The Healing Of A Monster

Cermin adalah musuhku.

Begitu takutnya aku pada orang itu. Iya, orang itu. Yang ada di cermin itu.

Lihat dia, kalau kau berani. Di wajahnya masih mengalir darah segar yang tidak menetes. Bagian  kiri wajahnya tidak seperti manusia. Bengkak dan merah.

Tapi di sebelah kanan, ia memiliki kulit yang begitu mulus. Hanya sebagian kecil saja yang cacat— ada luka di dekat mata kanannya.

Aku malu. Sangat malu hingga tidak berani keluar rumah. Takut udara di luar melukaiku lebih dari ini.

Setiap malam, si monster itu dikompres. Es beku mungkin akan menghentikan cairan merah yang masih marah diatas wajahnya. Tetapi, mereka menolaknya. Wajah monster jadi semakin pedih.

Monster masih belia. Dia pikir, bisa jadi selamanya dirinya seperti itu. Terkurung tidak apa-apa. Karena masih banyak yang sayang padanya.

Layaknya tenggelam dalam air, kau merasakan ada air yang menyelimutimu, tapi kau tidak bisa melihatnya. Begitu pun cinta kasih orang-orang.

Seluruh tubuh yang awalnya memberontak, akhirnya lelah. Perlahan, monster beralih lagi menjadi manusia.

Langit sekarang memang mendung. Asal tidak hujan, aku bisa bermain. Masih ada bekas luka di wajah. Tak apa, darahku masih berusaha untuk menyatukan kulitku.

Orang akan memandangku berbeda. Tapi inilah aku.

Yang sembuh.

Tanpa perlu menanam apapun.

Semua yang pernah rusak memang tidak bisa kembali persis seperti semula. Kau masih bisa melihat bekasnya.

Melintang dari wajah kanan atas ke kiri.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top