Satu Bulan dalam Satu Catatan

Ditulis oleh baihaqisr

Special tag:
ArchieElysia
dianaganggika
hunterspin88

Halo, Diary-ku. Ini Rifa. Pemilik akun Wattpad (@)baihaqisr. Salah satu anggota dari sebuah grup menulis-sejujurnya, aku masih sedikit ragu dengan sebutan grup ini, karena isinya nggak seputar menulis-mengoreksi-memublikasi saja-bernama HUNTERSPIN. (Nggak perlu ngegas sewaktu membacanya, ya. Nama grupnya memang pakai huruf kapital semua.)

Di sini, jumlah anggota yang terlihat seperti jumlah murid dalam satu kelas pada umumnya tak membuat kami merasa jauh. Ada satu hal yang membuat kami terikat erat. Hal yang tidak pernah kami sangka-sangka. Apa itu? Clue-nya adalah empat huruf terakhir dari nama grup ini; SPIN.

Seperti anak baru yang masih belum mengetahui apa-apa, aku merasa asing dengan suasana grup. Namun, perasaan asing itu perlahan-lahan hilang setelah aku diletakkan di suatu tempat yang sering disebut sebagai tempat paling tenang daripada tempat-tempat lain. Tempat itulah yang membuatku menemukan sebuah keluarga. Panggil saja tempat ini ... Air. Ya, rasanya sedikit aneh menyebutnya, tetapi namanya memang Air. (Ah, aku tidak kreatif dalam menemukan sebutan yang bagus, jadi maafkan aku, para anggota tempat ini. Hiks.)

Setelah tercebur ke dalam Air, aku bertemu dengan orang-orang yang-tentu saja-memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ada Kak Mik dengan kejeniusannya, Kak Mia dengan sifat perhatiannya, Kak Kia dengan aura positifnya, serta Kak Fadna dan Kak Zikry dengan ke-random-annya. Kami dihadapkan dengan berbagai tugas. Ada yang menggabungkan pemikiran masing-masing untuk dijadikan satu, memilih warna kotak, dan yang paling parah adalah ... memecahkan kode rahasia! Bisa dibilang, meskipun tugasnya tampak aneh, tetapi seru untuk dijalani.

Kami juga sempat terkena panas dari Api-nama salah satu lawan kami. Untungnya, karena kami adalah Air, kami bisa segera mendinginkan badan masing-masing. Kemudian, Api menjadi nama lawan yang kami masukkan sebagai lawan yang perlu diwaspadai. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa lawan-lawan kami yang lain juga bisa mencipratkan kekuatannya kepada Air. (Ya, intinya, semuanya perlu diwaspadai, sih.)

Air memang terlihat tenang, tetapi ada suatu waktu di mana kami diam-diam menenggelamkan kepercayaan diri lawan. Ini terjadi pada saat kami ditugaskan untuk menyusun pemikiran masing-masing dalam selembar kertas jawaban. Dan kami melakukannya dengan sangat baik. Aku bersyukur karena perjuangan kami mendapat hasil yang memuaskan.

Ngomong-ngomong, ada seorang malaikat di Air. (Tidak hanya di Air, sih, tetapi malaikat-malaikat ini ada juga di tempat lain.) Oh iya, meski sebutannya adalah malaikat, dia cukup sering membuat kami berkeringat dingin. Meski begitu, kami sedih ketika dia harus mengatakan selamat tinggal karena tugasnya untuk mendampingi kami telah selesai.

Tak lama kemudian, ada malaikat lain yang berjaga. Satu kebiasaan yang sama-sama dimiliki dari para malaikat ini adalah mereka sering sekali meramaikan grup. Sejujurnya, para malaikat ini juga baik, sih, tetapi aku tidak bisa melupakan bagaimana misteriusnya mereka dibalik kebaikan-kebaikan tersebut. Mereka terkadang menyembunyikan sesuatu yang tidak kami sangka-sangka.

Hari demi hari berlalu. Tak kusadari, aku tidak hanya tercebur, tetapi juga tenggelam. Menikmati kebersamaan dengan para anggota. Aku sama sekali tidak berpikiran untuk kepo dengan dunia luar. Lagipula, apakah mungkin aku berpikiran untuk muncul ke permukaan, sementara aku sendiri sudah jauh tenggelam ke dalam Air?

Pada suatu hari, di waktu yang seharusnya menjadi jam-jam istirahat, ada bencana yang datang. Bencana yang menarikku ke luar. Memaksaku meninggalkan Air. Tidak hanya itu, aku juga terdampar di sebuah tempat yang kusebut dengan Bumi. Tidak ada yang bisa kulakukan selain melepas 'Air' dari identitasku dan menggantinya dengan 'Bumi'.

Aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda lagi. Setelah mengenal semuanya, ternyata hanya ada satu anggota yang kebetulan tidak terdampar di mana-mana. Namanya Kak Archie. Kami bersyukur karena setidaknya selama berjalan-jalan di Bumi, kami tidak akan tersesat karena Kak Archie akan menjadi pemandu kami. Namun, di sini lain, aku menduga bahwa Kak Archie pasti merasa kehilangan teman-teman Bumi-nya. (Ah, dasar Bencana. Kamu benar-benar memecah-belah kami!)

Namun, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mencaci-maki si Bencana, karena kami diharuskan segera bersiap untuk tugas yang akan datang. Kukira, tugas-tugas tersebut tidak jauh berbeda dengan tugas sebelumnya, tetapi aku salah. (Hm, memang hal yang terbaik adalah jangan memprediksi apa pun mengenai HUNTER. Daripada membuat otak panas di pagi/siang/sore/malam hari alias overthinking, cukup akui saja kalau mereka memang tidak terduga.) Salah satunya, aku dan anggota Bumi lainnya diberi perintah untuk membuat pertanyaan yang diusahakan tidak bisa dijawab oleh lawan kami. Akhirnya, kami pun menulis berbagai pertanyaan dengan harapan bahwa anggota luar Bumi tidak bisa menjawabnya.

Setelah mengumpulkan tugas, kami dijadwalkan adu cerdas cermat dengan anggota Air. (Astaga, tempat tinggal lamaku.) Saat perlombaan berlangsung, aku ternganga karena lawan kami begitu cerdas. Seketika, nyaliku menciut ketika berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan dari Air. Sungguh memeras otak!

Kemudian, keesokan harinya, Bumi dan Air akan menonton perlombaan Angin dan Api. (Wah, double A.) Aku tidak berekspektasi apa pun, tetapi pertandingan mereka jauh lebih rumit daripada pertandingan kemarin. Cukup mengejutkan melihatnya. (Saat melihat soal-soal mereka, aku langsung merasa bodoh. Serius.)

Lalu, kami bersantai usai perlombaan selesai. Eh, tak lama kemudian, kami mendapat tugas lagi. Kali ini, kami harus berkelana jauh untuk memenuhi tugasnya. Belum lagi menyatukan hasil kerja kami. Ah, kami harus bekerja keras agar tidak sampai tertinggal dengan anggota luar Bumi. Dan akhirnya ... selesai! Kami mengembuskan napas lega.

Namun, ternyata ada satu hal yang perlu kami lakukan. Kami harus membuat epistolary. Dan tulisan-tulisan yang ada di sini adalah epistolary-ku. ^^

Oh iya, ada satu hal yang ingin kusampaikan di sini:

Berbeda dengan Air yang tertata dan cukup disiplin, Bumi jauh lebih santai. Jika ditanya, 'mana tempat yang lebih baik?', aku tidak bisa menjawab. Dua-duanya merupakan tempat yang menyenangkan. Ketua dan para anggota di sana saling menghargai satu sama lain. Air akan menjadi kenangan indah yang tertinggal di sudut memori penyimpananku. Sementara itu, Bumi menjadi identitas yang sekarang tersemat dalam diriku, dan (mungkin) juga menjadi identitas terakhirku.

Baiklah. Aku merasa bahwa aku telah bercerita terlampau banyak. Jadi, aku akan mengakhiri cerita ini di sini. Demikianlah cerita dariku yang pernah menempati Air dan Bumi.

Untuk semua admin dan anggota HUNTERSPIN88, love you all! Terima kasih untuk kebersamaan kalian selama satu bulan ini. <3

Bumi, 30 September 2020
Rifa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top