Penantian tiga tahun adalah siksa yang aku ciptakan sendiri
Saat kau kembali dengan mata penuh pelangi ku sambut penuh suka dan haus rindu yang tiada tara

Ku pastikan kau selalu di sisi
Dengan senyum samar yang selalu menemani

Mengeja kembali asa bersama
Jalan yang sama
Adalah suatu keputusan yang berat
Meski masih ada rasa sakit dan ragu
Kuputuskan untuk mengangguk cepat saat kepastian datang mengeja sukma

Kau dengan mata elangmu, lengan kukuhmu, sentuhan hangatmu seolah menenangkan saat ragu kadang muncul di sela-sela perjalanan yang kadang ringkih ini

Jangan pergi lagi
Apapun itu

Sumenep, 28 oktober 2018