Bab 24
Sudah tiga hari Arsena bersikap aneh pada Afiqah. Hal itu membuat Afiqah kalut. Wajahnya terlihat muram karena diabaikan oleh suaminya. Biasanya Arsena selalu berkata-kata manis agar ia semangat dalam menjalani hari-harinya, sekarang suaminya itu hanya diam saja. Sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa suaminya berubah begitu drastis?
"Muka kamu murung kenapa, fi?" tanya Tania.
Tania merasa ada yang aneh dengan sahabatnya ini. Wajahnya akhir-akhir ini terlihat murung tidak secerah biasanya. Pasti ada yan menganggu.
"Gak kenapa-napa, kok."
Afiqah tidak berminat untuk membicarakan rumah tangganya. Ia tak mau temannya tahu. Meski dalam hati kecilnya ia butuh teman cerita. Agar ada yang bisa memberikannya saran. Ia harus berbuat apa. Namun ia menahan diri untuk tidak berbicara.
"Jangan bohong fi, aku tahu kok kamu gak baik-baik aja. Kamu cerita aja sama kita. Kita pasti bisa bantu. Kita janji gak bakal bilang siapa-siapa, termasuk Bella. Ya, kan Tania?" Iin mengatakan itu pada Afiqah supaya percaya pada mereka.
Sepertinya tidak masalah, dari pada ia memendam semua ini sendiri. Lebih baik ia memberitahu mereka. Tidak ada Bella juga. Ia agak kesal sama Bella karena suka sekali mencampuri rumah tangganya. Bahkan Bella jarang sekali mau kumpul sama mereka. Bukan karena tidak diajak. Hanya saja Bella kadang suka beralasan kalau mereka ajak kumpul bersama. Hal itu yang membuat mereka jadi jarang mengajak Bella.
"Iin bener, kita gak bakal ngasih tau siapa-siapa apalagi Bella. Kita ikut sedih kalau kamu sedih, Fi. Cerita aja kalau ada apa-apa sama kita. Sebisa mungkin kita bakal bantuin kamu."
Afiqah menghembuskan napas, ia menatap kedua sahabatnya itu ragu. Ia berpikir sebentar. Apa tidak masalah jika mereka tahu?
"Sebenarnya aku ngerasa aneh sama suami aku." Afiqah mulai bercerita.
"Suami kamu kenapa?"
"Dia agak cuek akhir-akhir ini."
"Kamu ngelakuin suatu hal yang bikin dia marah gak?" tanya Iin. Ia rasa suami Afiqah sedang merajuk. Maklum dalam rumah tangga pasti ada hal seperti itu.
"Gak ada. Aku ngerasa gak lakuin apapun. Jujur ini pertama kali suami aku diemin aku kayak gini. Makannya aku ngerasa sedih banget dan kehilangan. Bayangin biasanya kalau pagi aku gak sempet bikinin dia sarapan dia bakal bikinin aku sarapan sama ngasih surat cinta. Tapi sekarang gak ada sama sekali. Bahkan dia berangkat pagi banget seolah ngehindar dari aku. Untung uang jajan masih lancar di ATM aku."
"Coba inget-inget lagi, kayaknya kamu bikin hal yang bikin dia kesel atau ngambek. Suami kamu kan lebih tua, biasanya dia gengsi buat bilang apa alasan marah. Bisanya cuma diem aja."
"Bener tuh kata Iin." Tania hanya menyetujui perkataan Iin sedari tadi ia bingung mau berkata apa.
"Terus aku harus apa? Biar suami aku gak diemin aku."
"Coba kamu tanya kenapa diem gitu." Iin memberikan saran pada Afiqah.
"Udah tapi gak berhasil. Dia cuma bilang gak ada apa-apa." Mendengar hal itu membuat Afiqah menghembuskan napas. Ia frustasi harus melakukan apalagi. Agar suaminya kembali seperti dulu.
"Aku ada ide tapi sedikit gila."
"Apa itu?"
Bukannya menjawab Tania malah tertawa. Tawa yang mengandung kecurigaan. Afiqah jadi takut kalau Tania akan menyarankan hal yang aneh-aneh padanya.
"Kamu goda aja suami kamu, pakai lingerie yang paling seksi terus kamu nari erotis gitu. Dijamin suami kamu langsung gak cuekin kamu lagi." Pipi Afiqah merona malu mendengar itu. Jujur bertahun-tahun menikah dengan Arsena ia tak pernah melakukan hal seperti ini. Membayangkan ia menggoda Arsena membuatnya sangat malu. Apakah ia bisa melakukan hal gila itu?
"Hahaha, idenya tania gila banget di luar nalar, tapi aku setuju. Apalagi kamu sama Arsena udah nikah. Kalau di novel-novel biasanya kalau suami istri lagi marahan tinggal gituan aja di kasur pasti gak berantem lagi." Iin menyetujui apa yang disarankan Tania.
"Jadi pengen nikah, when yaaa..." Tania malah berandai-andai bisa menikah.
"Aku gak punya Lingerie. Terakhir pake juga pas dulu diajak bulan madu itu juga karena mama aku." Afiqah berharap ada ide lain selain ide ini. Ia tidak mungkin memakai pakaian seperti itu lalu menari erotis di depan suaminya. Ia sungguh malu.
"Kalau gak punya beli, apa susahnya. Uang yang dikasih suami kamu masih banyakkan di bank?"
"Masih."
"Gimana kalau habis pulang kita ke mall bentar? Kita beli Lingerie baru buat godain suami kamu."
"Setuju sama Tania. Dijamin suami kamu gak bakal marah lagi sama kamu. Percaya deh sama kita."
Afiqah terpaksa menurut perkataaan Tania. Sebelum itu ia menelpon suaminya kalau tidak perlu menjemputnya. Ia ingin pergi bersama teman-temannya ke mall untuk membeli sesuatu. Dan seperti dugaannya respon suaminya biasa saja tidak seperti dulu. Biasanya Arsena akan mengirim uang lagi takut kalau uangnya kurang untuk belanja.
Afiqah rasa ide Tania dan Iin tidak terlalu buruk. Ia akan melakukan apapun demi suaminya. Ia akan berusaha membuat Arsena kembali seperti dulu lagi.
***
Pukul sembilan malam waktu yang telah dinanti Afiqah. Anak-anaknya sudah tertidur. Sesuai dengan petunjuk Tania, ia akan melakukan misinya sekarang. Afiqah berada di dalam kamar mandi. Ia mengganti pakainnya dengan lingeria dan dibalut kimono handuk di tubuhnya.
Afiqah menatap cermin di hadapannya. Rasanya gugup sekali akan melakukan hal ini. Meski ia sering berhubungan intim dengan Arsena. Namun ia tak pernah melakukan hal gila ini. Ia merapikan rambutnya, lalu ia menghembuskan napas. Ia harus bisa melakukan ini.
Setelah merasa penampilannya sudah cukup bagus. Tak lupa ia melepas handuk kimono yang melekat ditubuhnya. Ia melangkah keluar dari kamar mandi hanya menggunakan lingeria. Jujur Afiqah tidak nyaman menggunakan pakaian itu, namun ia pura-pura biasa saja. Bagian dada dan pahanya sangat terekpos. Arsena kalau melihat ini pasti akan tergoda.
halooo
semoga masih ada yang baca yaaa
***
Arsena yang baru saja mau tidur. Ia terkejut mendapati istrinya menggunakan pakaian tidur yang seksi. Seumur hidup baru kali ini, ia melihat istrinya melakukan itu. Siapa yang tidak akan tergoda melihat istrinya memakai pakaian seperti itu, apalagi bagian payudara istrinya terlihat jelas seakan menggodanya untuk dilahap. Istrinya terlihat sangat cantik dengan pakaian itu membuatnya mabuk kepayang.
Hal itu membuat sesuatu di bawah sana berdiri tegak. Rasanya sakit sekali. Ia sampai melupakan misinya yang mau mendiamkan Afiqah. Siapa sangka kalau isttrinya yang pemalu itu akan duduk dipangkuannya membuat Arsena gila. Terlebih juniornya minta untuk dipuaskan. Baru kali ini Afiqah bersikap aneh. Istrinya sedang menggoda dirinya.
"Mas gak kangen?"
"Kenapa Mas jahat banget cuekin aku. Mas udah gak sayang aku lagi?" ujar Afiqah dengan nada manja. Hal itu membuat Arsena menelan ludah terlebih disaat tubuh Afiqah bergesekan dengan tubuhnya. Ia tidak bisa menahan lagi.
Belum sempat Arsena menjawab. Afiqah menarik wajah Arsena lalu menciumnya dengan brutal. Arsena tentu saja tak tinggal diam. Ia ikut membalas ciuman istrinya hingga terjadi pergulatan di antara mereka berdua. Mereka bercinta dengan panas.
****
Hidden part ada di karya karsa ya
link : https://karyakarsa.com/wgulla/arsena-2-hidden-par
atau klik link di bio profil aku
****
Mau lanjut?
Spam next di sini!!!
50 komen baru lanjut
Love you
Gulla
. Istrinya Jeno.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top