Mulai Runtuh
Matahari mulai keluar dari tempat persembunyiannya, menampakkan sinar nya yang bewarna keemasan menyelimuti sebagaian dari wilayah bumi menandakan hari sudah berganti.
Burung-burung tampak berkicau dengan gembira,angin berhembus dengan lembut, membuat siapapun menjadi bersemangat untuk memulai aktivitas mereka hari ini.
Namun tidak bagi (Name) karena kali ini ia belum tidur sama sekali,(Name) tampak sangat kacau rambutnya berantakan tak beraturan, di bawah matanya tampak menghitam seperti mata panda,wajahnya juga sedikit pucat.
Beruntung meski (Name) tadi sempat kesulitan bernafas ketika mengerjakan namun sekarang ia sudah bisa bernafas dengan normal.
Dengan langkah yang lesuh dan lunglai (Name) mulai berjalan menuju ke kamar mandi untuk merapikan dirinya dan bersiap untuk berangkat ke kampus karena jam sudah menunjukkan pukul enam pagi.
Namun meskipun begitu (Name) sudah siap untuk semua tugas-tugasnya meskipun masih belum tau tugas tersebut akan diterima atau direvisi kembali.
Setelah selesai merapikan dan membersihkan dirinya,(Name ) mulai menata semua kertas yang berserakan di meja belajarnya dan memasukkan kertas tersebut ke dalam tabung gambar.
( Tabung Gambar )
Setelah selesai menata semua barang peralatannya (Name) segera menuju ke bawah.
.
.
.
"Ohayou " ujar (Name) dengan nada yang tidak bersemangat
"Ohayou (Name)/Nee-san/(Name)-chan " jawab Yukimura Miharu beserta kakak dan adik (Name).
(Name) sempat terkejut, ia mengusap matanya untuk memastikan jika ia tidak berhalusinasi,ketika melihat kakak dan adiknya.
karena kakak (Name) bekerja di Okinawa sedangkan adiknya melanjutkan pendidikannya di daerah yang sama dengan kakaknya,karena itu (Name) cukup terkejut ketika melihat adik kembarnya dan kakaknya.
"Nee-san kenapa kau seperti melihat hantu " ujar laki-laki bernama Yukimura Hikaru adik kembar laki-laki (Name )
Drap...Drap...Drap~
"Huwa.... Hikaru kakak kangen sama kamu " ujar (Name ) tiba-tiba memeluk adiknya.
"Nee-san !! "
"Eh... jadi hanya Hikaru saja dan aku mulai di lupakan " ujar laki-laki bernama Yukimura Aruta kakak laki-laki (Name)
"Hehehe.... aku juga kangen sama Aruta-Nii " ujar (Name) tertawa canggung langsung memeluk kakaknya.
"Ngomong-ngomong kapan kalian kembali "
"Kami baru saja kembali pagi tadi "
"Eh.... kenapa tidak bilang-bilang "
"Awalnya kami ingin memberi kejutan pada Nee-san cuma ketika kami ke kamar Nee-san"
"Nee-san sedang fokus mengerjakan sesuatu jadi kami tidak bilang "
"Mou... tapi kan harusnya tetap bilang " ujar (Name) mempoutkan bibirnya
Mereka semua hanya tertawa melihat tingkah (Name) yang seperti anak kecil,suasana ruangan yang tadinya sepi sekarang menjadi ramai penuh dengan canda tawa.
Semula (Name) yang nampak tidak semangat karena lelah,sekalarang ia mulai bersemangat dan melupakan lelahnya.
Terlebih kakak dan adik (Name) memberi tau jika mereka akan berada di sini sampai seterusnya karena kakak (Name) mendapat pekerjaan di tokyo dan adik (Name) akan pindah ke kampus yang sama dengan (Name) namun berbeda jurusan yaitu jurusan musik karena adik (Name) sangat suka bermusik.
.
.
.
Kelas jam pelajaran
Hari ini di kelas tampak semua orang sedang sibuk sendiri-sendiri dan tengah fokus membuat sebuah maket ( desain miniatur bangunan yang dirancang ).
(Gambar contoh maket )
Mitsuki yang tengah fokus menggunting kertas karton mengikuti pola tiba-tiba terfokus dengan (Name) yang tampak termenung, Mitsuki yang merasa khawatir dengan temannya pun mencoba mendekati (Name).
"(Name) kau baik-baik saja ? " ujar Mitsuki mendekati (Name) dan duduk di sebelahnya.
"Aku baik-baik saja jangan khawatirkan aku Mitsuki " ujar (Name) tersenyum berusaha meyakinkan jika ia baik-baik saja.
Sebenarnya (Name) tiba-tiba merasa tenaga di dalam tubuhnya serasa sudah terkuras habis dan tidak ada sisanya sehingga membuat tubuhnya menjadi lemas selain itu (Name) tiba-tiba juga merasa pusing.
"Lebih baik kau fokus mengerjakan maketnya karena setelah ini kita ada asistensi "
"Baiklah kalau begitu jika kau butuh sesuatu katakan padaku "
"Iya jangan khawatir" ujar (Name) melanjutkan menggunting kertas karton.
Mitsuki POV
"Tidak biasanya (Name) menunjukkan senyuman yang seperti itu"
"Senyuman tadi entah kenapa tampak tidak seperti biasanya "
"Seperti orang yang sedang berusaha menyembunyikan semua beban yang dipikulnya "
"Wajahnya juga nampak pucat sekali apakah dia sedang sakit dan memaksakan diri lagi "
"Entah kenapa mengingatkanku dengan adikku "
Mitsuki POV END
.
.
.
Asistensi Ruangan Dosen
Suana di ruangan nampak sunyi yang terdengar hanya suara dari seseorang yang tengah berdebat, ditambah dengan suhu pendingin ruangan yang cukup menusuk ke dalam kulit membuat suasana di dalam nampak tegang dan tidak bersahabat.
BRAKK~
"(Name) sudah berapakali ibu beritahu jika gambaran potongan bangunan tidak seperti ini, gambar pondasinya masih salah, ukuran skala mu juga salah mana ada ukuran pondasi seperti ini!!! " ujar seorang perempuan paruh baya meninggikan suaranya yang merupakan dosen pembimbing dari (Name)
"Ini juga kenapa garisnya miring kan sudah ibu beritau jika menggambar garisnya harus lurus "
"Sebenarnya kamu niat kuliah apa tidak ini sudah ke lima kalinya nya lho dan kamu masih salah !!!"
"Kasian orang tuamu yang sudah bekerja keras !!"
(Name ) sedari tadi hanya mendengar perkataan dosennya dengan mengeratkan genggaman tangannya,ia berusaha agar air matanya tidak mengalir.
Kriet~
(Name) membelalakkan matanya terkejut kala tugasnya dirobek oleh dosennya
"Gambar ulang semua ini, ibu akan tunggu sampai besok "
"Ba...ik bu" ujar (Name) dengan nada bergetar menahan tangis
"Jawab dengan tegas seorang arsitektur kamu tidak boleh begini ,karena pekerjaan mu kedepannya akan lebih banyak tekanan lagi dan lebih susah"
"(Name) perbaiki dengan baik karena kamu sudah tertinggal lumayan jauh jika kamu seperti ini terus kamu tidak akan lulus "
"Sekarang kamu boleh keluar "
"Ba...ik tri..ma..kasih bu "
.
.
.
Mitsuki yang melihat (Name) keluar ruangan dengan pandangan yang kosong membuat kekhawatiran Mitsuki semakin bertambah.
"(Name) bagaimana ??"
"Gomen Mitsuki..... aku pamit pulang terlebih dahulu "
(Name) langsung pergi meninggalkan Mitsuki yang masing mematung di tempat tersebut.
.
.
.
Pikiran (Name) sedang kacau saat ini dengan mengendarai sepeda motor,air mata terus mengalir (Name) memikirkan kata-kata dosen tadi dan semua kejadian selama ia kuliah hingga saat ini.
Di kelas (Name) selalu mendapatkan Nilai yang rendah, ia juga sering tertinggal dengan teman-temannya yang lain, (Name) juga sudah berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengejar ketertinggalannya namun hal itu belum memuahkan hasil sehingga membuat (Name) menjadi semakin tidak percaya diri untuk melangkah kedepan dan menilai rendah dirinya.
(Name) POV
"Aku memang payah"
"Gambaran ku paling jelek di kelas "
"Nilai ku juga paling rendah di kelas"
" aku bahkan tidak paham semua materi yang diberikan "
"Gomen.... Tou-san lagi-lagi aku mengecewakanmu "
"Aku memang anak yang tidak bisa dibanggakan "
"Sekarang apa yang harus ku lakukan "
"Rasanya aku ingin menyerah "
(Name) POV END
BRAAK~
Suara benturan yang cukup keras terdengar di salah sudut jalan, (Name) yang tidak fokus menyetir membuat dia tidak memerhatikan jalan ketika menyetir sehingga membuatnya mengalami kecelakaan yang membuatnya tertabrak mobil.
Bersambung......
See u next chapter.......
Note
Maaf kalau chapter kali ini agak aneh TvT
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top