Bab 25
Jangan lupa follow, vote and Coment 💜💜
Love dulu buat part ini ♥️
Nanti Dirga sama Reza nyusul, jadi sama Ilham dulu ya. Natapnya jangan lama-lama nanti jatuh cinta. 😂 Sengaja nggak ada Lee min ho nanti kalian jatuh cinta 😜
https://youtu.be/OsagLVqbTb0
Arganta visual
***
Arga menutupi tubuhnya dengan selimut, sedangkan Ilham berjaga di luar menanti Zara. Ia sudah mempersiapkan diri jika nanti ditimpuk Zara karena telah mengerjai gadis itu lagi. Entahlah semenjak peristiwa penyerangan di supermarket, ia jadi suka menjahili Zara.
Suara langkah kaki mendekat, Arga memejamkan mata seakan sedang pingsan. Ia bisa mendengar Zara menangis sesenggukan. Ia penasaran bagaimana ekspresi gadis itu.
"Komandan belum sadar sejak 1 jam lalu." Ilham mengatakan itu dengan nada sedih.
"Kapten hiks.. Kapten sadar.." Arga merasakan tubuhnya di guncang, ia mengintip dari ekor matanya. Terlihat Zara yang sedang menangisinya. Arga tersenyum tanpa sadar, ia berusaha untuk tidak tertawa. Ilham menggelengkan kepala melihat kedua pasangan aneh itu.
Zara tiba-tiba naik ke atas kasur, duduk di sebelah kasur Arga yang sempit hingga tubuh mereka saling menempel. Arga menelan ludah gugup, sepertinya ia salah langkah. "Kapten kenapa bisa kecelakaan?"
"Dokter bilang apa, ham?" Tanya Zara dengan nada khawatir, airmatanya masih mengalir. Setelah mendapat kabar Arga kecelakaan ia langsung ngebut ke rumah sakit. Ia berlarian seperti orang gila di sepanjang sudut koridor rumah sakit menangisi pria itu. Sungguh ia belum sanggup kehilangan Arga. Ia juga tidak siap jika sesuatu hal yang buruk menimpa pria itu. Cukup peristiwa penembakan itu saja.
"Kapten masih hidupkan? Dia cuma pingsankan?" Tanya Zara kembali, namun ia tidak mendapat respon dari Ilham. Hal itu membuat Zara panik, pasti Ilham menyembunyikan sesuatu. Zara jadi berpikir yang tidak-tidak, seperti kaki atau tangan Arga yang diamputasi.
"Nggak ada yang lukakan?"
Zara kemudian membuka selimut yang menutupi tubuh Arga. Memeriksa bagian tubuh Arga, apakah masih lengkap?
"Tangannya masih ada Alhamdulillah, kakinya juga masih ada."
Ilham tersenyum kecil, ia bingung harus mengatakan apa. Lalu matanya melotot ketika Zara tiba-tiba malah meraba kemeja Arga.
Zara takut, jika organ bagian dalam Arga terluka seperti jantung, ginjal atau paru-paru. Itu lebih bahaya. Jadi ia berusaha memeriksanya sendiri.
Tubuh Arga merinding, pipinya memerah salah tingkah. Karena Zara malah menggerayangi tubuhnya seakan mencari sesuatu. Bagiamanapun ia laki-laki yang mudah terpancing gairah.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Ilham.
"Memeriksa bagian mana yang terluka di tubuh Kapten, lagian dari tadi kamu diem aja. Jangan-jangan Kapten luka bagian dalem. Kamu nggak mau kasih tau kan, kalau organ dalam kapten kenapa-kenapa. Aku nggak suka rahasia-rahasiaan." Arga memberikan kode kepada Ilham agar menghentikan Zara. Niat awal mau ngerjain, ia malah jadi kena batunya. Sialan! Tubuhnya malah panas dingin karena sentuhan gadis itu.
"Paru-paru, ginjal sama jantungnya nggak bocorkan?" Kemudian Zara membuka kancing-kancing kemeja putih yang dikenakan Arga. Ilham yang tidak ingin ikut campur dengan drama itu memilih pergi. Hal itu membuat Arga kesal, karena Ilham tidak mau bertanggung jawab atas permainan yang telah mereka buat bersama.
Ketika Zara akan melepas kancing terakhir, tiba-tiba ada tangan yang menghentikannya. Zara terdiam, lalu matanya tak sengaja menangkap mata Arga yang terbuka. Keduanya saling menatap satu sama lain. Zara terkejut ketika tahu Arga sadar. Bukannya pria itu pingsan? Belum sempat keduanya berbicara, suara seorang perawat memenuhi telinga mereka. "Maaf ibu dan bapak ruangan ini mau kami pakai buat menangani pasien yang lain. Kaki bapak hanya keseleo dan tidak ada luka serius, bapak bisa melakukan rawat jalan."
Zara yang tadinya khawatir tiba-tiba menatap tajam Arga. Sedangkan yang ditatap hanya cengengesan. Ia sadar bahwa ia dikerjai oleh dua kurcaci itu. Sialan! Padahal ia sudah khawatir seperti orang gila. Awas saja, ia akan balas nanti!
"Bapak ini tidak mengalami luka serius, sus?" Tanya Zara pada perawat perempuan itu.
"Tidak Bu, hanya keseleo di kaki kanan." Ujar perawat itu sambil tersenyum.
"Mau mati ya!" Desis Zara kesal pada Arga. Ia mencubit pinggang pria itu kencang. Arga meringis menerimanya.
"Aku tunggu di luar." Ucap Zara dingin bangkit dari ranjang, sedangkan Arga tersenyum kecil menatap punggung Zara yang menghilang dari balik pintu. Tamatlah riwayatnya!
Ilham yang menunggu di depan pintu tersentak, Zara tiba-tiba menginjak kakinya keras dengan sepatu heels yang dikenakan gadis itu. "UPS, sorry sengaja." Zara tersenyum sambil melipat tangannya ke perut. Tidak hanya satu kali tapi dua kali Zara melakukannya.
Arga melangkah dengan hati-hati dari balik pintu, kakinya sudah tidak sesakit tadi. Kening Arga berkerut melihat ekspresi Ilham seperti menahan sakit.
"Ilham kenapa?"
"Tadi saya-" belum sempat Ilham menjawab. Zara lebih dahulu menginjak kaki Arga keras membuat pria itu menjerit.
"Aku tadi nggak sengaja nginjek kaki Ilham kayak gini." Ucap Zara polos seolah mempraktikkan kembali apa yang telah ia perbuat pada Ilham. Arga yang sudah keseleo masih diinjak pula kakinya. Arga hanya mampu meringis tanpa sanggup melawan.
"Dasar penipu! Tega sekali kalian! Kurcaci sialan!!" Sungut Zara sebal sambil mengacak-acak rambutnya, ia benar-benar frustasi. Kedua pria ini malah membuat prank untuknya. Andai saja ia tidak memikirkan soal video memalukannya yang tersebar itu, sudah dipastikan Zara akan menimpuk kedua orang ini dengan benda apapun atau menendang mereka berdua ke laut. Rasa kesalnya di kerjai kedua orang itu menguap begitu saja mengingat artikel dan komenan jahat netizen.
"Kalian berdua mau mati ditangan ku Hah!" Arga dan Ilham bergidik mendengar itu.
Kemudian Zara menarik telinga mereka berdua keluar rumah sakit, tanpa peduli tempat dan banyak orang yang memperhatikan.
"Masuk ke dalam!!" Zara menyuruh kedua orang itu masuk ke dalam mobil miliknya. Ia juga melempar kunci mobil ke Ilham.
"Siapa yang suruh Kapten duduk didepan?" Ucap Zara dingin ketika Arga malah duduk disebelah Ilham di samping kemudi. Ilham hanya pasrah di jadikan supir dari pada diamuk Zara. Ia benar-benar mirip babu sekarang.
"Duduk sini." Dari belakang Zara menepuk kursi disebelahnya. Arga menelan ludah, sejak kapan seorang tentara sepertinya bernyali ciut hanya karena seorang wanita. Hanya bersama Zara, ia merasakan itu.
Ilham menjalankan mobil, meninggalkan rumah sakit. "Kita mau kemana?" Tanya Ilham, dalam hati ia mengutuk Arga, karena membuatnya terlihat seperti supir.
"Rumah lamaku!" Lalu Zara menyebutkan alamat rumahnya, Ilham dengan sigap menyalakan GPS sebagai petunjuk jalan. Tadi ayahnya berkata jika media menyerbu kantor dan rumah mereka. Nasib jadi konsumsi publik, pasti akan di buru media.
"Kenapa kesana?" Tanya Arga bingung.
"Banyak wartawan di rumahku yang sekarang."
"Wartawan, ada masalah apa?"
"Makannya kapten tuh punya HP buat cari berita bukan buat nonton prank YouTube." Sindir Zara mengingat kejadian di rumah sakit tadi. Arga menggaruk rambutnya salah tingkah.
"Ada hal yang lebih penting yang harus kita bahas. Jauh lebih penting dari prank sialan kalian! Mau alih profesi jadi YouTuber apa!!!"
"Maaf," ujar Arga dan Ilham bersamaan lalu mereka hormat. Zara mendelik melihat itu.
Zara mengambil ponselnya, lalu menunjukkan ke Arga. Pria itu tertawa melihat artikel dan video yang di tunjukan, "Kapten kok malah ketawa?" Sungut Zara sebal. Ia menatap Arga kesal.
"Kamu menggemaskan sekali di video ini." Arga malah fokus ke video. Karena Zara nampak begitu imut dan menggemaskan di matanya.
"Video apa?" Sahut Ilham penasaran.
Arga memberikan ponsel Zara ke Ilham. Reaksi pria itu sama seperti Arga.
"KALIAN JAHAT!!" Zara menangis kencang. Sialan! Kedua pria ini tidak ada yang memihaknya sama sekali. Mereka malah mengejek dirinya.
Arga berhenti tertawa, lalu mendekati Zara. "Maaf," ujar Arga.
"Maafkan saya Zara, saya salah." Mendengar pengakuan Arga, Zara memeluk tubuh pria itu erat.
"Kenapa Kapten jadi jail gini sih? Siapa yang ngajarin? Pasti Ilhamkan! Nggak mungkin ide kapten sendiri." Zara menatap tajam Ilham dari belakang. Tidak mungkin Arga si manusia batu dan dingin itu punya inisiatif mengerjainya jika tidak di hasut oleh orang lain. Pasti Ilham yang si manusia iseng yang ngajarin.
Ilham yang disalahkan menggerutu tidak terima, ide prank sialan itu milik Arga. Kenapa dia yang disalahkan? Nasib jadi jembatan cinta tuh gini.
"Ilham tidak bersalah, itu semua murni ide saya. Maaf ya," Arga mengakui, lalu tersenyum kecil.
Zara kaget, tangannya reflek mencubit tangan Arga. "Nakal!"
Arga terkekeh, "Sekarang kita urus artikel ini dulu. Pasti ada seseorang yang sengaja menyebarkan video ini untuk kepentingan tertentu. Saya akan cari tahu pihak mana saja yang terlibat."
"Terus kita harus ngapain buat merendam berita ini?"
"Kalau mereka pake media kita juga lawan pake media. Nanti kita adakan pertemuan dengan media pers untuk menyangkal video itu dan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Saya juga akan bicarakan terlebih dahulu dengan ayah kamu dan papa saya," Arga tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Kalau perang melalui media itu susah-susah gampang, pemenangnya adalah yang mampu menggiring opini publik. Bagaimana juga nama baik keluarga mereka dipertaruhkan jika mereka salah ambil langkah. Ia takut ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan ini untuk menjatuhkan Randu yang masih berkecimpung di pemerintahan.
"Nggak habis pikir sama mereka, apa manfaatnya nyebar gituan! Mereka nggak mikirin perasaan orang lain apa! Ini tuh namanya pembunuhan karakter." Sungut Zara sambil menangis.
"Biasanya kamu tidak peduli pandangan orang. Ada yang kamu khawatirkan?" Arga mengelus rambut gadis itu menenangkan. Zara-nya yang cuek dan bar-bar bisa terlihat begitu rapuh sekarang.
"Aku memang takut melihat komentar buruk orang-orang, karena itu membuat aku terlihat tidak pantas untuk Kapten. Keluarga kapten pasti berpikiran negatif kepadaku, lalu mereka melarang Kapten menikah denganku. Aku takut jika harus kehilangan kapten lagi." Pengakuan Zara membuat Arga terdiam, baru kali ini ia mendengar Zara merendah. Padahal Zara selalu percaya diri.
"Kamu tidak perlu khawatir, keluargaku menyukaimu apa adanya." Arga menguatkan Zara, agar tidak menyerah.
"Apa Kapten akan tetap menyukaiku, meski aku memiliki sifat yang buruk?"
"Aku akan tetap menyukaimu."
"Kenapa?"
"Karena pasti ada alasan kamu melakukan itu."
"Kamu tahu Zara, cinta sejati tumbuh bukan karena menemukan seseorang yang sempurna, melainkan sanggup menerima segala kekurangannya. Mencintai kamu adalah pilihan saya Zara, jadi saya harus berani bertanggung jawab menerima semua konsekuensi untuk mencintai kamu, tak peduli baik buruknya kamu."
Kalimat Arga menenangkan hati Zara. Ia merasa beruntung dipertemukan oleh takdir dengan pria sebaik Arga. "Kapten, setelah menikah bimbing Zara jadi istri yang baik buat kapten ya?"
Ilham batuk mendengar itu, sialan kenapa ia malah menjadi obat nyamuk diantara mereka berdua.
"Kalau mau pacaran lihat tempat, jangan-jangan dari tadi saya dianggep setan." Gerutu Ilham sebal.
"Maaf,"
Arga tersadar jika ada orang lain di dalam mobil. Kadang bersama Zara ia suka lupa diri. Sepertinya ia harus berhati-hati, Arga melepaskan pelukan Zara. Lalu memberi sekat.
Kebetulan juga suara ponsel Zara terdengar. Zara nampak sibuk dengan ponselnya.
Arga terdiam melihat keluar jendela, jalan yang Ilham lalui adalah jalan menuju rumahnya dulu sebelum ia pindah. Tempat dimana ia dan Zara dipertemukan. Hal itu mengingatkan Arga dengan kenangan di masalalunya.
"Kapten ada hubungan apa sama Ibu tiri, aku?" Tanya Zara penasaran membuyarkan lamunan Arga.
Leni meminta nomer Arga padanya karena ada urusan penting. Menyebalkan lagi, wanita itu tidak mengatakan urusan apa itu. Seperti ada yang dirahasiakan darinya. Hal itu membuat mood Zara jadi buruk, apapun yang berhubungan dengan Leni pasti akan berakhir buruk. Entah kenapa ia memiliki firasat buruk kali ini.
***
Gmn part ini?
Semoga suka ♥️♥️
Maaf misal kurang srek sama part ini. Aku udh berusaha menulis sebaik mungkin untuk dibaca kalian 😭😭
Aku update lama karena aku sakit, asam lambungku kambuh sakit banget rasanya semoga cepat sembuh 😭😭 Maaf ya kalau kalian lama nunggu..
Love you
SPAM NEXT DISINI YANG BANYAK
FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR wgulla_
Salam
Gulla
Istri sahnya Lee min ho
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top