Prolog
"Jangan pernah lo mengharapkan cinta, karena pernikahan ini hanya kemauan orang tua gue!"
"Oke."
Nadwa membuka mulutnya, kesal setengah mati dengan jawaban Arfa yang sesingkat itu. Hanya itu jawabannya? It's oke!
"Satu lagi, jangan mimpi terlalu tinggi. Karena gue hanya mencintai satu laki-laki, yaitu pacar gue."
"Pacar?"
Arfa tersenyum miring. Ia akan mengikuti permainan dari gadis sombong itu. Karena sejatinya pemenang adalah pemain yang lebih banyak diam agar energinya tetap utuh sekalipun telah mencapai finish.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top