Image: somewhere on Pinterest

Izuminokami Kanesada X Shy!You

❀❀❀

Angin bertiup sepoi, menggiring lonceng angin gemerincing menghias musim panas yang kali ini terasa sedikit panjang.

Kau berlutut di engawa, bersama pedangーyang juga kekasihmu, Izuminokami Kanesada. Kau, dengan tanganmu yang kurang terampil menyusuri helai demi helai rambut kekasihmu dengan sisir cantik yang dihiasi ornamen kupu-kupu di permukaannya.

Rambut panjang, hitam nan berkilau milik Izuminokami adalah satu dari banyak hal yang ingin kau klaim sebagai milikmu. Tapi kau terlalu ceroboh, hingga selama ini pun kau tidak pernah bisa merawat rambutmu hingga sepanjang itu. Rambut kekasihmu adalah idaman semua wanita yang ingin terlihat cantik bak yamato nadeshiko.

"Kenapa kau terasa kasar sekali? Aku bisa botak setelah ini karenanya!" Protes Izuminokami ketika rasa kesal akan kecerobohanmu sendiri kau lampiaskan kepadanya.

"Ah maaf." Ucapmu, lalu mulai mengendalikan diri.

Rambutnya setingkat lebih lembut hari ini setelah kau membawa sebotol kondisioner dari dimensimu dan menyuruh pemuda itu memakainya.

"Ah, kepalaku terasa sedikit ringan hari ini... " ucapnya. "Bisakah kau sering-sering membawakanku botol yang kau sebut dengan ko--konshi... "

"Kondisioner!" Tukasmu. "Aku sudah menyediakannya di gudang. Kau bisa memakainya sesukamu. Tentu saja, berbagi dengan yang lain."

"Ou, terima kasih. Kau benar-benar tahu mauku!" Izuminokami yang duduk di bibir engawa, di depanmu itu mendongkak agar bisa melihat parasmu dengan jelas.

Dekat.

Terlalu dekat hingga membuatmu tersipu saat manik kalian bertemu.

"Hee, sebegitu tampan kah aku hingga kau memerah begitu?" Ia menggodamu hingga kau mengembungkan pipimu kesal. Namun pemuda itu tak juga mengembalikan posisinya.

Kau bersiap berdiri untuk meninggalkannya sebelum akhirnya tangan kanannya menggapai tengkukmu dan membawamu kepadanya. Wajah kalian semakin dekat, sampai akhirnya jarak itu terkikis dan kau merasakan kecupan pemuda itu pada keningmu.

"Kau kecewa aku tidak menciummu di bibir?" Tanya pemuda itu lagi, serasa tak pernah bosan untuk menggodamu.

"Tidak!" Kau menjawab singkat sambil berdiri, lalu berlari ke arah kamarmu diiringi tawa kesasihmu yang membahanan menelusuri penghujung engawa.

❀FIN❀