!¡ Tak bertanggung jawab ¡!
Jibaku Shounen Hanako kun © Iro Aida
Yugi Tsukasa x Seli
Seli © SeChan616
Story by SeChan616
.
.
.
! 𝗪 𝗔 𝗥 𝗡 𝗜 𝗡 𝗚 !
•𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻
•𝗢𝗢𝗖 4 𝗹𝗶𝗳𝗲
•𝗔𝗻𝗴𝘀𝘁(?)
•𝗣𝗹𝗼𝘁 𝗸𝗹𝗶𝘀𝗲
•𝗛𝘂𝗺𝗼𝗿 𝗴𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗸𝗿𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀
•𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵, 𝗰𝗼𝗽𝗮𝘀 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝘂!
•𝗘𝗻𝗷𝗼𝘆♡
Warn : Tsukasa disini sedikit OOC.
.
.
.
"TSUKASA!! TITID MU ILANG!!"
"EH MANA MANA? MANA!?"
"APRIL MOP. BWAHAHAHAH"
Pria fire itu segera mendengus kasar dengan tatapan masam yang tertuju pada gadis merah muda didepannya ini.
Bagaimana tidak? Ia yang tengah asik mencukur bulu jem-
-Mencukur bulu kumis di teras depan rumahnya malah dikageti oleh gadis yang notabene adalah kekasihnya itu dari belakang. Membuat bulu kumisnya tercukur dengan tidak rapi.
"Ulu-Ulu.. Ajg siapa si.. Najis banget~"
Gadis itu [Seli] mencubit-cubit pipi Tsukasa gemas yg akhirnya segera di tepis oleh sang empu.
"Se-chan udah..!"Rajuknya kemudian.
"Haha, lagi pula ngapain si panas-panas gini nyukur kumis"
"Demi kamu ni! Kamu klo di cium suka risi klo kumisnya panjang"
"Lah? Kok aku?"
"Ya kamu lah!"
Seli terkekeh pelan, "Btweh kmna kak Amane?"
"Biasa, lagi jalan sma neneknya"
"Hah? Boro-boro nenek. Mak pak aja klean gak punya"
"Oh nyindir?"
"GAK YAALLAH"
"Lg pula kmu knpa? Tumben sumringah gtu?"
Selain tampan, ternyata pacarnya ini juga lumayan peka wlau hanya dengan melihat ekspresi muka saja. Dan akhirnya Seli pun mengatakan hal sebenarnya kepada Tsu.
"Giniloh Tsu.. Aku kesini bawa berita bagus"Seli mulai serius.
"Apatu?"
Seli menarik nafas dalam sebelum mengeluarkannya pelan.
"Aku hamil"
"HAH APA?!"
"Iya, aku hamil"
"K-kamu serius?"
"Iyalah Tsu.. Anak kamu ini.."Seli mengelus-elus dedek didalam perutnya.
"T-tapi aku belum siap jadi Kakek"
"Bapak gblk!"
"I-iya bapak"
"Yah kok gt si Tsu? Harus siap dong.. Kan kamu yg ngisi"
"Gak gak, kamu pasti berjanda kan? Aku tau ini april mop. Tp gk ush kayak gni juga"
"Ish babi, nih buktinya"
Seli menyodorkan sebuah alat test pack kpda Tsukasa yg seketika membuatnya membelalakkan mata.
"Gak. Kamu boong. Aku tau itu bukan punyamu!"
"Lah? Kok gtu si Tsu.. Ini punyaku, asli"
"Gak"
"Yah gabisa gitu, nanti apa kata ortu ku? Bisa-bisa aku di usir dari rumah.."
"Aih udh lah Sel. Gak ush kelewatan gitu bercandannya"
"Aku gk bercanda! ini serius"
"Itu buktinya mukamu ketawa"
"HEH ENGGAK"
"Halah udahlah, gk lucu tau gk. Gk usah buat aku emosi pas panas-panas gini"
"Lah Tsu, aku serius.."
"Gak, ga da"
Tsu mulai beranjak pergi dari sana. Namun sebelum itu tangannya sempat di tahan oleh Seli namun segera di tepis kasar olehnya.
"Tsu gak bsa gini!"Teriak Seli dari kejauhan yg tentu saja msih dapat di dengar oleh Tsukasa.
Tapi bukannya menjawab, pria itu malah semakin melajukan langkahnya berharap untuk segera cepat pergi dari sana.
🤼♂🤸♀🤸♂🤸♀🤸♂🤼♀
15 menit pria fire itu berjalan menyusuri setiap jalan di area taman yang luas dengan raut wajah murung.
Sesekali ia juga menendangi botol-botol bekas yang berserakan dijalanan taman dengan kasar. Bahkan tak jarang ia tiba-tiba membentak pengunjung yang datang dengan membawa seekor anjing tanpa suatu alasan.
Sungguh. Mood pria itu hari ini benar-benar buruk. Ditambah cuaca yang sangat panas membuatnya semakin susah untuk mengontrol emosi.
Tapi itu tak berangsur lama sampai ketika indra pendengarannya menangkap sebuah suara yang sangat familiar tengah memanggil-manggil namanya yang keren.
Segeralah ia menoleh.
"Amane?"
Ia kemudian menghampiri Kakak kembarannya itu yang keberadaannya tak jauh dari ia berdiri.
"Tsukasa? Kenapa mukanya ditekuk gitu? Lg PMS ya?"Tanya Amane takkala jarak mereka sudah dekat.
"Kelamin ku berbatang. Jdi gak bisa ngeluarin sarah"
"Darah"
"Iya itu"
"Trus itu kumis knp tebel sebelah?"
"Motong nya belum kelar"
"Awokwok udh jelek tambah jelek lagi"
"Brarti kalo ku jelek kmu juga jelek dong?"
"Y gak lah! Pria seperti ku itu selalu tampan, gak pernah jelek.. Iya kan by?"Ucapnya seraya menyenggol bahu seorang gadis yang tengah berdiri disampingnya.
"Padhl kita kan kembar"
"Haha gk Tsu serius, kau kenapa?"
"Hah biasalah si Seli"
"Kenapa sama adik iparku?"Kali ini gadis disebelah Amane yang berucap.
"Dia bilang dia hamil"
"HAH APA?!"Ucap mreka berdua serempak.
"Iya hamil"
"Kapan? Kok bisa? Wahh bentar lagi bakaln jdi kakek ni aku"
"PAMAN GBLK"
Tuh kan apa. Gak bsa ngontrol emosi Tsukasa mah.
"E-eh iya mksdnya itu"
"Amane pls dh. Gk ush gblk klo di sni, malu sma yg baca"Timpal kekasihnya [Rose].
"By.. Salahin author nya jangan aku"
"Kalian ngomongin apa si. Aku gk paham"
"Mangkanya sekolah. Jangan mati"
"WOI SADAR DIRI AJG. SENDIRINYA JUGA GITU"
"Iyain aja. trus gmna? Kapan lahirannya?"
"Jangankan lahiran, dia bilang hamil aja aku gk percaya"
Mendengar hal itu sontak membuat mreka berdua terkejut, "Kok gitu?"
"Lupa ya? Ini kan April mop"
"Oh iya juga si, tpi seandainya bener gmna?"
"Tetep ku tolak"
"Lah kok gitu?"
"Aku blom siap jadi babi, -eh abi"
"Lah? Mangkanya gak ush ngews kalo blom siap. Kan jadi kasihan ceweknya"
"Iya ngerti, tp mo gmna lagi, nafsu setan"
"Tsukasa.. Tsukasa"Amane menggeleng gelengkan kepalanya, tak percaya akan tingkah laku adik kembarnya ini.
"Mana dia dateng-dateng ngagettin pake bilang 'TSUKASA! TITIDMU ILANG!' kan gak lucu?"
"PFFT BWAHAHAHAH"
"Gak lucu ya"Sinis Tsukasa.
"Trus trus haha, beneran ilang gak hha?"
"YA GAK LAH"
"HAHA kok aku gak percaya? HAHA Sini liat! HAHA Ayo bukak HAHAHA"Ucap Amane sembari mentoel-toel itunya Tsukasa.
"AMANE!"
"I-iya hh Oke oke aku diam hh"
"Amane gk ush gtu bisa gak si? Kasian Tsukasa nya"
"Iya by.. Hh iya iya"
"Udah lah! Kalian sama aja kayak dia"
"Eh? Jangan marah gitu dong.. Masa iya cowok ngambekan"
"Bodo"
"Lah pergi?"
Sedetik setelah itu Tsukasa pun segera pergi meninggalkan mereka berdua dengan Amane yang tak kunjung berhenti menertawakannya.
Kali ini ia tidak lagi ketaman. Melainkan ia memutuskan untuk pulang saja mengingat jalan-jalan ditaman ternyata merupakan ide yg buruk. Buruk jika ada Amane didalamnya.
Diperjalan ia menuju rumah, tak sengaja manik fire itu menangkap sosok Seli di pinggir jalan yang tengah mengobrol dengan teman gadisnya yang tentu saja Tsu tau siapa itu.
Tsukasa acuh dengan keberadaan Seli di sebrang sana. Namun ia sedikit melirik yang sialnya Seli juga meliriknya yang sontak membuat mreka bertemu pandang.
Tsukasa segera memutus tatapan itu.
Saat sudah melewati Seli, Tsukasa sedikit mempercepat langkahnya, berharap ia segera sampai di kediaman milik keluarga Yugi.
"Tumben gak ngejar?"Gumamnya.
"Trus dia td ngapain ngobrol sama si Ashu Ashu itu?
"Sudah kuduga, mreka pasti kerja sama"
"Dasar. Untung sayang"
🤼♀🤸♂🤸♀🤸♂🤸♀🤼♂
Sudah sejam berlalu ia mengotak-ngatik ponselnya seraya duduk di atas sofa ruang tamu. Menstalk akun doi dan sesekali membuka apk tiktok dimana disana ternyata banyak sekali video-video cewek sexi.
Itung-itung cuci mata lah ya.
"Mo nlpn tapi gengsi"Rutuknya.
"Kangen si sebenarnya.. Cuma malu tadi abis marahin dia"
"Arghh!!"
Pria itu mengacak-ngacak surai coklatnya frustasi sembari merutuki sifat gengsi nya dalam hati.
Krkkkk
Tiba-tiba suara perutnya berbunyi. Sang korban mengaduh.
"Sial. Panggilan alam"Keluhnya.
Saat ia hendak beranjak dari sofa, tiba-tiba pintu rumahnya terbuka menampilkan sesosok pria yang senada dengan dirinya.
"Eh? Mau kmna Tsu?"Ucap pria itu sembari memasuki rumah. Menghampiri sang adik.
"Panggilan alam"
"Apa? Panggilan tuhan?"
"Oh? Kmu doain aku cepet mati?"
"Gak yaallah, bercanda juga"
"Sumpah Amane, kamu ngesellin banget hari ini"
"Ya skali-kali lah, yakali kamu trus yg kayak gitu aku gk pernah"
"Yi Skili-kili lih, yikili kimi tris ying kiyik giti iki gik pirnih enyenyenye"
"Aish udahlah sana buruan, keburu eek dicelana"
"Gk akan. Yaudh kalo gtu"
"Eh? Ke WC bawak hp?"
"Iya, skalian nyari sinyal"
"Yallah segitunya"
"Bcd. Diem."
Tsukasa pun segera berlenggang pergi dari sana meninggalkan sang kakak yang tengah memandangnya tak percaya.
Sesampainya di WC, segeralah ia menutup pintu, melepas celana, dan mengambil posisi jongkok mengingat jamban di rumahnya adalah jamban yang bermodel jungkok.
Pretett preettt pretet pepppttt
"Nghh, legak banget yaallah.. Tpi syg, masih sakit trus sebagian tainya susah dikeluarin"Ucapnya sembari mengotak-ngatik ponselnya lagi.
Disaat ia tengah asik menonton video di apk VPNturbo.g tiba-tiba saja ada notif WA masuk dan segeralah ia membuka isi pesan itu.
-------
Cantik, tp syg namanya SEEX❤
Aku udh depresi banget. Ortu ku ngusir aku.
Kamu juga gak mau tanggung jawab. Udah
Gak ada artinya lagi aku hidup. Aku mo mati aja.
Aku mau terjun di tebing Yokohama ini. Temui aku
Kalo km masih syg sama aku
16.30
--------
Seketika manik fire itu terbelalak.
Tanpa basa-basi, segeralah pria itu bangkit dari jongkoknya dan bergegas pergi keluar rumah untuk mencegah aksi bunuh diri kekasihnya itu.
Iya. Tanpa cebok sama nyiram tu tai nya.
Di atas motor ia hanya bisa berdoa "Semoga ini April mop, gk beneran"
"Ini salahku juga knpa gak percaya sama omongannya?"
"Aku ngerti prasaan dia gmna"
"Cuma aku blm siap.."
"Abis ini aku mau minta maaf sama dia"
"Dibanding gak siap jadi bpak, aku lebih gak siap kalo harus kehilangan dia.."
"Jadi kumohon, tunggu sebentar lagi. Se-chan"
Kling
Bunyi notif yang menandakan ada pesan masuk.
Ia melambatkan laju motornya dan meraih benda pipih itu dari sangkar burungnya. Mksd ku kantong celana.
Dibukaklah pesan itu, dan ternyata dari orang yang ia sayang. Seli.
"Aku akan terjun dalam waktu 12 detik lagi"
Matanya terbelalak untuk yang kesekian kalinya. Jantungnya berpicu cepat. Tanpa membalas pesan, ia langsung saja menancap gas cepat dengab harapan bisa sampai di sana tepat waktu.
"Jangan.. Kumohon"Gumamnya.
Ia sudah sampai. Walau jujur ia terlambat 10 detik tapi ia tak memperdulikan itu dan langsung bergegas berjalan ke area tebing.
Kepalanya celingukan kesana kemari mencari keberadaan sang kekasih. Tapi nihil, tidak ada siapapun selain dirinya disana.
"SE-CHAN?! KAU DIMANA? AKU UDAH DATANG!!"Teriaknya.
Tapi tidak ada sahutan ataupun balasan.
Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk sedikit mendekat ke sisi ujung tebing yang ternyata disana ia menemukan dua carik kertas dengan sebuah tulisan yang ditancapkan diatas tanah menggunakan sebuah anak panah.
Segeralah ia menarik anak panah itu dan mengambil dua carik kertas yang menancap di area logamnya.
Ia membaca lembaran pertama.
"April mop"
Seketika ia menghembuskan nafas lega. Ternyata memang benar dugaannya. Gadis itu hanya mempermainkannya dengan sebuah tipuan April mop.
"Syukurlah.. Ternyata cuma April mop"
Pria itu tersenyun sembari mengelus dada bidangnya.
"Eh? Ada lagi?"
Ia menggeser kertas pertama.
Srekk
"Tapi boong"
"..."
"..."
"..."
"H-hah? Apa?"
1
2
3
"TIIIDAAKKKK!!!!"
🤼♂🤸♀🤸♂🤸♀🤸♂🤼♀
SeChan Note's
Uwahhh aku gatau mo nulis apa di Note
Tp mksih udh mau baca n vomet.
Kayaknya gak nyambung ya ceritanya?
Hehe maklum.. Lagi tertekan UN hwhwhw
Jan lupa cek punya mem yg lain ya...
Aku syg kalian 😘❤
Arigathanks ❤✨
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top