To Be Continue or Discontinue?
Harry menyenderkan tubuhnya pada Draco yang sibuk menbaca komik super hero, Blaise duduk di sebrangnya dengan Theo dan Pansy yang tertidur di kedua sisi bahunya. Daphne melamun sambil menerawang keluar jendela dengan Hermione yang entah bagaimana mau ikut duduk bersama para ular (dalam kasus Harry setengah ular), mungkin hanya karena tidak ada kompartemen yang mau menampungnya dan sifat keras kepalanya. Namun siapa yang tau kalau Hermione tidak seburuk itu, dia baik dan ramah diluar obsesinya pada pengetahuan dan menjadi dumbledore kedua.
"Kamu ada lanjutannya Rry?" Draco berbisik pelan sambil menutup buku tipis itu, sebuah seringai mekar di wajah Harry, "hoo, aku kira kamu akan benci yang satu itu~" si iris hutan menggoda, decakan sebal terdengar sebentar, Harry sangat pandai membuat si pirang kesal. "Itu tidak buruk," mata abu abu itu melirik ke arah lain, menghindari iris hutan yang memandangnya dengan geli.
"Masa?" Celetuk Blaise tanpa mengalihkan perhatiannya Crookshanks, pemuda berkulit gelap itu tidak bosan bosannya mengelus bulu ginger yang lembut. "Y-yah, superman masih lebih keren dari Spiderman! Tapi Spiderman luarbiasa!" Harry dan Blaise terkekeh pelan, tidak ingin membangunkan dua induk ular dan mengganggu satu induk singa yang sibuk membaca. Oh apakah aku bilang dua induk ular? Yep, karena Theo bersikap sangat keibuan, lebih parah dari Pansy. Namun sayangnya kita tidak bisa melihat sisi itu, Nott muda hanya suka Blaise yang melihatnya.
"Intinya, apa kamu punya lanjutannya?" Harry mengangguk, wajah Draco menjadi cermerlang atas itu. "Tapi aku hanya punya dua seri lanjutan, aku belum sempat mengunjungi toko buku lagi. Makanya kalau aku ajak jalan jalan ke toko Muggle ikut," tawa pelan kembali datang dari Blaise, "aku masih tidak percaya kalau Naga kita membaca buku bergambar Muggle sampai kamu membongkar tasnya," Zabini yang satu ini menahan diri untuk tidak tertawa lepas, si pirang hanya memerah mengingat hari dimana Harry membongkar tasnya dan mengeluarkan 5 buku komik tipis yang dipinjam si pirang dari si rambut hitam.
"Aku juga tidak percaya muka ferret ini mau membaca buku muggle, mengingat dia bahkan hampir alergi membuka buku," ceplos Harry dengan seringai lebar, si pirang melotot padanya. "Blaise, ingatkan aku untuk bertanya pada Drake apakah dia mengenali Heir Malfoy kita sebagai tuan kedua atau saudara yang hilang?" Tawa keras menggema di kompartemen itu, Croockshanks melonpat turun dari paha si kulit gelap. Theo dan Pansy pun harus terpaksa bangun dari tidur mereka.
"Kurang keras Blaise, aku yakin Inggris akan mendengar tawamu," Daphne tersenyum masam. "Ugh, shut up you Scar-Face!" Harry terkekeh jahat, "make me Veela!" Si pirang buru buru mencubit si surai hitam dengan keras, meninggalkan bekas lebam yang berkedut nyeri dengan ganas. "Ouch-!" Si iris hijau buru buru mengusap bekas cubitan itu sambil meringis pelan, oh siapapun hentikan tawa Blaise yang makin parah kita tidak mau dia mati konyol kehabisan nafas bukan?
"Ya nampaknya itu cukup untuk membungkammu Hadrian." Hermione ikut dalam percakapan sambil menutup bukunya, "ah kau tidak membantu Hermione, tapi cubitan itu membuktikan kalau Heir Malfoy kita adalah Veela." Si surai hitam bersenandung ringan.
"Tunggu, Dray itu Veela?!" Kesadaran Pansy telah kembali sepenuhnya, mencoba mencerna apa yang ada di hadapannya. "Tidak! Aku bukan!" Si pirang berseru dengan keras, "bagaimana tidak? Pirang pucat, kulit putih, iris kebiruan, kamu Veela sejati Dray!" Blaise menimpali setelah tawanya berhenti. "Mataku tidak berwarna biru! Lagipula Veela hanya ada di Prancis!" Si pirang kembali membantah.
"Tepat sekali, itu mengapa aku yakin kamu Veela. Soal irismu, itu di turunkam dari Momma Cissy bukan, pengingat kalau kamu punya darah Black. Dan Momma satu satunya yang pirang ketika bibi Bella dan bibi Andy memiliki rambut hitam dan kecoklatan." Jelas Harry, para Slytherin mengangguk setuju. "Tunggu, Bella yang kau maksud itu Bellatrix Lestrange?" Hermione mengangkat alis dengan terkejut. "Ya, dia adalah yang tertua dari tiga saudari Black. Kenapa?" Si surai hitam bertingkah seolah tidak ada apa apa, "bukan kah dia dirumorkan mengikuti kau-tau-siapa?" Tanya Gryffindor itu dengan ragu.
Harry mengangkat alis terlihat berfikir, seperti mendapat pencerahan ia menarik nafas dalam dan mengangguk. "Ya, orang orang percaya begitu. Aku belum pernah bertemu dengannya, katanya ia sangat sibuk beberapa tahun terakhir." Draco mengangguk, menyetujui apa yang dikatakan sahabat-saudaranya.
"Begitu... lalu apa yang membuatmu berfikir kalau Malfoy berdarah Veela?" Si gadis bersurai semak itu bertanya sekali lagi, "ah itu, karena Veela berasal dari Prancis, dan keluarga Malfoy adalah keluarga Tua yang berasal dari sana." Jelasnya singkat.
Troli permen lewat, mengetuk pintu kompartemen dengan lembut dan bertanya apakah mereka mau sesuatu. Tentu Harry memborong habis semua jenis coklat, anak Slytherin membeli permen dan beberapa makanan ringan, Hermione hanya membeli beberapa permen dan air. Granger tidak suka giginya rusak.
Mereka makan dengan ceria, Daphne mengajari Hermione sejarah, budaya dan etika penyihir, memberi induk singa itu pengetahuan tentang budaya sihir kuno dan masalah politik, jelas itu sangat memuaskan kepala Ravenclaw Granger.
Itu hampir menjadi coklat kelima sebelum Theo mengambil paksa semua coklat milik si iris hitam, Harry baru saja ingin merengek dan meminta coklatnya sebelum Theo memberinya tatapan marah. "Tidak Hadrian. Empat coklat sudah cukup membuatmu tidak tidur berhari hari, Professor Snape akan membunuh kami kalau kau makan lebih dari ini!" Harry yang ciut hanya memanyunkan bibirnya dan bergumam pelan. Draco tertawa sambil memakan roti selainya.
Beberapa jam berselang, mereka sampai di stasiun King's Cross. Para keluarga siswa berjejer di peron, menunggu kepulangan para siswa. Liburan, tahun yang baru. Apa yang akan terjadi setelah ini?
------
To be continue or Discontinue?
Serius nanya, aku agak ga yakin apa aku bisa ngelarin buku ini atau engga. Aku punya terlalu banyak ide kadang sangking banyaknya malah meledak dan ga ketampung.
Kadang malah juga gaada Ide, aku takut kalau diskon ngegantung di kemudian hari malah bikin kalian kecewa. Aku juga masih ada banyak buku yang belum selesai, aku agak takut awal awal bikin ini. Soalnya aku bikin ini cuma sekedar nostalgia ship ship kesukaanku kayak Drarry, Tomarry, Snarry, Grindledore, Wolfstar, Scorbus(ga ada di cerita ini), Drapple*digebuk draco*
Terimakasih buat kalian yang udah baca, aku ngelanjutin ini karena responnya baik dan entah bagaimama cepet banget, aku juga gabisa update sehari satu up sekarang, soalnya aku masih remednama susulan. Ampe bagi rapot aku gabisa jamin up sehari sekali, banyak bolosnya, dan lagi aku ada hubungan yang.... luar biasa dengan BK jadi waktu ngetik santaiku agak terbatas.
Sekali lagi terimakasih semuanya, stay healthy, have a nice day!
Tertanda
GM999
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top