- Kaisar dan Penyanyi, 001.
Tiada hari tanpa embusan napas berisikan rasa enggan, mau kemanapun kaki sang gadis berpijak, ia tetap tidaklah mengetahui arah tujuan. Begitulah seorang Alviria Crenzlori hidup, menjalaninya seakan tak punya minat. Oleh karenanya, ia katakan pada diri sendiri bahwa dia adalah pemilik malam; yang tiada pantas bertemu terang, sebab diujung jalan hanya nantikan kematian. Namun, disaat angin malam menerpa, Alviria rasa tidak bersahabat—seakan bisa jadi beku kala itu juga. Namun, dengan sedikit rasa perhatian seorang Michael Kaiser berikan mantel miliknya pada sang gadis. Mengerjap layaknya orang bodoh, ia hanya berikan balasan senyuman kikuk. Lalu, si pirang menggenggam tangan Alviria tanpa tahu malu. Malam yang cukup aneh, mengapa ada begitu banyak kupu-kupu di sini?
Setelahnya, mereka mulai masuk ke dalam ruangan dengan gemerlap lampu, amat mewah hingga ia bingung harus berikan tanggapan seperti apa. Di sebelahnya, Kaiser terlihat begitu sumringah, sebegitu inginnya katakan pada dunia bahwa seorang Alviria Crenzlori ialah gadis paling dia cintai? Kendati, ia sangat enggan untuk hadir dan bertatap muka dengan orang-orang di dalam sana. Tetapi, Michael Kaiser miliki ucapan mutlak, jika dia mengatakan harus datang, maka Alviria hanya bisa berikan anggukan. Lalu, pada ruangan berisikan orang-orang dengan kasta tertinggi, Alviria dibuat meneguk ludah. Apa yang seharusnya dia lakukan di sini selain menggandeng tangan Michael Kaiser? Mengisi perut kelaparan sejak tadi? Tidak, itu terdengar cukup tak sopan. Apalagi, fakta bahwasanya ia akan terlihat begitu rakus jika mulai makan sekarang. Akan ditaruh dimana harga diri lelaki yang berstatus sebagai kekasihnya tersebut?
Iris ungu yang kerap dipandang lekat oleh Kaiser itu kini mulai mengitari seisi ruangan, tidak sedang mencari sesuatu, hanya saja ia perlu kenal dengan apa saja pada ruangan tersebut. Tidak, sejujurnya dia sekarang tengah gelisah. Kemudian, Michael Kaiser sadar akan hal itu; pelan sekali ia gerakan tangan kanannya—sudah tak lagi genggam tangan sang kekasih—sengaja untuk dialih fungsikan, jadi cubit pipi milik Alviria. Si manik ungu sedikit mengaduh, lalu elus bekas cubitan Kaiser sembari tatap tajam lelaki yang miliki tinggi jauh di atasnya. Pemilik tato mawar biru hanya terkekeh ringan sebagai balasan.
"Kenapa gelisah gitu sih? Enggak coba tampil aja? Kayaknya lo kalau udah pegang gitar pasti lupa semuanya." Iris ungu tersebut kini terlihat berseri-seri, seakan memang itu yang ia nanti-nantj sejak tadi. Namun, apa dia punya hak untuk naik ke atas panggung? Sejak tadi, walaupun Alviria terus edarkan pandang, indra pendengaran miliknya tiada henti menikmati alunan musik dengan genre musik jauh berbeda. Mengarti apa maksud dari tatapan gadisnya, Kaiser mulai langkahkan kaki mendekati panggung berisikan pemain musik yang sejak tadi menemani acara malam kini. Sejujurnya, Alviria rasa jadi semakin gugup, namun gitar ialah teman baik yang takkan berkhianat; bagaimanapun orang berkata, jika itu berhubungan dengan musik, semuanya akan berada pada genggaman sang gadis.
Begitu pula Kaiser, menjadikan gundah sebagai dalih agar bisa dengarkan suara Alviria sekaligus pamerkan kepada seluruh pemain Bastard Munchen; bahwasanya, seorang Alviria Crenzlori ialah miliknya dan akan selalu seperti itu. Mau orang-orang seperti Alexis Ness berkata jikalau Alviria tidak patut jatuh cinta pada Michael Kaiser—faktanya, si manik ungu tetap jatuh dan kalah dengan permainan milik Kaiser yang dia ciptakan seorang diri. Bahkan, alunan gitar serta suara milik gadis dengab marga Crenzlori tersebut buat seluruh ruangan jadi sunyi, tiada seorangpun yang bisa mengelak fakta bahwasanya mereka telah jatuh dalam rantai milik sang gadis. Michael Kaiser pun begitu, disertai wajah sumringah yang berhasil buat seorang Yoichi Isagi berniat muntahkan seluruh isi perutnya.
Kenapa juga penyanyi sehebat itu harus menjalin hubungan dengan bajingan seperti Michael Kaiser?
Tiada seorangpun tahu bagaimana hubungan mereka terjalin, selain si kaisar dan penyanyi tercintanya.
Sesuai dengan derajatnya, Alviria Crenzlori yang berada pada kasta menengah harus menaiki tangga setelahnya dengan usaha sendiri. Kemudian, Michael Kaiser hanyalah sekedar perantara.
Oleh karenanya, sang kaisar memberikan titah agar si penyanyi ikut serta dalam acara yang terselenggara. Demi harga diri miliknya sendiri, agar tiada lagi seorang pun berkata bahwasanya Alviria Crenlori tiada patut bersanding dengan kaisar. Lalu, fakta jikalau dia mampu berdiri sejajar sudah cukup berikan anak panah pada hati mereka semua—yang dengan lantangnya berkata Alviria tidaklah pantas jadi kekasih Michael Kaiser. Tidak lama setelah mengunggah postingan di akun media sosial milik Kaiser disertai kata berupa "gadisku", ucapan tajam dari mereka yang tidak tahu malu mulai memenuhi kolom komentar. Kaiser yang kala itu tengah dilanda murka, sempat pikir ingin membunuh para gadis dengan mimpi ingin dia tiduri—padahal si mawa biru amatlah rasakan jijik.
Lalu, setengah dari tamu undangan acara kumpul-kumpul bersama anggota Bastard Munchen sedang memegang telepon genggam, merekam seberapa indah suara milik Alviria Crenzlori, gadis kebanggan Michael Kaiser. Akankah masih ada orang-orang yang berniat menginjak-injak harga diri Kaiser lewat si manik ungu? Faktanya, tidak ada seorangpun yang tak dibuat jatuh oleh gadisnya, termasuk Michael Kaiser; sejak kali pertama bertemu telah ditarik mendekat oleh sang malam berbintang, cukup 'tuk buat Alexis Ness lontarkan gelak tawa. Semakin tertawa tatkala si mawar biru bahwa dia hanyalah tertarik, bukan pula rasakan kupu-kupu. Namun, sebulan setelahnya ia datang ke hadapan Ness dengan wajah berseri.
"Ness, ternyata, tidak buruk juga." Begitulah kata seorang lelaki yang menelan ludahnya sendiri, hingga Ness hampir saja menyemburkan isi minuman di dalam mulut. Adakah orang lain yang lebih menggelikan dari Michael Kaiser? Tidak ada orang yang berniat mempermainkan hati seorang gadis, namun menulis surat cinta sembari bersemu-semu. Tetapi, itu terjadi pada salah satu pemain Bastard Munchen. Tanpa tahu malu ia bertanya pada Alexis Ness, pinta saran yang sebenarnya hanya perlu diberi anggukan.
"Bagaimana dengan dua surat disertai satu coklat?"
Kemudian Ness hanya berikan jawaban lantang penuh semangat, "Tidak buruk."
Kemudian, bagai remaja yang baru pertama kali alami jatuh cinta Michael Kaiser berikan dua surat serta coklat kepada Alviria Crenzlori. Hingga, tak lama setelahnya, si penyanyi nyatakan pada sang kaisar.
"Aku milikmu dan akan selalu seperti itu." Lalu, hari ini tiba, waktu dimana Kaiser katakan pada seluruh dunia bahwa Alviria Crenzlori ialah miliknya; jikalau ada seseorang yang berniat menjatuhkan gadisnya, sama saja harus berurusan dengan sang Kaisar.
Alexis Ness yang sejak tadi berada di belakang Kaiser, tersenyum geli tatkala pandang punggung milik tuannya. Ternyata, seseorang yang berkuasa pun bisa bangkit dari singgasana sekedar untuk menghampiri rakyat jelata? Pada kenyataannya, Michael Kaiser amat memuja seni musik milik Alviria Crenzlori.
Menurut kalian, tanggapan apa yang ingin kalian berikan kepada kaisar dengan mahkota jatuh disebabkan seorang penyanyi berstatus kasta menengah?
—fin—
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top