1. Kashuu Kiyomitsu: By your side, Aruji

側にいるよ、主

Gerbang citadel terbuka.

Biasanya disana akan terdengar keributan oleh tim yang baru saja pulang dari ekspedisi. Tapi Kiyomitsu yang tengah mengumpulkan dedaunan kering yang terbang di tengah musim gugur itu tidak mendengar suara ribut yang mengindikasikan kalau tim ekspedisi sudah pulang.

Dia mengernyitkan kedua matanya, mencoba memfokuskan pandangannya ke arah gerbang. Lalu  saat itu perlahan dia melihat sosok yang sepertinya ia kenal namun sepertinya juga tidak, datang melewati gerbang yang kini sudah tertutup kembali.

"Yasu?"

Tidak salah lagi, itu Yasusada. Yamatonokami Yasusada. Partner-nya sebagai futafuri milik Okita Souji.

Dia memutuskan keluar dari citadel beberapa bulan yang lalu untuk memperkuat diri, dan Kiyomitsu tidak menyangka bahwa dia akan kembali hari ini. Dengan penampilan yang berbeda.

Rambutnya tidak lagi diikat setengahnya. Dan alih-alih memakai montsuki dan hakama favorit yang biasa ia pakai, Yasusada kini hanya memakai yukata putih polos yang menurut Kiyomitsu sangat tidak fashionable sekali. Ya, kurang lebih itu isi pikiran Kiyomitsu, si pencinta barang imut.

"Kiyo!" Yasusada yang segera menyadari keberadaan rekannya itu segera datang mendekat. "Tadaima!"

"Eh?" Kiyomitsu yang masih setengah percaya kalau sosok di depannya itu tak lain adalah rekan kesayangannya tergagap selama sepersekian detik. "Yasu? Yasu na no? Okaeriiii~"

Secepat kilat Kiyomitsu meninggalkan sapunya, lalu beranjak memeluk Yasusada dengan gembira.

"Hahaha, memangnya kau pikir aku siapa? Aratamete, tadaima!" Yasusada yang menerima pelukan itu merasa geli.

Kiyomitsu mulai mengoceh lagi setelah dia melepas pelukan "selamat datang kembali"nya itu. "Habis, suratmu yang terakhir datang tiga hari yang lalu. Kupikir perjalananmu masih lama. Aku senang kau cepat kembali."

Yasusada bisa melihat bintang bersinar pada mata rekannya itu. "Terima kasih."

"Ah, Aruji sedang tidak berada di citadel. Dia bilang tengah sibuk dengan tugas di dunianya. Tapi dia bilang akan segera kembali. Pasti dia juga tidak sabar menanti kepulanganmu!"

"Benar-benar orang sibuk ya…" Yasusada tertawa getir.

Di perjalanan pulang dia sempat berpikir kalau tuannya itu mungkin sudah bersiap di depan citadel lalu menyambutnya dengan omelan panjang tentang tempat yang dia pilih untuk memperkuat dirinya.

"Benar, sibuk sekali dia. Bahkan beberapa hari yang lalu dia kembali dengan kantung mata hitam yang kemudian bengkak karena menangis setelah membaca suratmu." Kiyomitsu tidak ingin membuat Yasusada khawatir akan tuan mereka, tapi dia juga ingin Yasusada tahu betapa khawatirnya tuan mereka itu selama beberapa waktu terakhir. "Ah ngomong-ngomong, kau pasti lelah. Ayo kita ngobrol di engawa|1| halaman belakang saja!"

Kiyomitsu terlebih dulu bergerak mendahului Yasusada yang mengikutinya di belakang. Sebelum mereka duduk di bibir engawa, Kiyomitsu berlari ke dapur untuk menuangkan teh, dan mengambil beberapa camilan manis untuk menemani obrolan mereka.

"Jadi bagaimana dengan perjalananmu?" Tanya Kiyomitsu.

Bukan berarti Kiyomitsu tidak tahu apa yang telah terjadi, mengingat dia selalu bersama tuannya ketika surat dari Yasusada datang. Dan setiap membacanya, tuannya itu tiba-tiba mengeluarkan air mata. Lalu pada akhirnya Kiyomitsu pun ikut membaca isi surat Yasusada.

Seperti kata-kata Yasusada pada suratnya yang bilang bahwa dia ingin membereskan banyak hal dalam dirinya tentang tuan mereka di masa sebelumnya, Okita Souji. Kiyomitsu ingin tahu apakah rekannya ini berhasil melakukannya.

"Aku bertemu dengan Okita-kun," Yasusada memulai. "Aku sempat berpikir kalau lenyap bersamanya mungkin bisa membuat semua bebanku lebih ringan. Tapi ternyata tidak."

Kiyomitsu diam. Kata-kata Yasusada saat ini tidak begitu berbeda dengan isi suratnya.

"Dia bilang, 'jangan jadikan aku sebagai alasan untuk tidak melakukan kewajibanmu.'" Yasusada sempat memberikan jeda sejenak. "Lalu saat itu aku teringat kau, juga aruji yang mungkin sedang menunggu kepulanganku."

"Hmmm…" Kiyomitsu mengangguk.

"Ne, Kiyo. Apakah setelah ini kau juga akan pergi?"

Tentu saja, Kiyomitsu ingin memperkuat dirinya. Dan kadang, melihat para tantou yang kembali dari kiwame membuat dirinya sedikit iri hingga dia ingin segera menemukan kekuatannya sendiri. Tapi…

"Tidak untuk saat ini."

"Kenapa? Kau sudah lama berada di tempat ini. Bukankah tidak masalah untuk keluar beberapa waktu untuk memperkuat dirimu sendiri?"

"Justru, karena aku sudah lama di sini. Aku jadi terlalu mencintai tempat ini. Menyambut pedang baru yang datang. Dan mengucapkan selamat datang kembali pada aruji, juga pedang lain yang kembali saat itu.

"-dan kau tahu? Aku merasa sedikit berat membuka jalanku sendiri untuk menemukan kekuatanku setiap melihat aruji selalu menitikkan air mata ketika surat demi surat datang padanya, melaporkan bahwa kalian yang tengah memperkuat diri sedang dalam keadaan baik-baik saja."

"Kiyo, kau benar-benar menyukainya ya!" Yasusada tertawa.

"Tentu saja, Yasu pun akan merasakannya suatu saat nanti."

"Un."

Kiyomitsu mengangkat gelas tehnya, mencium aromanya sebentar sebelum meminumnya. "Yang jelas untuk sementara ini aku ingin berada di samping aruji."

Fin.

Note:
|1|engawa: koridor yang ada di luar, di rumah dan bangunan khas jepang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top