Bab 3
Misi awal yang diberikan Black Swan kepada Ares tidaklah rumit, hampir semua berkaitan dengan dunia sains yang ia geluti.
Tentu saja, pemuda itu sama sekali tidak berkeberatan. Ia suka bekerja dengan banyak penelitian, menyusun reaksi yang terbilang cukup membingungkan, kemudian melakukan ratusan, atau bahkan ribuan uji coba.
Ares pikir, pekerjaan tak akan jauh dari kemampuan utamanya itu.
Namun, semua itu terbukti salah. Sebuah surat yang diberikan Black Swan tepat dua tahun lalu dan dokumen yang menyertainya seolah mengubah pemikiran Ares seratus delapan puluh derajat.
Amplop cokelat seukuran kertas A4 yang diterimanya hari itu memuat data rinci mengenai seorang gadis yang tidak asing lagi di matanya.
Gadis itu, (name), dia adalah incaran utama Black Swan. Mereka menginginkan gadis tersebut demi kejayaan.
"Dekati dia perlahan, kemudian bawa dia kepada kami."
Perintah sederhana seperti itu nyaris mengguncang kesetiaan Ares. (Name), seorang gadis yang dikenalnya lewat perbincangan singkat di bawah pohon rindang belasan tahun silam. Kini, ia harus menipunya, mendapatkan kepercayaan, kemudian membawanya kepada Black Swan.
Hatinya tiba-tiba terasa amat pedih. Ares tak mengerti mengapa ia bisa sampai merasa demikian.
Ia tidak boleh lemah.
Ikrarnya kepada Black Swan harus dituntaskan hingga maut menjemput. Ia sudah bersumpah tidak akan berpaling arah.
"Anggota Black Swan tidak boleh memiliki perasaan." Ia mencengkeram bagian dalam jasnya, sedikit menggertakan gigi kala menyadari kemunculan gadis yang menjadi targetnya.
Ia menghela napas. Takdir seolah mempermainkannya. Semakin ingin menghindar, (name) justru semakin sering bertemu dengannya.
Pemuda itu menghela napas. Tidak ada waktu yang dapat ia buang dengan sia-sia lagi. Sandiwara guna menangkap gadis tersebut pun resmi dimulai.
***
Jika dipikirkan lagi, Ares menyesal sudah memantapkan hati untuk membutakan semua perasaannya semenjak dua tahun lalu. Sekarang, rasa salah yang begitu besal menggerayapi setiap detik yang ia lalui, menuduh lelaki tersebut untuk bertanggung jawab.
Ares menarik papan besar berwarna putih yang terselubung kain besar berwarna hitam. Disibaknya penutup papan tersebut dengan cepat, menampakkan coretan tidak beraturan di mata-mata.
Ia menambahkan beberapa titik merah di beberapa bagian, menyilang beberapa kotak yang dibuat dua hari yang lalu, kemudian membubuhkan centang di tempat tersisa.
Ares mundur beberapa langkah, mengetukkan ujung spidol ke dagu sembari berpikir sejenak. Denah bangunan yang ia buat sudah hampir selesai, lengkap dengan posisi setiap kamera pengawas dan penjaga yang melintas.
Bertahun-tahun yang ia habiskan di dalam gedung milik Black Swan ini akhirnya berbuah manis. Ia menghafal semua lokasi dan keamanan yang ada. Dengan mudahnya, Ares dapat menemukan jalur teraman yang bisa digunakan untuk keluar dari bangunan penuh petaka itu.
Ia menggambar garis dengan spidol biru, membentuk jalur yang agak berbelok di beberapa tempat.
Setelah selesai, ia mengambil secarik kertas yang menganggur di atas meja, menyalin ulang denah tersebut dengan rapi, menandai kembali setiap kamera pengawas dan keamanan lainnya yang melengkapi.
Dituntaskannya tugas tersebut dalam beberapa menit. Setelahnya, Ares kembali terduduk di kursi. Pemuda itu menatap jauh keluar, netra gelapnya menangkap cahaya bulan bulat sempurna yang menggantung di langit.
Ia terdiam, mulut terkatup rapat.
Kertas yang sudah berisi coretannya dipegang erat di tangan kanan, seolah bisa sirna jika dibiarkan bahkan untuk satu detik saja.
Tindakan yang sudah ia rencanakan dengan akmal akan segera dijalankan. Jika harus jujur, sesungguhnya Ares teramat khawatir dengan rancangannya tersebut.
Apabila ia terlambat satu detik saja, mungkin nyawanya tidak akan selamat.
Jikalau ia melakukan sedikit saja kesalahan, semua akan segera berakhir. Ia tidak akan memperoleh kesempatan yang sama.
Ares menyilangkan kaki, membaca ulang peta bangunan tersebut sembari menggigit bawah bibir yang lambat laun tambah kelu karena ulah sendiri.
Ia bangkit berdiri, menyimpan lembaran tersebut pada saku jasnya, kemudian melangkah menuju ruangan di ujung lorong.
Tekadnya sudah bulat.
Rencana yang akan mengkhianati seluruh anggota Black Swan kini resmi dimulai.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top