Semusim
Mengalun lagi mimpi tentang fatamorgana yang aku yakin takkan pernah berakhir
Selalu berulang bahkan semakin sering dan rindu ini meliuk jadi pisau
Mengiris sedikit demi sedikit hati hingga darah tak lagi menetes dalam sangkar jiwa
Mimpi ini tiap malam menghantui tidur hingga pagi tak juga hilang dalam bayang semu tentang helaan napas dan halusnya jemari
Semusim
Waktu yang cukup lama bagi insan hampa hati untuk menepis dahaga
Semusim
Dan semuanya jadi ruang hampa tanpa desir angin, desau rintih jiwa dan helaan napas saat kerontang jiwa karena tak ada asa
Semusim kini berakhir
***
Sumenep, 15 Mei 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top