Bab 31
Love dulu buat part ini ♥️
Jangan lupa follow vote and Coment
Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update...
Thanks buat 10,1 K komentarnya, aku salut bgt sama kalian yg udah rela komen. Kalian luar biasa. 🤣
BAB INI MENGANDUNG BAWANG
Hai sobat Talibun-talibun...
Ada yg penasaran arti talibun?
Talibun artinya orang yg suka sibuk 🤣🤣
Tag 3 temen kalian biar ikut baper baca ini...
***
Peluh mengalir di pelipis seiring langkah kaki kecil yang menuruni tangga. Dua jam lebih Yola habiskan untuk mendaftar wisuda. Ia ingin segera lulus menyelesaikan program diplomanya. Ia ingin melanjutkan S1. Maka dari itu ia berusaha secepat mungkin mengurus administrasi.
Perut Yola tiba-tiba berbunyi, ia belum makan siang. Mampir makan sebentar di kantin sepertinya tidak masalah. Jaraknya lebih dekat daripada makan di luar kampus. Andai saja ada teman-temannya pasti akan menyenangkan. Makan di kantin sendirian itu tidak enak. Rasanya kayak antisosial. Akhir-akhir ini mereka jarang kumpul terakhir ketika sidang, bahkan dengan Antariksapun Yola tidak pernah bertemu lagi. Antariksa seakan menghilang, Jujur Yola sedikit kecewa ketika Antariksa tak datang di sidangnya. Cowok itu juga tidak menghubunginya sama sekali.
Yola melangkah keluar Gedung, ketika sampai diparkiran matanya tak sengaja melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. Tanpa sadar ia menghentikan langkahnya. Arsha berpelukan dengan Xena. Air mata Yola tanpa ia minta keluar membasahi pipi. Hatinya terasa seperti dicabik. Sakit itulah yang ia rasakan kini.
Yola tidak menyukai hal itu. Bukannya Arsha mengatakan tidak ada hubungan apa-apa dengan Xena. Kemarin mereka ke Bandung bersama. Sekarang berpelukan. Atau jangan-jangan sepertinya mereka memang memiliki hubungan. Lantas untuk apa Arsha memacarinya. Apa selama ini Arsha mempermainkannya?
Yola mengembuskan napasnya sejenak. Disaat itu pula ada beberapa gerombolan anak yang tiba dan bergosip. Yola memalingkan wajah berniat untuk berbalik arah dan pergi. Meskipun itu ia masih bisa mendengar suara-suara gosipan mereka.
"Cocok banget, yak, sama Bu Xena. Yang satu ganteng, yang satunya lagi cantik. Sama-sama pinter dan berduit lagi."
"Kalau nikah pasti anaknya kece banget."
"Bener banget, lah, gue setuju."
"Apa jangan-jangan mereka pacaran, yak?"
"Iya, kayaknya."
"Semoga langgeng, deh, buat mereka biar jadi couple goals."
"Nggak sabar liat mereka nikah, pasti mewah dan megah banget kayak pernikahannya artis-artis."
Telinga Yola terasa panas mendengar itu. Apa yang dikatakan segerombolan itu benar. Xena lebih pantas bersama Arsha dari pada dirinya. Jangankan dari segi otak, wajah saja tidak mumpuni. Bahkan kelebihannya hanya sekedar halu. Menulis tak bisa sebagus penulis lain yang ceritanya dibaca puluhan juta lalu dikontrak penerbit mayor dan difilmkan. Semua yang ada pada dirinya hanya standar. Ia merasa insecure kembali. Ia tidak pantas menjadi pendamping Arsha.
Yola kembali melirik ke arah Arsha. Setelah itu, ia berlari meninggalkan mereka. Rasanya, ia tidak sanggup lagi menandaskan makanannya. Ia ingin segera pulang ke indekos. Mata Yola berkaca-kaca, ia ingin menangis, tapi ia menahan diri. Sesak sekali menahan untuk tidak menangis. Dadanya pun terasa sakit. Sekuat apa pun ia menahan diri air matanya jatuh juga. Yola sudah tidak peduli lagi, jika ia jadi tontonan orang-orang.
Bruk!
Yola menabrak bahu seseorang, ia hampir saja terjatuh. Ketika Yola mendongak untuk menatap siapa yang menabraknya, ia terkejut mendapati jika orang itu Antariksa sahabatnya yang akhir-akhir ini menghilang.
"Lo, kenapa?" Yola yang sejak awal menahan tangisnya, kini ia keluarkan begitu saja.
"Kak Arsha pelukan sama Xena." Mendengar kalimat itu Antariksa menuntun Yola membawa gadis itu pergi dari sana. Agar tidak menjadi tontonan. Mereka masuk ke dalam Gedung fakultas lalu naik ke atas rooftop.
"Jangan di tahan nangisnya, La." Mendengar itu Yola tanpa ragu menangis, Antariksa menarik kepala Yola menaruh di pundaknya lalu mengelus rambut gadis itu lembut.
"Gue cemburu, gue kira Kak Arsha sayang sama gue, tapi ternyata dia ada hubungan sama cewek lain."
'Kalau gue yang lo kasih kesempatan untuk jadi pacar lo, Yola. Gue nggak bakal biarin lo nangis. Gue nggak bakal deket sama cewek lain. Gue bakal jaga hati gue cuma buat lo dan lo doang yang bakal jadi cantiknya gue.'
Yola menangis seenggukan, hati Antariksa perih mendengarnya.
"Maafin aku ya, Anta. Aku udah jahat sama kamu, padahal cuma kamu yang ngertiin aku selama ini." Perkataan Yola membuat Antariksa tersenyum miris ternyata benar Yola peka terhadap perasaannya, hanya saja bukan ia yang diinginkan Yola melainkan Arsha. Yola hanya menganggapnya sebagai teman nggak lebih.
***
Setelah sampai di indekos, Yola mengunci pintu kamarnya. Ia kemudian berbaring di kasur, tasnya ia lempar asal, ia juga tak berniat mengganti bajunya. Yola tengkurap sambil menangis. Bayangan Arsha bersama Xena tadi terus menghantuinya. Anggaplah ia kekanak-kanakkan, tapi semakin dipikir rasanya menyakitkan. Matanya seakan-akan dibuka untuk melihat keadaan sebenarnya. Jika ia bukan apa-apa dibandingkan dengan Xena. Pasti Arsha akan lebih nyaman bersama Xena dari pada dirinya, terutama hal diskusi. Yola sadar selama ini jika diajak diskusi otaknya tak pernah sampai.
Apa ia jauhi saja Arsha? Yola menatap cincinnya ragu. Ia tidak ingin kehilangan Arsha, tapi mendengar ucapan orang-orang membuatnya kurang percaya diri. Arsha pantas mendapatkan yang lebih baik darinya. Orang yang tentu saja lebih cocok diajak diskusi bukan wanita yang selalu bertingkah kekanak-kanakkan sepertinya. Yola melepas cincin tersebut, lalu ia menaruhnya ke dalam kotak beludru. Ia mengumpulkan semua barang pemberian Arsha mulai dari ATM, buku puisi, dan boneka. Ia menyimpan benda tersebut ke dalam sebuah kotak. Nanti ia akan meminta bantuan Vivi untuk memberikan barang-barang tersebut ke Tunjung agar di sampaikan ke Arsha. Keputusannya sudah bulat, ia akan menjauhi Arsha.
Berat sekali rasanya melakukan ini, tapi ia tidak punya pilihan lain. Ia berharap Arsha bahagia dengan Xena.
"Maafin aku, Kak."
"Tapi, aku juga nggak bisa bertahan dengan hubungan yang seperti ini. Dunia kita terlalu berbeda. Kamu terlalu sempurna untukku, bahkan berharap bisa milikin kamu aja seperti mimpi buat aku. Terima kasih pernah singgah dan hadir di hidupku."
Yola menghapus air matanya. Ia merasa ini adalah akhir yang adil untuk mereka. Arsha benar jika hubungan mereka tidak akan berjalan baik jika ia terus insecure. Tapi kenyataan menamparnya, ia tidak memiliki keistimewaan apa pun. Daripada ia terus membuat Arsha susah dengan sifatnya lebih baik ia pergi dan menghilang dari kehidupan cowok itu.
Yola bangkit berdiri, ia mengambil ponsel di dalam tasnya. Layar ponsel menyala, ia memblokir nomor cowok itu. bahkan dari tadi pagi, Arsha tidak menghubunginya sama sekali. Memberi kabar padanya saja sulit, tapi berbicara dengan Xena bisa dilakukan tanpa beban. Pesan yang ia kirim tadi pagi pun belum dibalas. Sambil terisak ia menghapus nomor itu. Selamat tinggal Arshaka.
***
Arsha meregangkan ototnya. Lelah sekali badannya, rasanya mau remuk. Arsha merebahkan dirinya di sofa ruang tamu. Malas sekali beranjak ke kamar. Ia membuka ponsel untuk mengecek notifikasi. Ada pesan dari Tunjung dan Yola. Namun, ia lebih memilih membuka pesan dari kekasihnya terlebih dahulu. Pesan tersebut dikirim sejak tadi pagi. Ia belum sempat membalasnya tadi.
My Princess
Semangat J
Jangan lupa sarapan.
Love you.
Arsha tersenyum membaca pesan tersebut. Lelahnya menguap begitu saja mendapat semangat dari Yola. Seperti ponsel yang baterainya habis, terisi kembali. Ia jadi rindu gadis itu. Ia ingin memeluknya erat. Arsha kemudian membalas pesan tersebut.
Arshaka
Kangen kamu.
Maaf, ya, baru bales saya lagi. Sibuk ngurus kerjaan.
Pengen banget ketemu kamu.
Arsha menatap layar ponselnya, berharap Yola membalasnya. Namun, pesannya hanya terkirim dan centang satu. Foto profil gadis itu juga menghilang, apa Yola memblokirnya lagi. Arsha mendesah, ia benci sifat Yola yang seperti ini. Kenapa harus menghidar, jika masalah bisa diselesaikan baik-baik? Wanita benar-benar merepotkan. Kenapa susah sekali memahaminya? Benar saja nomernya diblokir Arsha hubungi tidak bisa. Besok ia akan meminta kejelasan langsung pada gadis itu.
***
GUYS KALAU KALIAN SUKA BAB INI BISA DI SS TRUS DIJADIKAN SG DAN TAG AKU YA ♥️♥️♥️
Follow Instagram RPnya
@pangeran_arsha
@awlala6
@vivi.andriana57
@tunjung24
@arshaka.lovers
@antariksaregal
Gimana part ini?
Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?
Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?
SPAM 🔥🔥🔥 DISINI
SPAM ♥️ DISINI
SPAM 'AKU SUKA ARSHAKA' DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE
Banyakin komen ya biar aku semangat updateeee
Jangan lupa follow Instagram @wgulla_ @wattpadgulla
Gulla Casssano
Istri sahnya Song Jong Ki
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top