Halo teman-teman. Sudah lama ya nggak update di sini. Sekarang mau ngasih gambaran ke teman-teman, seperti apa proses sebuah naskah sampai akhirnya menjadi buku.
Proses paling pertama setelah naskah diterima oleh penerbit adalah proses editing. Mengapa ini menjadi proses yang penting? Karena editing dalam suatu naskah dapat memperbaiki struktur naskah, plot dan aliran cerita, dan menjadikan naskah semakin enak dibaca.
Aku merasakan sendiri bedanya novelku yang dibimbing dan diberi pengarahan oleh editor dengan novelku yang tanpa melalui proses editing oleh editor. Sangat berbeda sekali hasilnya.
Seorang editor yang baik, tahu persis bagaimana memperkaya sebuah naskah. Apa yang perlu ditambah dan diedit penulis agar hasil tulisannya semakin cemerlang. Saran-saran bernas tersebut akan disampaikan oleh editor kemudian penulis akan mengubahnya sendiri sampai akhirnya editor setuju dengan hasil revisi penulis.
Peran editor cukup besar membuat cerita makin asyik diikuti. Karena itu sebisa mungkin aku nggak lupa mengucapkan terima kasih kepada editor-editor luar biasa yang menangani naskah-naskahku.
Jadi, tugas editor bukan hanya memperbaiki kesalahan ketik dan kesalahan EYD dalam sebuah naskah. Tapi juga membimbing penulis, memberi saran plot yang lebih seru, karakter yang lebih mantap dan setting yang lebih meyakinkan.
Sebelum sebuah buku terbit, banyak proses yang harus dilalui sebuah naskah. Kalau aku sarikan, kira-kira beginilah tahap yang dilalui sebuah buku sebelum dicetak dan hadir di toko buku
1. Self editing
Setelah seorang penulis menyelesaikan tulisannya, yang pertama dilakukan adalah mengedit sendiri naskahnya. Membaca ulang lagi dengan teliti, memperbaiki yang dirasa masih ada yang kurang sesuai, menambahkan yang masih kurang, memperbaiki kesalahan ketik yang kerap terjadi.
2. Kirim ke penerbit
Setelah yakin naskah sudah mencapai bentuk yang terbaik, kirimkanlah naskah itu ke penerbit pilihan. Untuk mengirim naskah juga perlu diperhatikan caranya. Kirimkan ke penerbit satu file naskah lengkap, satu file sinopsis detail, satu file biodata singkat penulis. Jangan lupa di badan email sapa penerbit dan sampaikan maksud email kamu untuk mengirim naskah cerita kamu.
3. Sabar menunggu kabar ACC
Proses menunggu kabar dari penerbit beragam, bagi pemula mungkin agak lama. Untukku sendiri, karena sudah sering menerbitkan buku, biasanya editorku akan menjawab secepatnya. Namun jangan khawatir, bagi pemula juga jangan putus asa. Sabarlah menunggu kabar dari penerbit. Jika naskah kamu memang menarik, pasti kamu akan mendapat kabar secepatnya. Biasanya penerbit memberi batas waktu 3 bulan. Jika dalam 3 bulan tidak ada kabar dari penerbit, itu artinya naskah kamu belum diterima. Kamu bisa mengirim email lagi untuk menarik naskah kamu, dan kamu bisa mengirimkannya ke penerbit lain.
4. Proses Review
Setelah naskah dinyatakan diterima oleh penerbit, biasanya naskah akan direview. Lamanya proses ini pun berbeda-beda. Ada yang cepat, ada yang lama. Sabar saja yaaa. Setelah direview, editor akan menyampaikan hasil review kepada penulis. Akan ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan penulis yang nantinya menjadi panduan merevisi naskah.
5. Proses Revisi
Penulis akan diminta merevisi naskahnya mengikuti catatan editor, biasanya hanya dikasih waktu sebentar. Semakin cepat kamu menyelesaikan revisi, semakin cepat juga naskahmu menuju ke tahap selanjutnya.
6. Proses Revisi (lagi)
Proses revisi ini bisa beragam tergantung editor dan keadaan naskahmu. Pengalamanku, ada naskah yang sekali revisi langsung oke, ada juga yang harus direvisi berkali-kali.
Salah satu contohnya naskahku yang berjudul Eleanor yang akan terbit di Gramedia Pustaka Utama, editorku untuk naskah ini sangat detail meneliti naskahku. Darinya aku mendapat banyak ilmu. Bimbingannya membuka mataku cara menulis yang lebih baik lagi. Membuatku nggak merasa berat walau harus melalui 4 kali revisi.
Begitu juga editorku di Gagas Media, aku harus melalui tahap revisi sebanyak dua kali. Semua proses revisi itu aku nikmati dan kusyukuri, karena itu adalah kesempatan buatku mendapat banyak ilmu dari editor.
Aku merasa beruntung jika ada editor yang memberi masukan mempertajam plot, memperdalam karakter, atau memperkuat setting. Aku sangat berterima kasih pada editor-editorku yang baik hati yang berkenan memoles naskahku sehingga menjadi semakin enak dibaca.
7. Desain Layout
Setelah proses revisi selesai, editor akan membawa naskah kita ke tahap selanjutnya. Memindahkannya ke layout novel. Biasanya berupa pdf. Biasanya penulis akan diperlihatkan hasil pdf untuk sekali lagi mengecek kesempurnaan naskah.
8. Proses Proofreading
Ini adalah proses mengecek sekali lagi naskah yang sudah dirapikan dalam bentuk layout novel. Penulis diberi kesempatan untuk mengecek sekali lagi, apakah semua sudah oke atau masih ada yang perlu diperbaiki. Dalam proses ini akan dilihat lagi, apakah masih ada kesalahan ketik dan kesalahan EYD.
9. Desain Cover
Setelah penulis setuju dengan hasil pdf, kemudian penerbit akan mengajukan contoh cover. Penulis dimintai pendapat apakah sudah setuju dengan cover yang diajukan ataukah punya masukan ide yang bisa membuat cover semakin menarik.
Begitu juga dengan ilustrasi. Beberapa novel remaja disisipi beberapa ilustrasi yang dibuat oleh pihak penerbit. Penulis diminta memilih adegan apa di bab berapa yang ingin dibuat ilustrasinya. Setelah itu akan digambar oleh ilustrator dari penerbit.
10. Persetujuan Akhir
Setelah pdf dan calon cover disetujui penulis, maka sampailah pada tahap menunggu proses cetak. Menunggu proses ini bisa lama, bisa juga cepat, tergantung berbagai faktor. Contoh yang kualami, novelku Unforgotten Dream tak perlu menunggu lama, hanya setengah bulan setelah pdf dan cover oke, novel siap dicetak. Sedangkan naskahku Pertemuan Jingga, walau pdf dan cover sudah oke, tapi beberapa baru kemudian baru dicetak.
11. Penandatangan Surat Perjanjian Penerbitan Bersama
Setelah naskah dan cover siap dicetak, penerbit akan mengirimkan surat perjanjian penerbitan atau surat kontrak yang harus ditandatangani penulis di atas materai. Berisi pasal-pasal perjanjian yang disepakati bersama. Setelah ditandatangani dan dikembalikan ke penerbit, maka naskah pun siap dicetak.
12. Proses Cetak dan Distribusi
Setelah sebuah buku dicetak, masih ada lagi yang harus ditunggu sebelum sebuah buku berhasil tampil di sebuah toko buku. Yaitu pendistribusian buku tersebut ke seluruh pelosok Indonesia.
Demikian kira-kira gambaran proses sebuah naskah akhirnya menjadi sebuah buku yang terpajang di toko buku. Seluruh proses ini bisa memakan waktu yang tentunya tidak singkat. Semua tergantung kebijakan penerbit yang bersangkutan. Karena itulah seorang penulis juga dituntut memiliki kesabaran ekstra.
Jadi, nggak gampang juga kan perjalanan sebuah naskah? Setelah kamu menulis cerita hasil karyamu, kamu masih harus bekerja keras hingga akhirnya naskahmu itu menjadi sebuah buku dan mejeng manis di toko buku kesayanganmu 😊
Karena itu, yuk hargai jerih payah penulis dengan nggak beli buku dan e-book bajakan. Kasihan penulisnya, nanti nggak dapat apa-apa.
Daripada beli e-book dan buku bajakan cuma bikin si pembajak kaya padahal nggak kerja apa-apa, lebih baik kalau kamu merasa harga buku dan e-book asli kemahalan, pinjam saja di perpustakaan sekolah atau di perpustakaan digital seperti iPusnas.
Mending pinjam e-book asli di iPusnas. Tinggal download aplikasinya. Jangan tanya bisa baca offline atau harus online ya. Karena aku nggak pernah pinjam di iPusnas, hehe. Aku lebih suka beli buku yang pengin kubaca. Kalau teman-teman mau nyoba minjem buku di iPusnas, langsung aja download aplikasinya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top