7

Hanma Shuji. Orang-orang biasa memanggilnya Hanma. Laki-laki jangkung kurus itu tengah terduduk dengan raut wajah heran sembari menyesap kopinya.

Laki-laki dengan ciri khas rambut jabrik ke atas menatap ke arah partner sekaligus temannya yang sama sama memiliki rambut jabrik ke atas.

"Apa yang ingin kau lakukan, Kisaki?" tanya Hanma heran.

"Awasi Takemichi," perintah Kisaki.

"Untuk apa?" tanya Hanma kembali. Ia menaikkan salah satu alisnya.

"Dia bisa saja merusak rencana yang telah ku buat. Cari informasi tentangnya dan saat sudah dapat semua tentang Takemichi. Lalu kita bunuh," Hanma membulatkan matanya dan menatap Kisaki tidak percaya.

"Untuk apa membunuhnya?" tanya Hanma.

"Agar rencana ku tidak ku rusak," jawab Kisaki datar.

Hanma langsung berbalik meninggalkan tempat itu. Ia masih sulit mencerna apa yang barusan dikatakan Kisaki. Ia tidak kenal Takemichi. Dan bagaimana ia harus mengawasinya?

________

Pertama bertemu Takemichi ia agak terkejut melihat orang yang dipanggil Takemichi sangat berbeda dari yang dibayangkannya.

Hanya laki-laki pendek, dengan selera pakaian norak. Apalagi rambut kuningnya yang dibuat keatas. Wajahnya pun tidak kelihatan sangar malah seperti anak kecil.

Hahaha... Hanma ingin tertawa sekarang juga tapi ia harus tahan. Hanma berjalan menuju minimarket  yang kebetulan ada Takemichi di sana.  Ia ikut memilih cemilan sekalian untuk mengawasi Takemichi.

*Bughh

Hanma tersenyum tipis melihat Takemichi terlihat ketakutan. Bagus untuk digoda lagi sampai ia terkencing-kencing.

Hanma makin menggoda Takemichi sambil menunjukkan wajah yang menyeramkan sampai mereka pulang pun makin menjadi-jadi dengan menyuruh Takemichi untuk latihan bersama. Hanma ingin melihat respon dari Takemichi.

"Kudengar kau dan Kazutora akan latihan berkelahi bersama Takemichi," lontar Kisaki entah itu sebagai pertanyaan atau pernyataan.

"Ya, memangnya kenapa?" tanya Hanma menguji Kisaki.

"Ku peringatkan untuk berhenti saja. Bisa-bisa kau nanti akan nyaman dengannya," Hanma tertawa mendengar perkataan Kisaki.

"Nyaman? Kau suka denganku? Cemburu nih maksudnya?" lontar Hanma menggoda Kisaki.

Kisaki mengalihkan pandangannya. Wajahnya memerah susu, "Sok tahu! Bisa-bisa kau nanti tidak mengerjakan peranmu."

"Bilangnya jangan kayak gitu dong. Orang akan salah paham," imbuh Hanma disela tawanya yang keras.

Kisaki hanya menatap Hanma dsngan raut muka kesal, "Sudah lupakan, apa yang kau dapatkan dari Takemichi?"

"Tidak ada, kami hanya latihan bersama," sahut hanma sambil mengusap air matanya.

"Apa alasanmu latihan bersama dengannya?" tanya Kisaki melirik tajam ke arah Hanma.

Hanma tertawa kecil lalu menyeringai, "Dikatakan latihan bersama sebenarnya salah, lebih tepatnya 'menyeret' Takemichi secara halus. Jika Takemichi ketahuan oleh anggota Touman lainnya pasti Takemichi akan dianggap sebagai pengkhianat, bukan? Lalu dari situ ia mungkin akan dipukuli habis-habisan atau dikeluarkan dari Touman dan ia akan mengalami penderitaan baik fisik maupun batin.  Setelah itu kita bisa membunuh atau mengangkat ke geng kita, bukankah dia akan berguna, bukan?"

Kisaki terperangah mendengar ide jahat Hanma. Ia tersenyum miring lalu tertawa bersama Hanma. Kisaki makin tidak sabar menunggu hal itu terjadi.

_________

Hari ini latihan pertama mereka, Hanma mesti bersabar mengajar Takemichi yang memang sulit mengerti setiap penjelasan yang dijelaskannya.

Tak pelak Hanma memukul anak ini berulangkali karena gemas sengan tingkahnya yang tidak mengerti juga.

Entah badannya yang terlalu condong ke depan, atau ancang-ancang nya yang salah. Mau tidak mau Hanma mesti bersabar mengajar Takemichi.

Hanma menarik nafas lalu menatap Takemichi dengan raut wajah kesal, "Kau ini! Sudah kubilang berulang kali. Kalau memukul orang itu tidak usah pake perasaan. Langsung tonjok saja."

"Tapi kalau sampai terluka parah, aku tidak sanggup bayar uang rumah sakitnya. Terus kalau ditangkap polisi gimana? Orangtuanya juga pasti akan sedih bukan?" cerocos Takemichi.

"Salah sendiri, itu konsekuensi kalau mau jadi anak berandalan." balas Hanma datar sambil menghisap rokok.

"Sekalipun kita berandalan tapi kita mesti tetap punya hati dan perasaan dong!" sahut Takemichi.

Hanma memutar bola mata lalu berlalu dari sana. Ia malas berdebat dengan Takemichi. Benar maksud dari panggilan pahlawan dari Kisaki. Setiap perkataan maupun perbuatannya yang keluar memang mencerminkan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pahlawan.

Tapi hanma tidak suka dengan pahlawan. Lebih tepatnya benci. Menjadi pahlawan itu enak banyak diagungkan oleh orang-orang. Tapi bagi hanma menjadi seorang pahlawan itu terlihat munafik. Mereka membunuh para penjahat agar mereka mendapat pujian dari orang-orang.

Sekalipun itu orang yang dicintainya ia akan membunuhnya dan mengorbankannya demi orang-orang. 

Mereka mana peduli dengan penjahatnya siapa mau teman atau keluarga akan ia musnahkan.

Makanya ia benci Takemichi. Laki-laki itu berbanding terbalik dengannya.

Si surai kuning dengan segala keceriaannya dan si surai hitam dengan segala kesendiriannya.

Ketika Hanma mendapat tawaran mengawasi Takemichi awalnya ia bingung dan tidak yakin namun sekarang ia menjadi yakin karena baginya Takemichi bisa menjadi mainan dan kesenangannya.

"Hanma-san lagi melamunkan apa?" hanma menoleh dan mendapati Takemichi sedang tersenyum padanya.

Tuh kan Hanma merasa kesilauan karena senyum Takemichi.

"Bukan apa-apa," balas Hanma menatap ke depan menghindari senyum Takemichi.

"Oh ya hanma-san kenapa mau mengajariku berkelahi?" tanya Takemichi.

"Gak ada apa-apa," balas Hanma, "Kenapa tidak suka?"

"Gak! Suka banget! Aku benar-benar berterima kasih kepada Hanma-san yang mau mengajariku dengan sabar. Maaf ya aku tidak seperti orang lain yang mudah menangkap sesuatu. Pasti hanma capek menghadapi ku," ujar Takemichi sambil menutupi wajahnya dan memainkan jarinya belum lagi dengan bibir ia manyunkan.

Hanma terdiam sebentar.

"Ku peringatkan untuk berhenti saja. Bisa-bisa kau nanti akan nyaman dengannya,"

Teringat perkataan Kisaki waktu lalu. Mana mungkin Hanma menyukai anak didepannya ini. Mustahil! Hanma tidak suka padanya! Hanma masih normal! Dia masih suka dengan wanita!

"Sh*t!" desisnya sambil menggigit giginya.

"Hn? Bilang apa barusan Hanma-san?" tanya Takemichi berusaha mengingat kembali apa yang barusan hanma katakan barusan.

"Oh enggak- itu ayo kita latihan!" kata Hanma mengangkat Takemichi sambil tersenyum.

Takemichi yang melihat Hanma pun langsung tersenyum sumringah dan mengangguk, "Hmm iya!"

Hanma menatap Takemichi yang sedang berlari ke arahnya. Tangannya yang kurus itu meninju perutnya tapi dibandingkan sakit malah justru rasa geli. Pukulan Takemichi tidak terasa apa-apa.

Hanma meno ke arah Kazutora dan melihat Kazutora menatap yang terus dengan wajah sedikit memerah.

"Hiaah!" teriak Takemichi langsung datang menyambar tqkem tapi sebelum itu terjadi, hanma segera menendang membuat Takemichi kesakitan.

"Kau tidak apa?" tanya Hanma khawatir melihat anak dibawah ini terlihat begitu kesakitan sekali.

"Ya tidak apa-apa," hanma langsung mengangkat Takemichi dan membersihkan debu di kain Takemichi.

"Terima kasih,"

"Sama-sama,"

Hanma langsung berbalik dan menutup wajahnya. Bagaimana bisa ia rela membungkuk membersihkan pakaian orang lain. Harga dirinya turun. Ia menoleh ke arah Takemichi disana terlihat Takemichi sedang memuji dirinya.

"Hanma-san ternyata baik ya, Kazutora," Kazutora hanya tersenyum simpul.

Perjalanan pulang hanma mengantar Takemichi sebagai tanda permintaan maaf meski tidak secara langsung ditunjukkan.

Ia melihat Takemichi yang sedang tersenyum menatap ke depan. Otaknya dibuat bingung oleh hatinya sendiri.

'Kalau kayak gini aku tidak yakin mengikuti rencana Kisaki,'

___________

"Kau suka dengannya?" tanya Hanma menelusuri wajah Baji.

"Sok tahu! Aku tidak suka padanya!" sahut Baji.

Hanma tersenyum tipis. Sepertinya ia punya ide.

Ia melihat Takemichi yang sedang berbincang dengan Kazutora.

"Kau suka dengannya Kazutora?" Hanma bertanya kembali kepada Kazutora.

Tuhkan benar, terlihat sekali dari dua sahabat ini kalau mereka menyukai satu orang yang sama.

Ia berjalan ke Kazutora dan membisikkan suatu ide gila. Menculik Takemichi.

Hanma tahu anak ini adalah anak yang memiliki mental lemah dan kekurangan kasih sayang. Dengan menyuruh Kazutora menculik Takemichi pasti akan ada perkelahian antar dua sahabat ini membuat mereka saling bermusuhan.

Dan itu kesempatan bagus untuk hanma ambil dengan merebut Takemichi sehingga Takemichi bisa masuk ke geng mereka dan tentu saja tanpa perlu membunuh.

Itu rencananya yang akan ia lakukan dan sekarang ia ada di sini duduk bersama Kisaki di rumah Kazutora. Lihat wajah ketakutan Kazutora. Membuat hanma makin senang mempermainkan Kazutora.

[TBC]





Kukira ini akan terakhir update soalnya Minggu depan dah PAS. Maaf ya btw disini sudah ada yang selesai PAS? Haah... Sepertinya aku harus belajar. Terima kasih semuanya jangan lupa vote, komen.

Kalau sempat aku up lagi ya. Semoga hari kalian menyenangkan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top