siakan.

Dulu aku pun mencoba sendiri berbagai jalan dan aku berani menanggung risikonya. Risiko yang kumaksud di sini adalah, saat ternyata kerjasama dengan sebuah penerbit tidak semulus yang kuharapkan.

Tak apa, awal kita memulai tentunya belum mulus, tapi itu akan menjadi pengalaman berharga bagi kita untuk berhati-hati dan memilih-milih penerbit mana yang menawarkan kerjasama paling sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Tidak mudah tentu saja, kesulitan di awal perjuangan memberi banyak pelajaran. Dari kerjasama dengan beberapa penerbit, akhirnya aku pun bisa tahu, kerjasama mana yang bagiku paling nyaman, itulah yang aku lanjutkan.

Terkadang memang, menunggu kabar yang cukup lama menguji kekuatan mental dan kesabaran kita, tapi sabar saja, teruslah berusaha melewati berbagai jalan.

Kelak jika sekali saja kamu berhasil menembus sebuah penerbit, berikutnya naskahmu akan diminta. Semakin banyak karyamu yang terbit, maka penerbit yang mencarimu dan meminta naskahmu.

Jadi, jangan dikira menerbitkan buku itu mudah. Janganlah kamu ingin serba instan. Minta email penerbit dengan mudahnya. Cobalah untuk mandiri, berusaha mencari sendiri informasi yang kamu butuhkan.

Kalau kamu mengaku ingin jadi penulis, tentunya harus suka membaca. Kalau suka membaca, tentunya suka berkunjung ke toko buku. Kamu catat saja semua penerbit yang ada di toko buku. Catat alamat redaksinya, atau akun medsosnya.

Kirimlah naskah unggulanmu ke alamat redaksi yang menarik minatmu. Lalu tunggulah. Proses menunggu pun butuh kesabaran. Biasanya jawaban baru diberikan dalam 3- 6 bulan.

Ingat ya, kirim satu naskah hanya untuk satu penerbit. Tunggu dulu kabar dari penerbit itu. Jika 3-6 bulan tak ada kabar, tanyakan ke penerbit nasib naskah kamu. Kalau nggak ada jawaban juga dan kamu udah nggak sabar nunggu, kirim surat penarikan naskah yang menyatakan kamu menarik kembali naskah yang sudah kamu kirim karena sudah enam bulan nggak ada kabar. Setelah itu, barulah naskah itu kamu kirim ke penerbit lain. Coba lagi peruntungan naskah itu di penerbit lain, siapa tau diterima di penerbit lain.

Etika yang harus diketahui penulis, jangan pernah mengirim satu naskah yang sama ke banyak penerbit berbeda. Kamu bakal repot kalau ternyata ada dua atau lebih penerbit yang menerima naskahmu. Kalau kamu menolak sebuah penerbit yang menerima naskahmu dengan alasan naskahmu sudah diterima penerbit lain, penerbit tersebut mungkin akan kecewa dan bisa mem-blacklist kamu, nggak mau nerima naskah kamu lagi.

Karena itu, kirimlah satu naskah hanya untuk satu penerbit. Jika ada kepastian nggak diterima, barulah kirim ke penerbit lain.

Nah, ternyata nggak gampang kan menerbitkan buku di penerbit MAYOR yang profesional? Tapi segala kerja keras pantang menyerah itu akan menjadi tak ada artinya saat kamu merasakan kegembiraan akhirnya kamu bisa memiliki buku hasil karyamu yang diterbitkan penerbit idamanmu.

Selamat berusaha yaa. Good luck 😊

Salam,

Arumi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top