40 - Stampede

"STAMPEDE DIMULAI!!" teriak Zerrapin yang berada paling tengah dan membuat semuanya semangat.

Saat sampai di kota ternyata para naga yang lepas kendali menyebar ke penjuru kota Nirmala, akibatnya kota Nirmala kini dilanda kekacauan. Meski belum adanya korban jiwa, namun kerusakan yang terjadi sangat parah apalagi amukan dari naga tanah yang berada di darat. Sedangkan naga yang berterbangan ikut menyerang bangunan tinggi dan juga beberapa manusia yang dijumpainya.

"Kita juga menyebar!" Zerra mengkomando para anggotanya dengan tegas. Begitu juga kelompok Camelia dan Persik, mereka mengkomando teman-temannya. Persik yang anggotanya berada di pusat kota lebih awal, segera menyusul dan membawa anggotanya agar ikut menyelamatkan orang sekitar.

Camelia dan Zerrapin kini mencari naga TanahXApi, Dia naga terbesar dari hasil eksperimen. Saat mencari naga itu, ternyata naga itu sedang bertengger di atas gedung serikat. Camelia segera menyiapkan tembakan pelumpuhnya. Sedangkan Zerrapin menyerang untuk pengalihan.

"Bertahanlah sekitar dua menit!" kata Camelia agar Zerrapin menahan naganya tidak kabur atau menyerang Camelia terlebih dahulu.

Saat Zerrapin akan menyerang naga tersebut, Tiba-tiba naga tersebut justru membakar gedung serikat dari atas gedung. Naga yang Zerrapin naiki adalah naga tipe es, yaitu naga yang hidup di iklim salju. Secara otomatis naga milik Zerrapin terhenti karena panas gedung yang terbakar membuatnya kesulitan mendekati naga eksperimen tersebut.

"Sepertinya ini akan sulit," kata Zerrapin.

"Minggir," Camelia menembakkan jarum pelumpuh ke arah naga tersebut.

Namun naga itu membakar jarum yang menancap ditubuhnya hingga meleleh. Kemudian mengalihkan pandangannya ke Camelia. Zerrapin segera bersiap bertarung dengan pedang dan pistol laras panjangnya.

"Sepertinya naga itu mengincarmu, Mel!" kata Zerrapin.

Camelia melihat rekan lainnya, ternyata mereka sedang bertarung dengan naga yang mereka lawan. Tiba-tiba tembakan melesat dengan cepat mengenai kepala naga eksperimen, dia adalah Neko. Dia menggunakan tulang revolusioner mode sniper, kemudian pelurunya jarum pelumpuh.

"Kita kekurangan pasukan! Para petualang memilih kabur dengan kapal mereka masing-masing!" teriak Neko dari atas suatu gedung.

"Itu wajar, mereka para petualang kecil jarang bertarung satu lawan satu dengan naga. Hanya kelompok kalian yang berani melawan naga padahal peringkat kelompok kalian masih rendah." kata Zerrapin memuji keberanian Camelia dan yang lain.

"Jika aku menyerah sampai disini, bagaimana aku bisa melawan arkeolog kristal yang memiliki banyak benda artefak yang luar biasa berbahaya?! Ini kuanggap latihan sebelum melawan arkeolog kristal." kata Camelia membuat Zerrapin sedikit terkejut dan tercengang.

Naga eksperimen meregangkan sayapnya membuat Camelia dan yang lain kembali fokus ke pertempuran. Neko kembali membidik kepala naga tersebut, namun entah kekuatan apa yang muncul dari naga tersebut. Tiba-tiba saja naga TanahXApi tersebut membuat zirah besi ditubuhnya menggunakan kekuatan tanahnya.

"Seperti ini akan berlangsung lama, kita harus bertahan sampai anggota kita kumpul dan menyerang monster ini bersamaan." jelas Zerrapin.

Phiter si burung pelatuk milik Neko bertengger di lengan Neko, kemudian memberi suatu isyarat agar Rabbit mengabarkan kesemua anggota segera selesaikan pertarungan dan berkumpul untuk membunuh naga eksperimen berbahaya tersebut. Phiter pun terbang menghampiri Rabbit dan begitu Rabbit mengerti, dia langsung dengan kilat menghampiri teman lainnya yang sedang bertarung satu lawan satu dengan naga-naga. Setelah Rabbit mengecek teman Camelia yang lain ternyata mereka sedang sibuk melawan naga yang banyak, ditambah kelompok Persik justru menghilang saat pertempuran.

Silvia bersama Euphy sedang dikejar naga menuju perpustakaan kota, sedangkan Lilith sedang bertarung dengan naga di padang rumput dekat penginapan mereka.

[ POV : Silvia dan Euphy ]

"Sial, kenapa naga itu kebal jarum ini sih!" Silvia sedikit kesal karena tembakan biusnya tidak berefek ke naga yang sedang dia hadapi.

Silvia sedikit lengah hingga ditabrak naga lain dan menabrak dinding perpustakaan hingga hancur. Euphy segera berlari dan dua naga mengejarnya sedangkan Silvia sedang berhadap-hadapan dengan naga yang ukurannya lebih besar.

"Aku sudah menyiapkan ramuan khusus untuk waktu terdesak ini." pikir Silvia yang mengambil botol kaca kecil berupa ramuan Beanstalk atau dikenal kacang panjang.

Silvia melemparkan botol tersebut ke lemari di antara naga yang tengah berdiri dihadapannya. Seketika sebuah batang hijau melilit tubuh naga dengan sangat kuat, hingga naga tersebut tak sadarkan diri karena lilitan yang sangat kuat. Euphy entah bagaimana caranya, dia telah membuat dua ekor naga yang mengejarnya pingsan begitu saja.

"Lihat disana," ucap Euphy menunjukkan dibalik jendela yang terlihat Camelia sedang melawan naga paling besar bersama Neko.

"Mari kita kesana, kita bantu." kata Silvia. Mereka berdua pun keluar dari perpustakaan dan berlari ke arah Camelia dan yang lain.

[ POV : Lilith ]

Lilith sedang kurang beruntung, dia dihadapkan naga jenis Raptor. Naga yang jenis mirip dinosaurus dengan ukuran kecil, ditambah mereka memiliki sebuah mata pisau di lengan dan kaki mereka yang digunakan untuk bertarung.

"Hahahaha naga yang gesit dan lincah?! Kurasa ini akan memakan waktu lama." ucap Lilith yang sedang masang kuda-kuda bertarung dengan belencong kembarnya.

Naga yang Lilith sedang hadapi berjumlah lima ekor, dan semua menyerang dengan sangat kompak membuat Lilith harus mengimbangi kekuatan mereka. Ditambah Lilith kesulitan untuk melakukan serangan balik.

"Sudah kuduga ini akan sangat merepotkan." ucap Lilith mulai kelelahan menghindar dan menangkis serangan naga gesit tersebut.

Untung lah Rabbit datang dan segera membantu Lilith menghadapi naga tersebut. Dengan serangan kombinasi Lilith dan Rabbit akhirnya mereka berhasil mengalahkan naga tersebut.

"Kita harus berkumpul ke Camelia dan yang lain." kata Rabbit.

Lilith mengangguk mengerti dan mereka berlari menuju Camelia dan yang lain.

[ Kembali ke Camelia dan yang lain ]

"Mel, mereka sudah datang." kata Neko melihat Silvia dan Lilith sedang berlari menuju Camelia dan yang lain.

Naga TanahXapi kembali membuat bola api dan siap menyiapkan serangan ke arah Camelia dan yang lain.

"Sekarang!!" teriak Camelia.

Euphy mengambil suatu ramuan dari Silvia dan menembakkan ramuan dengan kemampuan pengendalian air yang meluncur bagaikan anak panah mengarah ke mulut naga.

"Kena!" ucap Euphy.

Sebuah ramuan Beanstalk pecah dan seketika tumbuh batang pohon melilit wajah dan leher naga hingga bola api tiba-tiba padam.

Lilith dan Rabbit langsung naik dari atap ke atap hingga meraih tubuh naga dan menyerang sayap naga hingga robek.

"Tubuhmu memang keras karena zirah besi tapi tidak dengan sayapmu!" ucap Lilith setelah mendarat setelah serangannya.

Zerrapin mengeluarkan pedang artefaknya, yaitu pedang es. Dia mengangkat pedang tersebut, Tiba-tiba ujung pedang terkumpul udara-udara dingin hingga tercipta salju raksasa. Kemudian menghantam naga hingga terjatuh ke tanah dan zirah besinya meleleh begitu saja.

"Salju melelehkan besi?!" Silvia dibuat terkejut dengan serangan barusan.

Neko berdiri diatap tertinggi dan kini tulang revolusionernya mode sniper.

"Aku gunakan darah naga yang barusan tidak sengaja aku temukan, aku penasaran dengan kekuatannya." ucap Neko membidik tepat dijantung naga yang tergeletak mencoba meloloskan diri dari barang Beanstalk yang melilitnya.

Duarrrr!
Neko menembakkan peluru dari darah naga dan tembus hingga jantung naga. Seketika naga Tanahxapi berhenti bergerak.

"Akhirnya kita berhasil." ucap Camelia.

Semua orang bersorak dan keluar dari persembunyian masing-masing. Camelia dan yang lain berkumpul di samping mayat naga tersebut.

"Misi yang sungguh kacau," ucap Neko.

Zerrapin dan pasukannya berkumpul dan menghadap Camelia. Kini Zerrapin akan pamit kembali ke markas utamanya.

"Maaf kita harus berpisah disini, jika butuh bantuan jangan sungkan untuk menghubungi lagi." kata Zerrapin.

"Yah, terimakasih banyak atas bantuannya." jawab Camelia.

Silvia menaiki tubuh naga tersebut dan mengambil sesuatu dari jantung naga, sesuatu berbentuk kristal diamond. Silvia berpikir jika dijual akan laku puluhan juta.

Zerrapin tiba-tiba menghentikan langkahnya saat akan naik naganya, "Kristal itu bernama Dracopules pillars. Yaitu kunci pembuka pilar labirin yang ada disekitar sana," Sambil menunjuk arah timur.

"Tidak setiap naga memiliki itu, hanya naga yang hidup di labirin yang mempunyai kunci di jantungnya. Semoga beruntung," kata terakhir Zerrapin sebelum terbang tinggi dan meninggalkan Camelia dan yang lain.

"Dracopules pillars?" ucap Silvia sambil memandang yang dia pegang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top