Akademi Hunter
Ditulis oleh lecanopus
Leca - Epistolary Story
Aku duduk di sofa dengan televisi yang menyala di depanku. Namun, seperti biasa, bukan aku yang akan menonton layar besar itu, melainkan televisi yang akan menontonku bermain ponsel.
"Ma, liat ponselku nggak yang warna item?" tanyaku kepada sang "malaikat" bersayap pelangi.
Iya, pelangi. Warnanya selalu berubah-ubah tergantung emosi-jika ibu sedang marah, aku panggil ia sebagai malaikat merah.
"Di sofa, kok." Ibu menjawab.
Aku lantas mencari ke setiap bagian tersembunyi sofa, "Ketemu, ya kamu." Aku berucap setelah menemukan benda pipih yang kucari.
Tidak membuang waktu, aku membuka sebuah aplikasi di sana dan mencoba mengobrol dengan "pengguna lain".
Anggap Saja Bot Meski Itu Salah
Anda
Toktok. Apa benar ini dengan bot pencerita?
05.56
Katanya Bot
Toktok. Tidak benar.
Anda
Kalau gitu, aku yang cerita, ya.
Katanya Bot
Nggak boleh. Itu kan tugasku.
Anda
Dih, suka-suka aku dong. Siapa suruh tadi nggak ngaku.
Katanya Bot
Ya kalau suka-suka kamu, ngapain tanya aku?! -,-
Anda
Kita hormat sambil berkata ....
Katanya Bot
Mah ... saya mau tanya ....
Anda
Sampai sulit berkata-kata, aku. Kalem dulu, ya.
Katanya Bot
Indonesia, Filipina, Singapura hingga Jepang dan beberapa tetangganya + p.
Anda
Bagus. Jadilah "anak" yang baik ^^
Katanya Bot
Ini kapan dimulainya sih?!
07.01
Anda
Sabar, dong.
07.22
Anda
Pada suatu hari, hiduplah seorang gadis yang tinggal di sebuah kota terpencil yang penuh dengan kemajuan teknologi dan sihir. Ia merupakan
anak perempuan yang kesulitan bergaul, sehingga saat mendengar kata "berkelompok", dirinya langsung panik.
Katanya Bot
Ini kalau tentang kamu, nggak usah di "estetik-estetik" lah, bahasanya. Bikin kesel pembaca kayak aku.
Anda
Ingin menghujat
07.25
Anda
Pada suatu hari, aku dihadapkan pada sebuah kelompok penyihir oleh akademi, berisikan orang-orang yang belum lama kutemui-banyak di antara mereka yang sama sekali tidak kukenal. Seketika, jantungku berdetak dengan cepat-rasa takut dan cemas yang menyergap, membuat diriku sesak.
Katanya Bot
Aku panik-banyak kesalahan yang telah aku perbuat saat bekerja kelompok. Aku khawatir akan melakukan kesalahan lagi dan berakhir merepotkan banyak orang. Namun ternyata, mimpi burukku tidaklah benar. Mereka menerimaku, dan kami dapat saling membagi tugas tanpa "berat sebelah".
Syukurlah.
Anda
Tugas pertama yang diberikan adalah membuat sebuah robot dengan diberi sedikit "sentuhan" khas dari kelompok kami. Sembari merapalkan mantera, aku dan teman-teman berusaha semaksimal mungkin agar sang robot tidak mengalami kehancuran.
Pada suatu hari, akademi menggelar festival dan mengundang orang-orang luar datang ke sekolah. Bersamaan dengan itu, aku dan teman-teman menjual robot yang kami buat beberapa hari lalu.
Jika kamu berpikir, "Mengapa kalian membuat robot dengan waktu yang singkat?"
Dengan bantuan sihir dan kemajuan teknologi yang kota ini miliki, membuat robot dan bahkan kendaraan terbang, bukanlah hal yang sulit dilakukan oleh seorang siswa.
Katanya Bot
Ah, iya. Aku lupa.
Untuk registrasi pembelian robot dan harga yang ditawarkan pembeli, hanya akademi yang tahu. Setiap kelompok akan diberi tahu saat festival pertama telah berakhir.
Anda
Festival ditutup saat langit telah gelap. Petugas Akademi Hunter lantas muncul di dalam kelompok kami, dan mengumumkan bahwa robot buatan kami memiliki nilai jual yang tertinggi, yaitu sebesar 75 permata sihir! Akademi lalu menggantinya menjadi poin dengan jumlah yang sama, sedang pendapatan kami akan disumbangkan.
Karena tujuan dari festival pun, adalah untuk membantu rakyat miskin di Hutan Selatan.
Sungguh, aku tidak menyangka akan mendapatkan poin tertinggi.
Katanya Bot
Selain itu, Akademi juga memberikan kami pilihan hadiah, dan kami mengambil jalan aman dengan mengambil tawaran imun.
Anda
Beberapa hari setelahnya, misi kedua pun dimulai. Untuk kesekian kalinya, jantungku kembali berdegup kencang, di mana aku harus menjelaskan mengenai robot buatan kelompok penyihir angin di hadapan banyak orang.
Teman-teman menjelaskan sistem robot terbang yang dibuat oleh penyihir angin dengan rapi dan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti. Lagi-lagi, itu memberikanku semangat untuk berani maju. Kalian memang terbaik!
Katanya Bot
Hal yang sama berlaku untuk penyihir angin. Mereka menjelaskan mengenai beberapa informasi yang mereka dapatkan setelah mengamati robot buatan penyihir api.
Anda
Dalam "pertarungan" kali ini, dengan penjelasan yang sangat detail dan menyertakan banyak bukti yang didapat, penyihir air mendapatkan poin tertinggi, yaitu 75 batu sihir! Poin ini setara dengan poin yang kami dapatkan saat festival kemarin.
Hebat memang kalian, penyihir air.
Anda
Bentar, mau minum dulu.
09.02
Katanya Bot
Duain. Jangan lama, ya.
Anda
Siap.
09.02
Katanya Bot
Katanya nggak lama, woy!
09.12
Anda
Maap, panggilan alam tiba-tiba wkwkwkwk.
Lanjut!
Katanya Bot
Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Saat itu, kami diharuskan membuat kloning robot buatan penyihir angin, tanpa kehilangan angin yang menjadi kekuatan utamanya.
Sebenarnya, tidak sulit bagi kami selama perpaduan antara angin dan api seimbang, sehingga api pun dapat tetap hidup dan menyelesaikan misi dengan memasukan unsur angin kepada "robot" kloning versinya.
Anda
Dalam membuat kloning ini, kelompok yang menjadi juara adalah kelompok penyihir tanah.
Hebat. Mereka mampu membuat robot yang mirip sekali dengan apa yang para penyihir air buat.
Teman-teman penyihir api! Sepertinya kita menerima banyak goncangan.
Katanya Bot
Pada hari ke-19 di suatu pagi, ketika aku terbangun, aku telah berada di ruangan bernuansa hijau dengan corak emas berlambangkan tanah.
Ketika aku menengok, kudapati tiga penyihir api dan beberapa penyihir dari kelompok lain yang ikut "terdampar". Tampak wajah mereka yang kebingungan sama sepertiku.
Anda
Selain itu, akses menuju kelompok kami pun, telah ditutup. Hal itu membuat kebingungan kami semakin menjadi-jadi.
Ketika Guardian muncul, kami lantas memberikannya segudang pertanyaan.
Katanya Bot
Sang Guardian lantas berkata, "Saatnya mempelajari ilmu sihir yang baru!"
Anda
Oke, aku harus memulainya dari awal lagi, meskipun sangat sulit. Apalagi poin yang kami dapatkan, akan di reset dan hanya menyisakan 30 poin!
APA-APAAN ITU?!
/anggap saja kami menerima dan mencoba sabar.
Sangat berat meninggalkan keluarga api yang telah menemaniku di awal. Namun begitu, ini bukan saat untuk kami berlarut dalam kesedihan karena festival akhir akan dilaksanakan sebentar lagi!
Katanya Bot
Di festival ini, semua penyihir dari berbagai kelompok kembali membuat inovasi baru yang lebih rumit daripada sebelumnya. Karya-karya itu lalu akan dipamerkan, dengan penyihir berinovasi terumit yang karyanya disimpan paling depan dan tentunya, mendapatkan poin tertinggi.
Pada festival ini, kelompok penyihir angin mendapatkan peringkat pertama dalam meraup poin, yaitu sebesar 175 poin! Dalam keuntungannya, mereka lantas menggunakan sistem curi poin.
Untung saja kami sudah membeli imun sebelumnya, jadi kami tidak perlu khawatir poin kami akan berkurang.
Anda
Seusai festival, kami mendapatkan misi baru untuk membuat penemuan lain. Hanya saja, untuk misi kali ini, kami benar-benar harus menggunakan sihir sepenuhnya.
Katanya Bot
Semua kelompok penyihir, membuat sebuah desa.
Dalam desa yang dibuatnya, para penyihir harus menggunakan elemen utama, sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Anda
Kami, para penyihir tanah-membuat banyak rumah dari bebatuan kokoh. Dipadukan dengan tanaman rambat yang telah kami modifikasi bentuknya.
Dalam waktu yang telah ditentukan, akhirnya kami selesai menyelesaikan tugas yang diberikan.
Katanya Bot
Tugas akhir telah dibagikan. Semua siswa diberi waktu untuk beristirahat sejenak, sebelum menulis sebuah epistolary. Kami lantas bercerita, menuliskan pesan dan kesan kami saat masih berjuang di Akademi Hunter dalam sebuah surat.
Kami lalu meninggalkan surat yang kami tulis bersama seekor merpati-mereka akan membawa surat-surat itu terbang-melewati banyak tempat mengagumkan sebelum akhirnya sampai pada tangan penerima.
Hingga sekarang, saat aku menulis ini sebagai misi terakhir, tidak ada siswa yang tahu hasil akhir dalam permainan yang dibuat oleh Akademi Hunter.
Satu hal yang pasti, aku mendapat banyak pengalaman, serta ilmu dan kawan. Terima kasih banyak semuanya, pengalaman ini sangat membekas dalam perjalananku sebagai seorang "pejuang".
12.34
"Ngapain sih, aku ngirim pesan pake ponsel yang beda-beda gini? Buang kuota aja." Aku menyimpan salah satu ponselku di meja. Di waktu yang sama, sepertinya ibu mendapatkan sebuah kiriman dari pos sihir.
"Kak, ada yang ngirim surat, nih." Ibu memberikan secarik kertas padaku. Pada sisi depannya, tertulis sebuah kalimat yang selama ini aku nantikan.
Jawaban untuk kamu yang menunggu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top