BTS Reunion
Holaaa...
Adakah yang sedang stand by di sini?
Maafkan daku, ini bukan update cerita. Hanya ingin membuang sampah yang ada di otak aja sebelum di laundry. Hahaha.
Nggak tahu kenapa, malam minggu kemarin tiba-tiba kangen sama semua cast yang ganteng, cantik dan kece badai. Hadeh!!! Dan jadilah seperti ini.
Semoga bisa menghibur ya!
Jangan minta next Aresh, apalagi Cinta's Caption!!! Aku mah woles orangnya, dan paling sebel kalau dipaksa. Karena ada sesuatu hal, jadi belum bisa melanjutkan Cinta's Caption. Maaf semuanya.
Oke, aku angkat kaki dulu! Jangan baper sama cast yang aku tampilkan. Cuma ilustrasi aja. Kalau gak suka, ya bayangkan sendiri dengan versi kesukaan kalian. Nggak perlu koar-koar bikin panas. As simple as that!
Happy reading semua ... 😘😘😘
---
Alex, Reshi, Rikas, Komang dan Orion berada dalam sebuah ruangan besar. Entah di mana itu. Ruangan itu berisi sebuah meja oval berukuran cukup panjang, dengan beberapa kursi yang mengitarinya. Sofa bed dan televisi berukuran besar pun tampak berada di sisi yang lain, memenuhi ruangan besar tanpa sekat itu. Kelima pasukan Alpha itu tampak sedang sibuk dengan laptopnya masing-masing. Mengerjakan tugas tambahan sebagai hukuman atas ketidakpatuhan mereka terhadap aturan selama menjalankan tugas untuk membantu Raka dan Aresh.
Hanya Reshi dan Komang yang tampak mengenakan pakaian formalnya. Komang dengan seragam dorengnya. Sedangkan Reshi mengenakan kemeja berkalung dasi serta celana kain yang melengkapinya, karena hari ini salah satu keluarga besar Raka akan mengadakan pesta.
"Alamak! Cantik kali perempuan ini," gumam Alex kala melihat foto-foto seorang model terkenal pada zamannya, "Oh Tuhan! Luar biasa kali dia," imbuh Alex yang masih terpesona.
"Ya salam, Dalmatian! Bisa diam tidak?! Tiyang salah lagi kan nulisnya!" Omel Komang yang sudah sangat lelah mengerjakan tugas membuat laporan karangan indah yang hampir setebal novel Harry Potter.
"Eh, Komang! Istirahatlah dulu. Kau lihat ini! Otak panas Kau perlu di-refresh itu," sahut Alex tak merasa bersalah.
"Laporanmu sudah selesai, Bang?" tanya Alif kepada Alex, sembari melirik laptop Alex yang menampilkan gambar seorang wanita cantik, "wah! Kamu cari mati Dalmatian!" Seru Alif memperingatkan.
"Bah! Mulut Kau tak enak kali itu. Memangnya kau kenal dengan wanita cantik ini?" tanya Alex penasaran.
"Banget," sahut Alif memilih duduk di samping Reshi yang sedang sibuk mengerjakan laporannya, "buruan ditutup itu gambarnya! Nanti yang punya datang. Habislah Kau, Bang!" Titah Alif.
"Hah! Aku tak sabar melihatnya. Memangnya siapa yang punya ini gambar," balas Alex tak peduli sebelum tertawa.
Rikas menghampiri Alex, "Cantik, Bang! And sexy," celoteh Rikas setelah melihat foto di laptop Alex.
"Exactly!!!" Tandas Alex.
Aresh segera menghampiri Reshi, sesaat setelah memasuki ruangan, "Abang, sudah selesai?" tanya Aresh yang hanya dibalas gelengan kepala dari Reshi.
"Nggak ada yang bisa mengganggu Reshi kalau dia sedang mendapat hukuman mengarang seperti sekarang, Aresh," ujar Alif yang sedang mencari kata-kata untuk mulai menulis laporannya.
"Masa?!" tanya Aresh tak percaya, "let's see!!!" Seru Aresh.
Aresh membungkukkan badannya sembari tersenyum jahil kepada Alif, kedua tangannya seakan menutup salah satu telinga Reshi, "Kalau sampai Abang nggak menengok ke arah Bia dalam hitungan ketiga, nggak ada belajar bersama nanti malam!!!" Ancam Aresh berbisik.
Reshi menghentikan gerakan jemari-jemari tangannya di atas keyboard laptopnya. Namun kedua matanya masih menatap tajam layar datar di hadapannya. Jantung, otak dan aliran darahnya seakan tak bisa berkoordinasi dengan baik karena ulah Aresh. Aresh segera duduk di kursi, di samping Reshi sembari mengulum senyum.
"Satu, du ...." Aresh menyunggingkan senyum manisnya, ketika Reshi menoleh ke arahnya dengan mengulum senyum.
"Curang! Kamu pasti mengancam Reshi bukan?" tebak Alif.
"Betul itu, Kapt! Kakak cantik pasti mengancam Kakak Ice tadi," timpal Orion yang mulai merasa terganggu karena tak bisa lagi melanjutkan membuat laporannya.
"Eh, Adek Orion manis! Jangan ikut-ikutan ya! Sana belajar lagi! Biar cepat selesai itu mengarang indahnya," seloroh Aresh yang membuat bibir Orion menekuk karena kesal.
Reihan melirik tampilan di layar datar laptop Alex, sebelum dirinya duduk, "Heh! Siapa nama kamu?" tanya Reihan.
"Saya, Pak?" tanya Alex balik yang disambut anggukan kepala dari Reihan, "Alex."
"Kamu sudah pernah melihat bodyguard perempuan itu belum?" tanya Reihan.
"Alex nggak tahu Om Rei, itu gambarnya siapa," sahut Alif disela-sela kegiatan mengetiknya.
"Bodyguard-nya tidak lebih ganteng dari saya kan, Pak?" ujar Alex percaya diri.
"Kalau dibandingkan kamu, jauh!" Pungkas Reihan setelah membuka laptopnya dan menatap Alex dengan lekat.
Alif tertawa keras, "Jauh lebih ganteng bodyguard-nya, Dalmatian!" Ledek Alif yang membuat Alex mengerucutkan mulutnya.
"Assalamualaikum," salam Cinta dan Keiza bersamaan, sembari membawa beberapa cup kopi dan tiga kotak pizza.
"Wa'alaikumsalam," jawab semua orang serempak.
"Alamak! Dia," ujar Alex tertahan.
"Dia datang, Bang! Cantik mampus," sambung Rikas.
"Dalmatian, Sasuke, stand by!" Seru Alif memerintah.
Alex dan Rikas tak melepaskan pandangannya kepada Keiza. Keduanya tak mengetahui siapa Keiza yang sebenarnya. Keiza memang masih terlihat cantik dan awet muda di usia paruh bayanya.
"Bunda bawakan kalian makanan dan minuman. Ayo dimakan dulu!" Ujar Cinta yang meletakkan tiga kotak pizza di atas meja besar di ruangan itu.
"Bunda tahu saja kalau Beta sedang lapar," ucap Orion jujur.
"Kalau begitu cepat dimakan!" Titah Cinta yang langsung dibalas anggukan kepala dari Orion.
Aresh mengambilkan segelas cup kopi dan sepotong pizza untuk Reshi. Tangan kanannya menyuapkan potongan pizza itu di depan mulut Reshi. Membuat Reshi memandangnya dengan lekat dan menyunggingkan senyum manisnya.
"Terima kasih, Sayang," ucap Reshi sebelum menggigit sepotong pizza.
"Sama-sama, Abangnya Bia," balas Aresh, "nanti malam ada jam tambahan buat Abang!" Bisik Aresh menggoda, membuat Reshi terperanjat.
Reshi mengulum senyumnya, "Kalau jam tambahannya sekarang saja bagaimana?" bisik Reshi yang membuat tubuh Aresh menegang.
Reshi tersenyum sembari men-shut down laptopnya. Ia beranjak dari tempat duduknya, lantas berdiri dan mengulurkan tangan kanannya kepada Aresh. Aresh segera meraih uluran tangan itu.
"Mau kemana kalian?" tanya Keiza dan Cinta serempak.
"Reshi dan Aresh mau mencari udara segar, Bunda, Bunbun," ucap Reshi sebelum meninggalkan ruangan.
Aresh mengulum senyumnya, ketika semua orang menatapnya dengan curiga. Genggaman tangannya mengerat, membuat Reshi mempercepat langkahnya.
"Kalian dapat foto itu dari mana?" tanya Abyan yang sudah berada di belakang Alex dan Rikas.
"Eh, Om ganteng! Dari mbah google, Om. Dan sekarang, orangnya ada di depan kita," cerita Rikas bersemangat.
Tangan kanan Abyan memukul kepala Alex dan Rikas bergantian. Membuat Alex dan Rikas mengerang kesakitan.
"Ko dipukul sih, Om?" geram Rikas.
"Kalian tahu siapa dia?!" Abyan menatap Rikas dan Alex dengan tatapan tajam, membuat keduanya menoleh dan menatap Keiza kembali.
Orion tetap melanjutkan memakan pizza dan meminum kopinya. Ia tak memedulikan apa yang sedang terjadi. Sesekali matanya melirik ke arah Alex, Rikas dan Abyan bergantian. Sedangkan Alif dan Reihan menatap ketiga orang itu dalam diam. Komang yang merasa akan terjadi keributan segera berpindah ke depan televisi, sembari membawa sepotong pizza dan satu cup kopi kesukaannya. Berbeda dengan Cinta, ia tampak sibuk membalas pesan Raka dan Kahiyang di smartphone-nya.
"Itu foto Arinka Pratama, Om," jawab Alex yang membuat Keiza menatapnya.
"Arinka Pratama?" ulang Keiza bingung sebelum mendekati Alex, Rikas dan Abyan.
"MasyaAllah, mati aku!" Seru Rikas kala melihat Keiza mendekat. Entah mengapa jantungnya berdetak sangat cepat melihat Keiza menghampirinya.
"Saya ke sana dulu Om," pamit Rikas gugup, sembari menunjuk televisi.
"Alamak! Macam mana pula ini," gumam Alex spontanitas ketika Keiza berdiri di sampingnya.
Abyan melipat kedua tangannya, sembari menatap Alex dengan kesal. Keiza menaikkan salah satu alisnya, ketika melihat fotonya berada di layar laptop Alex.
"Kenapa ada foto itu di sini?" tanya Keiza.
"Bunda tanya sama Ayah? Terus Ayah tanya siapa, Bunda?!" Sahut Abyan kesal menahan emosinya, membuat Alex seakan mati berdiri saat mendengarnya.
"Matek!!!" Seru Alex terkejut.
"Rei! Kamu hapus semua foto-foto Keiza yang masih beredar. Sekarang!!!" Titah Abyan keras.
"Siap, Bang!" Seru Reihan, "Jangan lupa isi rekeningnya ya Bang Byan!"
"Bi," panggil Keiza yang ingin menenangkan suaminya.
"Ada apa nih?" tanya Keenan yang baru saja datang.
"Kita pulang!" Ajak Abyan yang sudah menggandeng Keiza.
Semua terdiam, melihat Abyan membawa pergi Keiza. Abyan tak menyangka jika foto-foto sexy Keiza dulu masih beredar di dunia maya. Ia memang tak pernah mengetahui jika istrinya sangat terkenal waktu itu, sebagai seorang model dan artis multi talents.
"Itu Ayah sama Bunda gue kenapa?" tanya Keenan kepada semua orang yang berada di ruangan.
"Mau bikin adek lagi kali buat Lo," seloroh Alif konyol.
"Anjuuu!!! Emangnya cucu dari gue kurang apa?!" Sahut Keenan yang membuat semua orang tertawa.
Raka memasuki ruangan tanpa mengucapkan salam, membuat Cinta menyunggingkan senyumannya.
"Wa'alaikumsalam," sindir Keenan.
Raka menyahut, "Assalamualaikum," salam Raka yang membuat semua orang terkekeh mendengarnya.
"Ayah kenapa?" tanya Cinta penasaran ketika melihat Raka mengusap-usap lehernya.
"Dicubit sama Bang Byan," cerita Raka, "mau berangkat sekarang, Bunda?" tanya Raka.
Cinta mengangguk. Ia berdiri, lantas merapikan gaun panjang hitamnya, "Mau Bunda kasih obat?" tanya Cinta dengan wajah seriusnya.
"Obat apa?" Raka balik bertanya sembari menaikkan salah satu alisnya ke atas.
Cinta tersenyum. Kemudian ia berjinjit dan langsung mencium leher Raka yang memerah karena cubitan keras Abyan. Reihan hanya tersenyum simpul melihatnya. Sedangkan Alif, Orion, Rikas, Alex dan Komang terdiam membeku melihat ulah konyol Cinta.
"Huft! Time to call it day," ujar Alif sebelum mematikan laptop dan beranjak untuk segera pulang.
Alif melangkah pergi. Rasanya ia ingin segera menemui istrinya, Nadine, kala melihat kemesraan Cinta dan Raka beberapa detik yang lalu.
"Nggak ada yang lebih hot, Aunty?" ledek Keenan yang langsung dibalas lirikan tajam dari Raka.
"Yakin mau melihat yang lebih hot, hah?!" Tantang Raka.
"Yakinlah! Om nggak akan bisa sefrontal Keenan," ledek Keenan.
Raka menyunggingkan senyum mautnya kepada Keenan. Perlahan, tangan kanannya melingkar di pinggang Cinta. Kemudian menariknya, membuang jarak di antara dirinya dan istrinya.
"Look at this, Kiddos!!!" Seru Raka sebelum melumat bibir tipis Cinta, membuat tubuh Cinta menegang karena terkejut.
Sekuat tenaga Cinta berusaha melepaskan diri dari kuncian lembut Raka. Hati dan otaknya sedang berkhianat saat ini. Hatinya berteriak kencang memaki Raka yang berani menciumnya di depan saudara dan teman-teman anaknya. Sedangkan otaknya seakan terhipnotis oleh sentuhan lembut bibir Raka yang selalu mampu mematikan seluruh bagian sarafnya.
Raka hanya menahan senyumnya. Memandang istrinya yang masih terkejut karena ulahnya. Perlahan, ia melepaskan tautan bibirnya dari bibir tipis istrinya, Cinta. Kemudian tangan kanannya menggandeng tangan Cinta dengan erat sebelum meninggalkan ruangan tanpa pamit.
"Om Raka, sue!!!" Teriak Keenan setelah terbius oleh ulah frontal Raka.
Zayn tertawa keras, sedari tadi ia sudah duduk manis di sofa menyaksikan adiknya, Raka, berulah frontal seperti biasanya, "Sebelum Lo lahir, Om Raka sudah lebih frontal dari kamu, Keenan!" Seru Zayn.
"Nantangin ko Bang Raka," timpal Reihan diiringi kekehannya.
"Bye!!!" Pamit Keenan kesal sebelum beranjak pergi.
Orion mengerjapkan kedua matanya ketika tersadar. Ia meminum kopinya yang sudah mulai dingin hingga habis tak bersisa. Potongan pizza yang berada di tangan kanannya, diletakkannya kembali. Sedangkan Alex, Rikas dan Komang baru tersadar dari rasa terkejutnya. Melihat adegan french kiss live ala Raka dan Cinta.
"Wow!" Seru Alex.
"Speechless!" Imbuh Rikas.
"Jangkrik!!!" Pekik Komang sebelum beranjak dari duduknya.
"Mau kemana kamu, Orion?" tanya Alex yang melihat Orion membereskan barang-barang.
"Berenang, Kakak," sahut Orion singkat, yang disambut gelak tawa dari Zayn dan Reihan.
"Ide bagus itu, Orion! Kita dinginkan otak panas kita," timpal Alex menyusul Orion diikuti Rikas dan Komang.
Beberapa menit kemudian, Sang Pengayal memasuki ruangan, "Ko sepi sih? Bukannya lagi pada kumpul tadi? Alpha team mana?" tanya Penghayal memberondong.
Zayn tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Sang Pengayal, "Lagi pada belajar kelompok, Kak," jawab Zayn asal.
"Belajar apa? Bukannya mereka lagi pada dapat hukuman mengarang ya?!" tanya pengayal bingung.
"Belajar Biologi, Kakak," sahut Reihan.
"Hah??? Biologi?" Sang pengayak semakin bingung dengan jawaban cast-cast tampannya.
"Iya, Kak. Materi perkembangbiakan," jelas Zayn konyol.
"Bangke!!! Terus kalian kenapa masih di sini? Nggak ikut belajar bersama juga?" tandas pengayal.
"Sudah, tadi malam," sahut Reihan dan Zayn serempak, lantas keduanya tertawa keras.
"Kakak sendiri, sudah mengerjakan PR?" tanya Zayn.
"PR apa lagi, hah?!" Ujar pengayal kesal.
"PR Biologi, proses perkembangbiakan pada manusia," seloroh Reihan.
"Kampret!!! Nggak mutu semua!!!" Geram pengayal sebelum membanting pintu ruangan.
Brak!!!
--- The End ---
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top