Bab 32

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update...

Aku update setelah 10 ribu Komentar ya , ♥️

***

"Bos, ada paket."

Tunjung masuk sambil membawa kardus lumayan besar. Ia meminta asiten abadinya itu untuk membantu pekerjaannya. Mereka sedang sibuk Open Pre Order Novel gadis itu. Judul Novel gadis itu diubah dengan Arshaka. Ia ingin hasil yang terbaik untuk novel pertama kekasihnya itu. Saking sibuknya, ia belum sempat menemui Yola.

Kening Arsha berkerut perasaan ia tidak memesan apapun. Kenapa harus ada paket? Arsha melepas kacamatanya. Lalu ia melangkah ke arah Tunjung mengambil alih paket tersebut. Siapa yang mengirim paket tersebut? Arsha membawa paket tersebut ke mejanya. Ia mulai membuka. Tunjung yang penasaran ikut berdiri menyaksikan Arsha meng-unboxing kado tersebut.

"Dari siapa?" tanya Arsha.

"Saya dapat dari Vivi, tapi Vivi dikasih sama Yola." Jawaban Tunjung membuat Arsha mendelik. Apa susahnya bilang hadiahnya dari Yola, kenapa harus muter-muter segala?

Apa Yola ingin memberinya surprise? Arsha penasaran alasan Yola mengiriminya hadiah. Perasaan, ia tidak ulang tahun. Apa kekasihnya itu ingin menge-prank-nya? Mengingat akhir-akhir ini, marak konten prank berselancar di dunia maya ataupun nyata. Bungkus dari paket tersebut berhasil Arsha buka. Ia terkejut melihat barang-barang pemberiannya di dalam sana. Mulai dari boneka, buku, dan ATM. Ada apa ini? Arsha seketika panik. Apa mungkin Yola berniat mengakhiri hubungannya?

"Vivi juga bilang kalau Yola pindah indekos." Perkataan Tunjung semakin membuka pikiran Arsha, jika gadisnya itu memang berniat meninggalkannya.

"Kenapa, Bos?" tanya Tunjung bingung. Setelah menerima paket Arsha menjadi linglung.

"Lebih baik kamu pulang, Sri," usir Arsha halus. Ia tidak ingin Tunjung menjadi pelampiasan amarahnya.

"Oke, Ar, kalau ada apa-apa bilang. Jangan dipendem sendiri." Tunjung yakin ada yang tidak beres dengan Arsha. Namun, ia tidak ingin ikut campur. Ia paham Arsha itu tipe orang yang tidak suka jika ada orang lain yang mengurus masalah pribadinya, kecuali jika orang itu mau cerita.

Ketika Tunjung pergi, Arsha menemukan sebuah surat. Selembar kertas putih itu hanya tertulis tiga kata, 'Selamat tinggal Arshaka'. Sesak, itulah yang dirasakan Arsha. Ia seperti dipermainkan. Kenapa Yola selalu bertingkah seenaknya? Kenapa gadis itu tidak pernah menghargai perjuangannya selama ini? Padahal, berjuang tidak sebercanda itu, bahkan gadis itu tidak memberikan alasan yang jelas meninggalkannya.

Arsha mengembuskan napas kasar. Ia ingin pergi menemui gadis itu. Sialnya, ia tidak tahu harus pergi ke mana? Ia harus mulai dari mana? Baru dua hari mereka tidak bertemu, kenapa bisa sekacau ini? Kemudian Arsha teringat akun Prince Charming. Arsha bangkit mengambil laptopnya di meja kerja. Ia beranjak ke sofa pojok di ruang kerjanya. Laptopnya ia pangku. Lalu, ia membuka website platform menulis tersebut. Menunggu loading, Arsha memijat pelipisnya yang pening. Pekerjaannya belum selesai sekarang, ditambah masalah percintaannya.

Ketika berhasil masuk ke website tersebut. Arsha langsung menuju menu pesan. Hanya ada satu pesan di sana. Ia menggunakan aplikasi ini hanya untuk pendekatan dengan Yola. Tangannya mulai menekan tombol huruf di keyboard.

Prince Charming

|Buku kamu mau terbit, ya?

Kamu nggak nulis cerita baru lagi?

Waktu terus berjalan, tapi detik ke menit tak kunjung ada balasan. Arsha berkali-kali mengulang halaman dengan resah. Ia memijat pelipisnya berulang kali. Kepalanya terasa pening. Ia merasa tertekan di waktu yang bersamaan. Arsha hampir saja menyerah, hingga sebuah pesan masuk. Ia bernapas lega melihat balasan dari gadis itu. Ia tidak diabaikan. Itu artinya, Yola masih percaya jika Prince Charming bukanlah Arsha.

AwLala6

Lagi nggak mood nulis.

Arsha berpikir sejenak. Biasanya wanita kalau mood-nya buruk pasti ada hal yang menggangunya.

Prince Charming

Kenapa?

AwLala6

Masalah hati.

Hati? Kening Arsha berkerut mencernanya. Perasaan mereka baik-baik saja. Malah Yola-lah yang membuat hubungan ini rumit. Arsha tertawa miris tanpa sadar. Selucu inikah komitmen mereka?

Prince Charming

Ada masalah sama pacar kamu?

AwLala6

Ya, begitu.

Arsha gemas dengan jawaban Yola, kesabarannya hampir habis. Ingin sekali ia melempar laptop di pangkuannya. Ia menarik napas untuk sabar. Ingat, orang sabar kuburannya luas.

Prince Charming

Maksud kamu gimana? Cerita aja, kayak sama siapa aja.

Siapa tahu, saya bisa bantu.

AwLala6

Aku ngerasa insecure punya pasangan kayak dia.

Apalagi, aku sering liat dia bareng sama Xena

Aku jadi mutusin untuk menjauh dari dia.

Membaca pernyataan Yola membuat Arsha tertawa. Ia merasa pemikiran gadis tersebut sangatlah konyol. Lagi-lagi alasan insecure yang membuat gadis itu mundur. Apa tidak ada alasan yang lebih masuk akal. Selama ini, ia tidak pernah membandingkan kekasihnya itu dengan wanita manapun. Bahkan ia tidak pernah menuntut Yola harus cantiklah, pinterlah, seksi atau apa pun itu.

Prince Charming

Kamu nggak mau lagi jalanin hubungan sama dia?

Meskipun dia nerima kamu apa adanya?

AwLala6

Kayaknya enggak.

Daripada kena mental diomongin orang dibilang nggak setara,

mending mundur teratur.

Arsha tidak bisa berkata-kata lagi. Pola pikir gadis itu rumit, bahkan terkesan egois. Apa Yola tidak memikirkan bagaimana perasaannya? Lalu untuk apa ia melangkah sejauh ini. Jika yang diajak berjuang, malah meremehkan perjuangannya. Ibaratnya, ia sudah berusaha membuat masakan yang enak dan lezat, tapi tidak disentuh sama sekali.

Prince Charming

Jadi, kamu beneran nggak mau balikan lagi sama dia?

AwLala6

Enggak, aku udah mutusin untuk jaga jarak.

***

Bug!

Arsha yang baru saja memarkirkan motornya langsung mendapatkan tinju di wajahnya. Ia menoleh mendapati Antariksa. Belum sempat Arsha bertanya ada apa. Cowok itu langsung menghajarnya tanpa ampun. Arsha yang belum siap tak sempat membalasnya.

"Gue udah bilang buat jagain Yola. Tapi kenapa lo nyakitin dia?" Antariksa menarik kerah baju Arsha.

"Tau gitu gue nggak bakal biarin lo jadian sama Yola. Brengsek!"

"Maksud lo apa?"

"Pura-pura bego. Lo kemarin pelukan sama Xena di depan Yola. Asal lo tau sekarang gue nggak bakal ngalah lagi, gue bakal jaga Yola. Walau gue tau dia saying sama lo. Tapi gue nggak bakal biarin dia sedih." Ucap Antariksa.

Arsha terdiam, ia mengingat kejadian kemarin disaat ia membalas pelukan Xena. Arsha melakukan itu karena Xena sedang sedih. Ayah gadis itu meninggal dunia. Ia sebagai teman hanya melakukan tugasnya. Jadi kemarahan gadis itu hanya karena salah paham.

"Lo nggak usah cari Yola lagi, dia udah nggak mau ketemu lo!" setelah mengatakan itu Antariksa pergi meninggalkan Arsha yang terpaku. Rasa sakit di wajahnya ternyata tak seberapa disbanding rasa sakit di hatinya. Ia sakit karena Yola memilih untuk meninggalkannya tanpa pernah mau mendengar penjelasannya.

***

Arsha lelah sudah seminggu ini ia menahan diri untuk tidak bertemu Yola. Bukannya bertemu Yola ia malah harus mendapat bogeman dari Antariksa. Jujur ia sibuk. Ia harus bolak-balik mengurus Pre Order Novel gadis itu. Sekarang ia sedang istirahat di kamarnya. Ia bingung bagaimana cara bertemu Yola. Bahkan Instagramnya tidak bisa dihubungi juga, Tunjung yang ia minta untuk mencari tau juga belum memberikan kabar apapun.

Urusannya satu persatu hampir selesai. Sekarang yang harus ia lakukan adalah menemui gadis itu, bukan sebagai Arsha, tapi Prince Charming. Jika berpisah adalah keputusan yang terbaik untuk gadis itu, maka ia akan menerima dan menurutinya. Sepertinya, Yola tidak mencintainya lagi. Padahal, Arsha masih sangat mencintai gadis itu. Sejujurnya, ia masih ingin mempertahankan hubungan ini.

Prince Charming
Udah makan?

AwLala6

Udah tadi bareng Vivi di Mi Gacoan.

Kalau kamu?

Prince Charming

Udah, sekarang lagi cari penginapan di Depok

AwLala6

Kamu di depok?

Prince Charming

Iya, nih, lagi ada proyek wawancara sama orang penting.

AwLala6

Semangat!

Prince Charming

Kamu nggak mau ketemu aku? Aku juga sekalian bisa ketemu kamu.

Arsha tertawa kecil membacanya. Ia tahu ini salah. Sama saja ia seperti mempermainkan perasaan Yola. Namun, ia tidak pernah menyesal melakukannya.

AwLala6

Boleh, mau di mana?

Prince Charming

Di taman

*

Yola gugup akan bertemu sosok Prince Charming. Mereka hanya kenal lewat online. Apakah nanti di dunia nyata mereka akan canggung? Ia penasaran seperti apa rupa cowok itu. Mereka janjian bertemu di taman. Ia datang lebih awal dua puluh menit.

Jarak indekosnya lumayan jauh dari tempat itu. Sebenarnya dekat kalau naik motor, sayangnya Yola tidak bisa mengendarai motor. Jadi, ia menaiki ojek, Yola turun karena sudah sampai. Ia menatap sekeliling ramai sekali. Di pinggir jalan ada berbagai pedagang yang berjualan makanan. Lalu banyak orang-orang yang jalan kaki atau hanya sekedar duduk di kursi.

Yola melangkah menyusuri jalan menuju taman. Sekarang tamannya lebih tertata rapi. Bahkan terdapat banyak pohon rindang, tempat duduk, rumput hijau, dan berbagai jenis bunga. Jantung Yola maraton membayangkan pertemuan ini. Ia tidak pernah membayangkan mereka akan bertemu. Yola membuka aplikasi WhatsApp, lalu mengetikkan pesan.

AwLala6
Kamu udah sampe? Di mana?
Pakai baju apa?

Prince charming

Sudah, dekat air mancur

Aku pakai hitam putih

Yola lega karena warna pakaian mereka tidak sama, pasti akan canggung sekali. Kemudian, Yola berjalan lurus, lalu mengitari taman. Hingga ia menemukan air mancur. Di sini sepi, sepertinya jarang ada orang yang kesini. Lalu, ia mencari keberadaan orang itu. Pandangannya tak sengaja melihat sosok yang tidak asing untuknya.

Yola kaget melihat Arsha berdiri di dekat pohon. Kebetulan sekali pakaian yang digunakannya berwatna hitam. Yola langsung berbalik, sebelum Arsha melihatnya. Sial! Untung jarak mereka agak begitu jauh dan Arsha sedang menatap ke arah lain, sehingga Arsha tidak menyadari kehadirannya.

Yola kembali menghubungi Prince Charming. Ia ingin mereka segera bertemu. Ia takut Arsha menyadari kehadirannya. Pasti cowok itu akan meminta penjelasan mengenai masalah kemarin.

AwLala6
Kamu di mana?
Aku sudah sampai. Pakai blouse pink, rok putih.

Prince Charming
Saya di dekat pohon.

Pohon yang mana? Yola mendesah. Perasaan, hanya ada Arsha. Lalu ia melirik ke belakang dengan hati-hati.

Apa orang itu mempermainkannya?

AwLala6
Kamu di mana, sih?
Nggak ada siapa-siapa di sana.

Prince Charming
Saya di belakang kamu dan sedang menatap kamu.

Hah?

Jantung Yola berdebar membaca itu. Apa maksudnya? Bukannya yang di belakangnya itu Arsha. Yola menelan ludah gugup. Dengan takut, ia membalikkan badannya. Mata Yola langsung bertemu dengan Arsha. Cowok itu sedang menatapnya intens dan tajam. Yola meneguk ludahnya gugup. Apa maksudnya ini? Mana Prince Charming? Jangan bilang kalau Arsha itulah Prince Charming? Tiba-tiba pemikiran itu muncul di benak Yola. Tidak mungkin! Yola langsung menggeleng. Ia mengalihkan tatapannya, seolah-olah tak melihat Arsha. Ia sibuk mencari keberadaan orang berbaju putih hitam disekitar. Nihil, hanya ada mereka disini.

"Kita harus bicara!" Arsha dengan tegas mengatakan itu. Ia menatap tajam Yola. Ia benci sekali dengan sikap pengecut gadis ini.

"Maaf, aku ada janji," elak Yola berusaha menolak. Jantungnya berpacu dengan cepat.

"Janji dengan Prince Charming, bukan?"

Hah? Bagaimana Arsha bisa tahu? Yola menelan ludah gugup. Jangan bilang kalau pemikirannya tadi benar. Jika Arsha adalah Prince Charming tersebut. Gila, tidak mungkin!

Lalu, Arsha menunjukkan sesuatu di layar ponselnya. Yola tercengang melihat pesannya dan Prince Charming di sana. Tubuh Yola lemas seketika, tanpa sadar ia mundur beberapa langkah. Untung saja ia tidak jatuh.

"Saya Prince Charming-nya," ujar Arsha sambil menyeringai.

Yola menatap Arsha tidak percaya. Tidak mungkin, bagaimana bisa Prince Charming adalah Arsha? Yola teringat curhatannya dengan Prince Charming. Ia sering membicarakan dan memaki asisten dosennya. Sial! Ia salah memilih tempat curhat. Bagaimana bisa ia curhat dengan orangnya langsung? tega sekali cowok itu mempemainkan perasaannya sesuka hati. Yola menatap Arsha marah.

Yola menampar wajah Arsha. Matanya berkaca-kaca, ia tidak menyangka jika selama ini Arsha menipunya. Apa yang diinginkan cowok itu? Apa ia hanya dianggap sebagai mainan yang bisa dimainkan sesuka hati? Dikira semua ini lucu.

"Tega kamu."

"Apa salah aku? Kenapa kamu nipu aku?"

"Kamu mainin hati aku?"

"Apa nggak cukup kamu nyiksa aku di kehidupan nyata?" Yola menangis, ia menatap Arsha nanar.

"Kamu nggak berubah, Yola. Kamu selalu egois dan kekanak-kanakan. Kamu selalu berpikir dengan sudut pandang kamu sendiri. Apa begitu jahatnya aku? Sampai kamu nggak bisa liat sedikit aja ketulusan aku sama kamu? Terserah kamu mau berpikir tentang apa mengenai saya. Asal kamu tahu, cinta saya selama ini tulus."

"Tulus? Kalau kamu tulus nggak mungkin kamu bohongin aku bertahun-tahun dan jalan dengan perempuan lain. Nyatanya kamu lebih childish dari aku."

Arsha mendesah, rasanya ia muak berbicara dengan orang yang egois. Padahal ia berniat memperbaiki hubungannya, tapi sikap gadis itu tidak berubah. Hubungan mereka tidak sehat untuk terus dilanjutkan. Pertengkaran seperti ini akan selalu terjadi dan tidak akan ada habisnya. Yola akan tetap sama dan terus menyalahkannya.

"Lebih baik, kita akhiri saja semua ini. Aku ingin menutup buku tentang kita. Aku nggak mau menulis tentang kamu lagi. Ini akhir yang terbaik untuk kita berdua." Napas Yola terasa sesak mengatakan itu. Bohong jika hatinya baik-baik saja.

"Kamu yakin? Kamu bahkan belum membiarkan saya menjelaskan semuanya."

"Nggak tau."

"Kenapa nggak tau?"

"Aku butuh waktu, kita break dulu."

***

Jgn galau yaaaaa 😭😭😭🤣

GUYS KALAU KALIAN SUKA BAB INI BISA DI SS TRUS DIJADIKAN SG DAN TAG AKU YA ♥️♥️♥️

Follow Instagram RPnya
@arshakaxavier.a
@awlala6
@vivi.andriana57
@tunjung24
@arshaka.lovers
@antariksaregal

Gimana part ini?

Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?

Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?

SPAM 🔥🔥🔥 DISINI

SPAM ♥️ DISINI

SPAM 'AKU SUKA ARSHAKA' DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE

Banyakin komen ya biar aku semangat updateeee

Jangan lupa follow Instagram @wgulla_ @wattpadgulla

Gulla Casssano

Istri sahnya Song Jong Ki

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top