Semakin Banyak

Riu memercepat langkahnya, dia harus segera menghindar dari keramaian untuk menghindari hal-hal yang bisa memperumit hidupnya. "Bukankah lebih mudah untuk hidup sendirian?" gerutunya. Dia sering kali merasa tidak cocok hidup bersama orang lain. Banyak hal yang harus dia rahasiakan dan tentu saja hal itu akan terus mengikutinya.
Langkahnya melambat setelah dia sampai di batas kota. Suasana lebih kondusif baginya. "Jangan menyalahkan dirimu." Riu menghela nafasnya. Dia duduk di tepi jalan dan mulai memakan rotinya.
"Kenapa Paman tidak menceritakan saja padaku tentang mereka?"
"Kamu harus mencari tahu sendiri, bukan tugasku untuk memberitahumu. Tugasku hanya melindungimu, walau akhirnya gagal."
"Tidak, Paman tidak gagal. Aku bisa hidup sampai sekarang, karena Paman selalu bersamaku."
Bayangan hitam yang keluar dari bayangannya, duduk di samping Riu yang terihat menikmati rotinya. "Tapi aku tidak bisa leluasa untuk melindungimu karena kondisi ini."
"Apa mereka membuangku karena kemampuanku?"
"Bisa dikatakan seperti itu. Saat itu kamu baru bisa bicara, dan kata pertama yang kamu katakan adalah 'bangunlah'. Dan semua yang mati di hadapanmu berubah menjadi bayangan sepertiku sekarang."
"Apa ini kutukan?"
"Aku juga tidak tahu."
"Lalu, bila aku bertemu dengan mereka, apakah mereka akan memberi jawaban?"
"Itu juga aku tidak tahu. Tapi seharusnya mereka menyadari keberadaanmu dengan semakin banyaknya bayangan yang kamu buat."
Gelap. Semuanya serba gelap. Bagi Riu, dia ingin menjadi bayangan itu sendiri agar tak membuat kegaduhan lagi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top