Maid Costume
Disclaimer: cerita ini hanya fiksi belaka. Kesamaan tokoh, karakter dan plot cerita hanya kebetulan belaka. Saya tidak mendapatkan keuntungan dengan menulis cerita ini.
Karakter diambil dari aktor China, Chen Feiyu (Arthur) dan Fei Yunxi (Leo).
Maid Costume oleh bellasteils
Warning: real person fanfiction, mengandung konten dewasa, ooc, dan lain-lain.
Selamat membaca.
***
"Halo," Leo melambaikan tangan ke arah kamera. Nampak di belakang dapur rumah mereka yang sudah bersih. Leo duduk di atas karpet di ruang santai. Anjing Husky-nya Xianjun, menggosokkan bulu-bulunya ke tubuh Leo yang menemani di samping.
"Hari ini aku sedang libur, tapi Arthur tidak." Leo mulai menyapa penonton, "Jadi sekarang aku hanya ditemani oleh Xianjun di sini, say hello." Leo menggosok bulu-bulu lembut milik Xianjun, menunjuk ke arah kamera yang dijawab gonggongan oleh Xianjun.
"You're so cute." Leo menggosok dan mencium gemas wajah Xianjun.
"Sekarang jam setengah 3 sore." Leo mengambil kamera dan mengarahkannya ke jam dinding yang berlawanan dengan sorot kamera. Sudah pukul 3 lebih 35 menit. Lensa kamera kembali beralih ke wajah Leo setelah mengkonfirmasi.
"Hari ini aku beres-beres rumah, karena seminggu ini benar-benar sibuk sampai rumah tak terurus." Leo berdiri sambil memegang tripod, berjalan mengelilingi setiap sudut rumah yang nampak bersih dan rapi.
"Dapur sudah bersih, sampah menumpuk sudah dibuang." Leo memperlihatkan tempat sampah yang dilapisi kantong plastik hitam. Sudut dapur sudah ditata. Piring dan gelas kotor sudah mengkilat di tempatnya. Peralatan dapur diletakkan di tempat semestinya. Noda bekas memasak juga sudah dibersihkan.
Kamera beralih ke ruang santai dimana sebelumnya Leo membuka video kali ini. Ruangan sudah ditata. Buku dan majalah disusun rapi di rak buku. Debu-debu disapu bersih. Lantai dipel hingga bening seperti kaca.
"Aku juga sudah mandi." Kamera berputar 180 derajat memperlihatkan Leo sedang merapikan poni depan sambil menghadap kamera seolah itu adalah cermin.
Kamera kembali ke bagian awal dimana Leo duduk di atas karpet depan sofa ruang santai. Dia mulai bercerita sesuai dengan judul konten.
"Beberapa hari yang lalu aku memesan ini..." Leo memperlihatkan layar ponsel yang menampilkan produk di situs jual beli online. Leo mendekatkan ponsel ke lensa kamera untuk memperjelas barang yang dibeli. Barang yang diperlihatkan adalah...
Kostum maid ala anime Jepang.
"Karena akhir-akhir ini sedang marak di toktok pria menari dengan kostum maid, aku jadi ingin mencobanya." kata Leo kemudian melanjutkan "tapi, aku tidak akan menari dengan kostum maid karena Arthur akan marah. Kalian tau kan bagaimana ganasnya 'top' kalau sedang marah, wkwk."
"Konten hari ini saja aku rahasiakan dari Arthur. Biasanya aku akan membicarakan konten yang akan kubuat dengan Arthur." Leo memberi jeda, "Kali ini aku rahasiakan karena aku mau menggoda Arthur dengan memakai kostum ini saat dia pulang ke rumah. Aku ingin tahu reaksinya." Leo terkekeh nakal.
"Jadi, siang tadi pesananku sudah datang, dan saatnya unboxing." Leo mengambil sekotak kardus yang dibungkus bubble warp diperlihatkan ke arah kamera.
Layar video berganti dengan time lapse Leo sedang membuka bungkusan paket yang dia terima.
"Woow!!" Leo memperlihatkan kostum ke arah kamera. "Wait! Wait!" Leo membelalakkan mata melihat kostum yang dia pegang. Mulutnya terbuka hingga mungkin saja akan ada lalat hinggap kesana.
"Ini, apa tidak terlalu pendek?" Leo mendekatkan kostum maid ke arah kamera kemudian mencoba di luar baju yang sedang ia kenakan. "Wow, bisa-bisa Arthur membunuhku." saat Leo mengucapkan kalimat ini, muncul catatan kecil dan cepat di sudut layar, 'membunuh di atas kasur, wkwk.'
"Oke, kita lihat apa yang kita dapat." Leo mengeluarkan isi kotak itu, "Ada baju, tentu saja, dan juga rok." Leo terkekeh sambil meperlihatkan satu per satu barang dari dalam kardus kecil. Ia tertawa pelan saat memperlihatkan rok hitam ala maid yang sangat minim.
"Ada kerah berenda, gelang berenda, telinga kucing, nya~." Leo meniru suara kucing dengan pose tangan dibuat ala maneki neko. "Lalu ada ekornya juga." Leo membolak-balik ekor kucing yang mencuat ke atas dengan bel kecil terikat di bagian ujung ekornya.
"Bagaimana memasang ini?" gumam Leo memiringkan kepala ke arah kamera.
"Oh, ada choker juga, dilengkapi dengan bel kecil." Leo menyentuh bel itu beberapa kali hingga suara gemerincing terdengar.
"Aku akan menjadi kucing nakal hari ini, wkwk." Leo tersenyum jahil. Video di-pause dan sebuah tanduk iblis menghiasi kepalanya. Kemudian muncul animasi chibi lucu dimana Leo dengan tanduk iblis sedang mengejar Arthur dari sudut layar ke sudut layar lainnya.
"Aku mau mencoba memakainya dulu." Leo berdiri membawa kostum dan segala perlengkapannya ke kamar. Layar berubah gelap, dan muncul tulisan disertai suara, 'A few moments later.'
"Oh my god! Its too small!!"terdengar suara Leo dari kamar tapi sebelum Leo benar-benar muncul di depan kamera, layar berubah menjadi gelap dan di tengah layar terdengar suara ketikan diikuti dengan munculnya tulisan,
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan pemirsa dengan adanya sedikit gangguan."
Kemudian video dilanjutkan saat Leo muncul ke layar kamera, namun bagian leher sampai lutut terhalang oleh sensor jahat. Tubuh Leo yang tertutup kostum maid sama sekali tak terlihat, terhalang oleh kotak gelap yang mengikuti kemanapun Leo bergerak.
Video di-pause sejenak, dan layar menampilkan sebuah catatan kembali.
"Maaf teman-teman, Arthur melarangku memperlihatkan aku memakai kostumnya 😭."
"Roknya pendek sekali." Leo menurunkan posisi roknya meskipun mustahil bisa menutupi pahanya yang terekspose. Telinga kucing sudah terpasang di kepala, begitu juga dengan tambahan ekor, supaya lebih terkesan kawaii.
Lagi-lagi video di-pause sejenak, dan layar menampilkan sebuah catatan kembali.
"Sebenarnya aku berpose beberapa kali di depan kamera dengan kostum ini, tapi terpaksa aku cut sampai saatnya Arthur pulang."
Layar segera berubah dengan kualitas video 3gp.
"Sekarang jam 5 sore, Arthur katanya sudah sampai di apartemen, sebentar lagi akan naik." Kamera menyorot ponsel Leo yang menyala memperlihatkan jam digital menunjukkan waktu 5:15 sore. Suasana rumah Leo kini menjadi gelap karena sengaja lampu dimatikan. Kamera tersembunyi menyorot ke arah pintu masuk. Meskipun lampu dimatikan, tapi masih ada cahaya mengintip masuk dari balik jendela. Suasananya remang-remang.
Leo sudah meletakkan tiga kamera untuk melihat reaksi Arthur dari berbagai sudut. Setelah persiapan matang, ia menyembunyikan diri di dekat pintu masuk. Tak berapa lama, terdengar suara langkah kaki mendekat, kemudian berhenti dan pintu depan terbuka perlahan.
"Aku pulang. Kok gelap? Babe?" Arthur sedikit berteriak memanggil Leo. Terlihat Arthur meraba dinding untuk meraih saklar. Bertepatan saat lampu menyala, Leo menghambur ke pelukan Arthur sambil berteriak, "Welcome home, Arthur!"
Arthur yang tak siap hampir terhuyung ke belakang menabrak dinding. "What are you doing, ba--be?" Arthur membisu saat penglihatannya mulai terbiasa dengan cahaya terang, memperhatikan penampilan Leo yang memeluknya erat.
"Babe! Apa-apaan kau ini?" ujarnya dengan terkejut. Memperhatikan Leo dari atas ke bawah.
Leo melepas pelukan, berdiri di depan Arthur kemudian memutar badannya dengan menggemaskan. "Bagaimana penampilanku?"
"Kau mau menggodaku, eh?" tanya Arthur.
"Yes." balas Leo kembali memeluk leher pemuda berambut cepak itu. Arthur tentu saja dengan sukarela memeluk dan menciumi leher suaminya.
Tak lama Arthur menyipitkan kedua mata menuju satu titik. Alisnya bertaut kemudian melepas pelukan Leo, "Babe, itu kamera?" tanya Arthur sambil menunjuk kamera yang disembunyikan oleh Leo. Leo memutar tubuh, mengikuti arah yang ditunjuk Arthur, yang sebenarnya tanpa menolehpun ia sudah tahu.
"Yes, babe." kata Leo mencubit dagu Arthur dengan menggoda.
"Dimana lagi kau menyembunyikan kamera?" tanya Arthur dengan nada sedikit naik. Leo menunjuk tiga kamera tersembunyi. Kemudian Arthur segera menggendong Leo ala karung ke tempat yang tak tersorot kamera. Leo meronta-ronta dalam gendongan Arthur.
"Arthur lepaskan aku!" teriaknya sambil memukul punggung suaminya.
Setelah itu layar hanya memperlihatkan salah satu kamera yang menyorot pintu depan, namun suara berisik di belakang membuat penasaran.
"Kau sengaja menggodaku dengan berpakaian seperti ini untuk konten?" tanya Arthur galak.
"Iya, kan lucu Arthur, daripada aku memakai kostum maid sambil joged toktok?" Leo tak kalah galak.
"Don't do that, okay? Apalagi dengan kostum mini seperti ini!"
"Aduh! Arthur jangan menggigit!" teriak Leo.
"Hukuman untuk kucingku yang nakal."
Dan video berakhir begitu saja.
Tetapi,
Melihat durasi video yang masih menghitung mundur, sebaiknya jangan lewatkan extra yang satu ini.
Leo muncul di depan layar dengan memakai bandana telinga kucing. "Halo teman-teman. Semoga kalian menikmati video kali ini, walaupun kalian tidak bisa melihatku dengan kostum maid, setidaknya kalian bisa melihat bagaimana Arthur cemburu dengan kalian, wkwk." Leo terkekeh geli memandang Arthur di belakang kamera.
"You can make other video other than that kind of things, okay," Arthur tiba-tiba masuk kamera dan mencium pipi Leo.
"Okay."
Leo kembali menatap layar seolah sedang berbicara dengan penonton. "You see guys? Mungkin ini video pertama dan terakhir yang menampilkan fanservice. Jadi sampai jumpa di video berikutnya, byebye!"
"Because Leo is only mine." kemudian Arthur yang duduk di sebelah ikut melambaikan tangan sambil mengucap, "byebye."
Layar berubah menjadi gelap.
***
Tambahan:
Leo atau dalam dunia nyata disapa Yunxi terkekeh menatap monitor besar di ruang kerja. Arthur membawakan cokelat panas dan cemilan kue terheran melihat suaminya tertawa sendiri di depan monitor.
"Apa yang kautertawakan?" tanya Arthur, yang disapa Feiyu di dunia nyata.
"Lihat, deh! Komentar videoku saat mengenakan kostum maid." Yunxi menurunkan layar dan menunjuk pada beberapa kolom komentar yang menurut Yunxi lucu.
"Arthur kau jahat!"
"Kami juga ingin melihat Leo menggunakan kostum maid!"
"Perlihatkan sedikit saja!"
"Apa kabar pinggang Leo setelah itu 😂"
"Aku melihat kiss mark di leher Leo menit sekian."
"Arthur galak banget." kemudian akun lain mengomentari, "dan juga ganas."
"Tolong! Aku ingin membawa pulang Leo! Gemas sekali!"
Namun ada beberapa akun yang berkomentar.
"Tidak apa-apa, aku sudah senang melihat Leo mengenakan bandana kucing."
"Terima kasih video fanservice-nya, meskipun tidak bisa sepenuhnya melihat Leo memakai kostum maid, tapi aku terhibur dengan reaksi Arthur. Aku tunggu video selanjutnya."
"Lucu banget sih kalian. Menggemaskan."
Dan komentar lain yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dan China, yang mereka tidak mengerti auto klik terjemah.
"Kali ini kau di-bully." ujar Yunxi terkekeh bahagia.
"Biarin, yang penting kamu cuma milikku." Feiyu mencium singkat bibir Yunxi. "Nanti sore ada jadwal ngajar, kan? Aku jemput ya?" Feiyu mengalihkan topik.
"Bukannya kamu ada meeting hari ini?" Yunxi balik bertanya.
"Kalau cepat selesai aku bisa langsung jemput." jawab Feiyu.
"Oke, oke, nanti kasih kabar kalau rapatnya selesai. Tapi kalau rapatnya lama, aku pulang sendiri." kata Yunxi.
"Okay, aku berangkat dulu." Feiyu mencium lagi bibir Yunxi, seperti adiksi yang tak ada habisnya. Bibir Yunxi lembut dan manis.
"Hati-hati!" Yunxi mengantar Feiyu hingga depan pintu, setelah Feiyu menghilang di balik lift, Yunxi kembali membuka akun youtube kembali dan membalas beberapa komentar. Setelah itu mengedit video yang belum sempat diedit.
***
Selesai.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top