Si Ular dan Si Singa (berhati ular)
Kelas mantra bersama Ravenclaw memang menyenangkan, baik Harry dan Hermione serta anak anak Ravenclaw sangat antusias dengan kelas mantra. Walau mantra yang dipelajari sudah makanan sehari hari bagi Harry, dia tidak menyombong. Harry menyukai subjek itu, namun ia tidak begitu menyukai Lily. Wanita itu hangat dan luar biasa bersahabat, ia juga adil dan tidak pilih kasih pada rumah asrama manapun, tapi sifat ingin tahunya sangat menyebalkan.
Harry di tanyai mengapa ia menggunakan pesona Glamour, saat menjawab hanya untuk menutupi bekas luka, Lily makin penasaran dan bertanya bekas luka apa yang disembunyikan olehnya. Harry menolak menjawab dan berkata itu urusan pribadi dan tidak ingin ada yang tau, namun wanita itu terus bersikeras agar Harry menemuinya setelah makan malam untuk melepas pesona glamour miliknya.
⚡⚡⚡
Saat itu adalah beberapa menit sebelum makan malam dimulai, Harry berjalan menuju pintu masuk Dungeon untuk menjemput Draco—lebih tepatnya Drake sang ferret kecil. "Yo Hadrian!" Sapa Blaise yang lewat bersama Pansy, Daphne, Theodore, Gregory, dan Vincent.
"Yo, kalian melihat muka ferret itu?" Tanya Harry tanpa basa basi. Pansy dan Daphe tampaknya menahan tawa ketika empat anak laki laki yang lain melepas tawa mereka. "Draco maksudmu? Dia ada di kamarnya tidur dengan nyenyak, tidak bisa di bangunkan walau Blaise menyiramnya dengan Argumenti." Tawa Theo menggema di lorong. "Blaise yang tidur bagai orang mati saja bisa bangun kalau di siram, heran mengapa Draco tidak," Pansy berkomentar. Harry terkekeh, bisa bisanya si muka ferret tidur pada jam makan malam.
"Aku akan menjemputnya sendiri kalau begitu, kalau kalian tidak keberatan?" Harry tersenyum menatap mereka. "Tentu, bangunkan saja dia, kami sudah tidak kuat membangunkannya." Gregory menimpali dengan senyum masam. "Yah kalau aku tidak bisa membangunkannya, aku akan menyeretnya ke aula. Aku yakin paman Lucius akan senang mendengar anaknya di seret ke aula karena tidak mau bangun." Harry berkata ringan dengan kekehan.
Yang lainnya tertawa, "oh dia akan sangat bangga padamu Hadrian!" Canda Blaise di tengah tawanya. Harry hanya menggeleng pelan, masih dengan wajah cerahnya. Walau ia tidak berteman dekat dengan mereka, setidaknya dia bisa melepas tekanan batin yang ia rasakan saat berada di Gryffindor. "Acronite adalah tanaman yang mematikan, atau seperti itulah yang tercatat pada buku. Yang jelas kami belum pernah mencobanya." Vincent berkedip pada Harry sebagai kode. Anak laki laki beriris hutan itu mengangguk dan berpamitan dengan mereka.
Dalam perjalanannya menuju asrama Slytherin, ia banyak menerima tatapan aneh. Oh tentu aneh, dia memakai seragam Gryffindor, dan semua tahu bagaimana permusuhan ular dan singa. Mengabaikan tatapan anak anak Slytherin, ia pergi menuju patung batu ular dan menggumamkan kata sandinya. Segera setelah pintu terbuka, ruang rekreasi Slytherin terlihat dengan jelas, sepi dan tidak memiliki banyak furniture, kelihatannya ruangan itu dingin namun sebenarnya ruangan itu sangatlah hangat. Harry tergoda untuk duduk dan meringkuk di sofa namun ia punya dua ferret untuk dibangunkan.
Asrama Slytherin kosong saat itu jadi dia memasuki Dormitory laki laki dengan mudah, Harry tau dimana kamar Draco, anak laki laki bersurai pirang itu bercerita banyak padanya saat mereka bisa bicara. "Bangun Ferret pemalas!" Draco mengerang lemas, tidak kunjung bangun. Sementara Drake sudah merenggangkan tubuhnya dan melompat kearah Harry.
Harry melepaskan Coltello, membiarkan ular betina itu mengeluskan diri pada Draco dan melilit tubuhnya pada sahabat-saudara tuannya itu. Sambil mengelus Drake Harry menarik nafas panjang kemudian berteriak, "DRAY BANGUN MOMMA CISSY MAU DIRIMU MENIKAHI WEASLEY!!!!" Ia membuat suaranya seolah olah ketakutan dan itu terbukti manjur, Draco yang malang bangun dengan panik dan segera meraih tongkatnya dan melakukan pesona kekecewaan yang tinggi agar dirinya tidak terlihat.
Sontak, Harry tertawa terbahak bahak melihat itu. Draco yang sadar pun menurunkan pesonanya dan mengusap matanya, "sialan kamu Rry!" Dia mengutuk marah, Harry menghentikan tawanya dengan kikikan kecil lalu membantu Draco berdiri. "Kamu ini kenapa sih, bisa sampai ketiduran begini Dray?" Harry membopongnya untuk keluar dari kamar setelah Draco merapikan diri, Coltello mendesis senang di lengan baju jubah Draco.
"Tadi, aku kalah permainan dan meminum ramuan tidur sebagai hukuman, efeknya hanya 30 menit, tapi aku malah ketiduran setelah itu." Jelasnya sambil menguap. Harry menghela nafas kesal dan tetap membopongnya menuju Aula besar, kalau di lepas bisa bisa ia terkulai di tengah jalan nantinya.
"Rry, sepertinya kamu tidak memakai sesuatu?" Draco merasa janggal dengan penampilan Harry, "coba turunkan Glamourmu!" Harry memutar mata malas dan menurunkan pesonanya, terlihatlah bekas luka lebar melintang di pipi kanannya. "Ada apa sih Dray, kalau ada orang lewat dan melihat wajahku bagaimana?" Keluh Harry, sepertinya Draco tidak mengindahkan kalimatnya dan terus mengamatinya.
"Kamu tidak memakai pin asramamu, eh?" Wajah Harry berubah menjadi masam, Draco terlihat cerah atas itu, rasa kantuknya mendadak hilang. "Oh ayolah Dray! Kamu tau betapa menyiksanya Griffindor itu." Harry berkata dengan lelah, ia kembali menaikkan pesona glamournya. Draco hanya tertawa manis kala itu, mereka memasuki aula besar seakan itu adalah kejadian sehari hari yang membosankan. "Malam ini Coltello tidur bersamaku!" Draco menuntut dengan senyuman nakal di wajahnya. Harry hanya menghela nafas dan mengangguk lesu, mengantarkan Draco ke meja Slytherin, dan pergi ke meja Gryffindor seolah tidak ada yang terjadi.
Draco di sisi lain duduk dengan limbung, membuat Blaise dan Theo segera menahan tubuh ramping si pirang agar tidak jatuh ke lantai. "Hoo, Paman Lucius akan sangat senang mendengar ini!" Pansy berbisik dengan semangat pada Daphne, membuat kedua gadis itu terkikik bahagia.
Guru guru menatap mereka dengan terkejut kecuali Severus, walau ia tidak tau masalah apa yang menimpa putra babtisnya hingga anak itu harus dibopong oleh putranya hingga aula besar. "Ku kira Ular dan Singa tidak pernah akur?" Komentar Minerva. Ia menatap para kepala asrama, "aku juga mengira semua anakku tidak bisa akur dengan Slytherin..." Lily menggeleng bingung. "Bagaimana menurutmu Severus?" Filius, sang guru mantra tahun keempat sampai tujuh itu bertanya dengan penasaran.
Severus mengangkat bahu tidak peduli, "itu sangat wajar, mengingat Hadrian menghabiskan lima tahun terakhir bersama Keluarga Malfoy saat saya tidak berada di rumah." Jelas Severus dengan nada datarnya yang biasa. Lily mengangguk angguk, mengetahui fakta baru bahwa Hadrian tinggal bersama para Malfoy selama beberapa tahun. Entah bagaimana anak itu tidak bersikap selayaknya Malfoy, padahal 5 tahun itu adalah jangka waktu yang cukup lama. "Apakah dia diurus dengan baik?" Lily mengajukan pertanyaan, Severus melirik Lily sejenak, kemudian ia menjawab, "ya, dia sangat bahagia di sana. Dia memiliki teman sebaya dan ruang besar untuk bermain dan berkarya."
Dengan itu para guru mulai mengganti topik dan membicarakan tentang materi dan metode pembelajaran.
-----
Terimakasih semuanya yang mau menyempatkan baca, aku kaget lho belum seminggu(12 Maret 2021) udah ada yang baca! Terimakasih banyak!
Kalau ada masalah atau informasi yang salah, mohon di koreksi, aku udah agak agak lupa sama rincian mantra, mekanisme, alat alat dan lain lain. Terakhir aku baca Harry Potter itu sekitar 3 sampai 4 tahun lalu, dan baru mulai Reread kemaren malem.
Kayaknya Chapternya berantakan ya? Wattpadku ngebug, mohon maklumi, part yang bener:
1) Gordic's Hollow 31 July 1981(maaf di foto aku salah nulisnya, udah ku perbaiki kok)
2) Rencana Pangeran Kegelapan
3) Look! My Invitation Letter!!
4) A Ferret?!
5) Wand
6) Hogwarts, we are coming!!
7) THIS IS HELL
8) POTIONS!
Itu di atas urutan chapter benernya, di aku urutannya jadi,
1) Gordic's Hollow 31 July 1981
2) Rencana Pangeran Kegelapan
3) Look! My Invitation Letter!!
4) Hogwart, we are coming!!
5) A Ferret?!
6) THIS IS HELL
7) POTIONS!
8) Wand
Hikd- meresahkan banget bugnya ueeee
/nangid
Tertanda
GM999
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top