Gordic's Hollow, 31 July 1981

Dua melahap maut meledakkan pintu depan dengan keras, setelah masuk tanpa permisi mereka disambut dengan hex dan kutukan dari James Potter. Dengan refleks luar biasa, salah satu dari mereka menaikkan perisai sementara yang lain melemparkan kutukan balasan.

Dibalik topeng tengkoraknya, Severus Snape mendengus kasar. Jelas ingin menghabisi Potter yang satu ini, namun ia tahu Lily akan mengaktifkan alarm dan memanggil para Auror. Jelas baik dia maupun rekannya tidak ingin itu terjadi.

Duel terjadi cukup lama sehingga Severus percaya Black dan Lupin pasti dalam perjalanan. Severus menyerang pria berkacamata itu dengan Stupefy yang kuat, mantra yang di lemparkan mengenai target tanpa gangguan yang berarti, membuat James terpental ke dinding dan pingsan.

Parternya jelas kaget, ia menatap Severus dengan tidak percaya. Ia tau bahwa mantra yang dilemparkan Severus tidak begitu berbahaya, namun bunyi bedebam keras itu cukup membuat Lily yang berada di lantai atas waspada.

Mereka naik dengan senyap, meledakkan pintu menuju kamar anak dan mendapati Lily tengah menyembunyikan Harry dibalik tubuhnya. "Jangan bunuh dia! Ambil saja diriku!!" Pekiknya keras. Nafas wanita itu tersengal sengal, tidak, ia tidak akan membiarkan anaknya mati.

"Minggir!" Lucius memerintah sambil melucuti senjata Lily. Wanita bersurai merah itu tidak bergerak dan kembali memekik, Severus meringis dalam diam melihatnya. "Anda tidak memberi kami pilihan lain!" Bentak Lucius dingin. Ia melemparkan Petrificus Totalus, itu akan bertahan setidaknya setengah jam untuk lepas.

Dua pelahap maut saling menatap dan mengangguk, Severus maju untuk mengambil Harry yang bahkan tidak menangis kedalam buaiannya. Ia menghangatkan bayi kecil itu dalam jubah hitamnya lalu menatap Lily dengan sedih, mengetahui batin wanita itu tengah menjerit keras melihat bayinya di ambil.

Segera setelah itu mereka keluar dari rumah dan pergi dari bangsal, mereka berdis-apparate tanpa suara.

⚡⚡⚡

"Severus, Lucius, bagaimana tugas kalian?" Desis Voldemort dengan suaranya yang serak, ia menerka nerka bagaimana hasil pekerjaan dua pelahap maut lingkar dalamnya.

"Tuanku," mereka menyembah dengan serempak, mereka membuka topeng tengkorak milik mereka, menampilkan wajah cerah. Voldemort menebak itu sebagai berhasil.

"Bagaimana Severus?" Tanya Voldemort dengan tenang. Severu bangkit dan menurunkan pesona kekecewan yang ia gunakan kepada Harry kecil, iris hijau cerah menatap merah darah dengan terpesona. Tidak ada tangisan, Harry benar benar penurut.

Seringai terukir di wajah pucat Voldemort, "bawa dia Severus, rawat dia. Jaga dia, besarkan dia." Titahnya. Severus mengangguk hormat dan mundur sedikit. Memberi ruang kepada Lucius untuk bicara dengan Pangeran kegelapan tentang apa yang ingin ia sampaikan.

⚡⚡⚡

Seminggu setelah itu kementrian dan Ordo terus melakukan pencarian Harry Potter. Lily sangat hancur dan James sangat marah. Sirius tidak lebih baik, emosinya sama saja dengan James. Hanya Remus dan Peter yang berusaha menenangkan Lily.

Mereka mencari dengan segala upaya, tanpa tau semua itu hanya sia sia. Anak yang dicari berada di Spinner's End, di rawat dengan baik, diberi makan, diajak bermain. Rumah Severus sedikit berubah, dari perpustakaan menjadi benar benar rumah. Sang Potion Master membuat bangsal kuat, hingga tidak ada yang bisa menembusnya.

Harry masih bayi, butuh banyak perhatian dan perawatan. Sesuatu yang tidak di mengerti oleh Severus, itu mengapa ia selalu bertanya kepada Narcissa setiap kali ia dan Harry kecil mengunjungi Malfoy Manor.

Menjadi orangtua itu sulit, sangat sulit. Severus seringkali terbangun tengah malam karena rengekan pelan anak itu, sakit kepala karena anak itu menolak makan dan memilih bermain, khawatir karena demam tiba tiba yang di alami anak itu. Demi merlin, Severus bahkan butuh waktu beberapa bulan untuk menyesuaikan diri.

-------

Tertanda
GM999

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top