18.2 Cirque de Lumia

1, Bulan Puncak. Tahun 1927.

Donatino Vandalone sialan ... seandainya Caellan tidak trauma dengan iblis dan menyatukan dirinya dengan mereka, Caellan dengan senang hati akan memberi pelajaran kakak angkatnya itu. Lagipula dia ada benarnya juga. Pascisse telah meninggal. Arwahnya tidak bisa bangkit. Caellan pun sesungguhnya bisa saja membantah Donatino dengan perbuatan. Toh dia masih dua puluh tahun.

Tetapi, ah, bukan saatnya bermain-main sekarang. Dia juga harus berkonsentrasi menyetir karena arus lalu lintas ibukota Stentin luar biasa kacau.

Yah, setidaknya Caellan bisa menyetir mobilnya sendiri sekarang! Dia telah mengantongi surat izin mengemudi dan tak lagi harus memalsukan identitas acap kali menyetir untuk Don jika mereka hanya pergi berdua. Caellan tak perlu berpusing-pusing berdebat dengan siapa pun untuk memilih mana jalan yang terbaik. Meski dia bukan penduduk ibukota, Caellan tahu mana jalan pintas tercepat menuju Korporasi Arial. Perusahaan raksasa itu menempati hampir sebagian besar Stentin Utara, tepatnya di Distrik Applebaker yang pernah dikuasai oleh Camon, dan semua orang tahu siapa pemilik gedung-gedung pencakar langit yang mampu dilihat dari sudut Stentin mana pun.

Caellan dengan lihai menghindari orang-orang yang menyeberang sembarangan, menunggu dengan sabar trem yang berulang kali melintas dan memotong jalur, dan tak menghiraukan pengemudi mabuk yang berulang kali membunyikan bel agar Caellan segera beranjak, sementara lampu lalu lintas masih menyala merah. Caellan dengan cepat meninggalkan jalan arteri dan mengambil jalan pintas menuju Korporasi Arial.

Sirkus du Lumia yang dituju beralamatkan di salah satu blok kompleks Arial, dan Caellan menyadari bahwa perusahaan raksasa itu telah membuka identitas mereka kepa-da khalayak umum setelah sekian lama dirahasiakan sebagai "perkantoran pribadi para staf Dinasti Cortess". Kenyataannya perusahaan itu menyimpan laboratorium terbesar di negeri yang penelitiannya berpusat pada kaum iblis—vehemos dan dehmos—yang rahasianya juga disingkap oleh Trevor Curtis dan prajuritnya. Para Host yang terbentuk dari penelitian-penelitian itu lantas dipekerjakan oleh Trevor di Arial sekaligus, dan merekrut semua setengah-iblis yang ada di seantaro Nordale untuk berkumpul di perusahaan raksasa ini. Jenderal Arial itu pun akan meresmikan tentara beranggotakan para setengah iblis—baik dehmos maupun Host—untuk menjadi pembela negeri. Mempelajari fakta itu pun membuat Caellan bergidik ngeri.

Dia akan bergabung bersama ribuan setengah iblis! Ini seperti orang fobia cacing yang diharuskan bekerja sebagai pembajak tanah, atau orang fobia ketinggian yang bekerja sebagai pembersih jendela gedung-gedung pencakar langit. Gila. Semuanya gila.

Caellan bergegas menyingkirkan ketakutan sembari memikirkan kenyataan-kenyataan baru ini. Jika para Host belia dilibatkan di sirkus, apakah ketika mereka beranjak dewasa kelak akan dimutasi ke perusahaan utama? Jika benar demikian, maka kabar ini lebih buruk daripada Rayford sang Guru Muda yang harus menjadi badut penghibur. Dia akan berujung pada perusahaan yang dijalankan oleh Dinasti Cortess itu sendiri.

Caellan mengeratkan genggamannya pada setir mobil.

Trevor Curtis. Apakah pria botak itu juga memiliki hubungan dengan Dinasti Cortess?

Apakah dia tahu siapa Caellan dan Rayford sebenarnya? Sebab jika Trevor memang mengenal kedua bersaudara Caltine ini sebagai keturunan asli klan con Caltine dari Dinasti Cortess yang memisahkan diri, maka perlakuan Trevor terhadap mereka sesungguhnya memiliki makna terselubung.

Dinasti Cortess tahu Caellan dan Rayford telah berkeliaran di sekitar mereka. Setelah sekian lama Caellan dan Rayford kecil dibiarkan tumbuh bersama keluarga pengasuh masing-masing, apakah dinasti mengerikan itu siap menjemput mereka saat beranjak remaja?

Seperti bagaimana mereka menjebak Da dan Momma?

Mobil tiba-tiba berhenti mendadak. Caellan nyaris saja tenggelam dalam lamunan dan hanya berjarak satu detik lagi untuk menabrak antrian mobil yang akan melewati gerbang Distrik Applebaker di depannya. Mobil di belakangnya membunyikan bel yang nyaring sembari mengumpatinya, tetapi Caellan tak mendengarkan selain merasakan jantungnya berdegup kencang.

Astaga. Sudah sejauh apa dia berpikir? Tetapi—oh!—dugaan-dugaan ini tak muncul tanpa sebab ... dan meski Caellan masih ragu-ragu sehingga belum menyampaikan gagasan satu ini kepada adiknya Rayford, ia ingin mengujinya.

Barangkali tak ada buruknya dia diusir sementara waktu oleh Donatino. Caellan bisa memfokuskan diri untuk menemukan Rayford secepatnya dan mengulik rahasia Trevor Curtis. Dugaan barusan memunculkan ketakutan yang berlipat ganda baginya. Jika Trevor Curtis memang seperti dugaan, maka perekrutan Rayford akan berbahaya bagi keselamatan para Caltine yang berusaha melepaskan diri dari Dinasti Cortess. Bisa saja perjuangan kakek buyutnya hingga Da menjadi percuma karena ini! Caellan benar-benar harus menemukan Rayford terlebih dahulu, dan satu-satunya cara saat ini adalah menumpang pada sebuah sirkus sialan.

Sekarang, bagaimana caranya dia akan mendahului para setengah iblis dan melampaui jenderal botak yang licik itu?

---

Caellan akhirnya tiba di blok milik Sirkus du Lumia, dan mungkin pula satu-satunya blok yang tidak memiliki sistem pengaman yang mutakhir. Tidak ada pagar besi bertegangan yang tinggi, atau pos-pos khusus, selain sebuah tenda sirkus raksasa yang mencolok dengan warna merah marun, biru laut, dan perak. Pohon-pohon dan semak berbunga ditanam mengelilingi tenda, dibentuk sedemikian rupa seolah-olah berteriak lantang kepada khalayak: "kami sebenarnya sudah lama berada di sini, bersembunyi darimu, tetapi kami siap untuk bersinar sekarang!" yang, kendati sesungguhnya indah di mata Caellan, tetapi tetap tidak mampu meredam ketegangan yang dirasakan. Ada gelayut magis di udara yang terasa menekan dan membuatnya super sensitif. Caellan nyaris berhalusinasi telah melihat riak dalam ledakan warna-warna cerah di udara, berputar-putar di atas tenda bagaikan rotasi awan psikedelik.

Untungnya, Caellan tak perlu berlama-lama merasa tegang sendirian. Kedatangannya disambut seorang wanita jangkung yang elegan bersama Elena Laurim, yang kemudian menghampirinya dengan senyum lebar. Dia nampak sangat manis seolah-olah matahari menyorotnya secara spesial.

"Caellan, halo!" Elena menyapa seakan-akan mereka ikut perbudakan bersama. "Aku senang melihatmu datang kemari!"

Caellan tersenyum dan membiarkan Elena membawanya kepada wanita itu. Melihat penampilannya, dia pasti China Lau si pemilik sirkus yang disebut-sebut sang jenderal. Rambut hitamnya lurus, berpotongan pendek yang tegas. Sebagaimana para setengah iblis yang telah menguasai Energi mereka dengan baik, kedua matanya berwarna pucat. Ia kurus, begitu menjulang, selera berpakaiannya didominasi merah, dan jemarinya yang panjang dan lentik terulur untuk berjabat dengan Caellan.

Berbanding terbalik dengan Elena, kecurigaan dan skeptisme menari-nari liar di kedua mata China Lau. Genggamannya tegas, dan setelah jabat tangan penuh kepercayaan diri itu China menyibakkan pintu tenda untuknya. Keajaiban lain menyambut Caellan, tetapi ketegangan akibat pekatnya arus magis di dalam tenda membuatnya merasa tumpul. Caellan tak bisa menikmati ukuran tenda yang ternyata sangat besar, bahkan mencapai kata 'raksasa', atau awan-awan buatan yang berotasi di langit-langit tenda yang memendarkan cahaya siang. Atau, miniatur desa yang membentang di hadapannya, berpusat pada panggung besar sebagai alun-alun desa. Sungai buatan selebar badan manusia meliuk di antara rerumputan, berpagar pohon-pohon perak dan hijau muda yang berkelip. Pondok-pondok kecil yang tersebar menguarkan asap berbau manis, tetapi bagi Caellan, semua keindahan dan miniatur impian bagi gadis seusia Elena itu nampak lebih mengerikan daripada pemakaman. Pemakaman isinya orang mati, tapi tenda ini penuh dengan setengah-iblis.

Dan, bayang-bayang iblis sungguhan.

Caellan hanya mampu melihat sosok-sosok tak kasat mata yang melotot kepadanya, tertawa lebar seolah-olah telah mendapatkan mangsa baru, dan menghirup aroma para setengah-iblis seperti menumpuk debu hingga menjadi batu di dalam dada dan perutnya. Berat.

Ini neraka.

China lau membawa mereka ke kantor, tempat seorang pemuda menanti di dalam ruangan. Ia nampaknya memang menunggu kedatangan mereka karena sontak berdiri dan tersenyum lebar. "Selamat datang," sapanya dengan begitu santun.

"Caellan! Perkenalkan, dia adalah Elliot Zane." China menyunggingkan senyum saat kedua pemuda itu saling menyapa. Nama itu cukup untuk memunculkan sebuah memori pada Caellan. Klan Vandalone pernah berbisnis dengan keluarga itu.

"Apa kau memiliki hubungan dengan Grup Zane?"

"Ah, ya. Ayah dan paman-pamanku yang menjalankannya."

"Bagus!" seru Caellan, kemudian menatap China dengan mata melebar. "Kenapa dia di sini?"

"Dia juga anggota, Caellan." China menuangkan teh ke masing-masing cangkir, menghidangkannya kepada seisi ruangan. "Dan bukan sekadar anggota saja! Elliot telah melindungi Putra Mahkota semenjak mereka bersekolah."

"Kalau begitu kau pasti mengenal Jenderal Curtis," kata Caellan. "Dia menemuiku bersama Elena beberapa hari lalu, barangkali kau tahu."

"Oh, tentu." Senyum Caellan melebar mendengar respon itu. "Dan senang bertemu denganmu, Caellan Caltine, meski sejujurnya aku merasa lebih bersemangat karena ada seorang Vandalone di hadapanku."

"Sungguh suatu kehormatan bagiku, Tuan Muda."

"Oh, tolong, Elliot saja. Kita tim di sini."

"Dan sejak kapan aku bergabung dengan sebuah tim yang tidak kuketahui sama sekali?" kejengkelan Caellan memuncak dibalik senyumnya.

"Semua telah dipersiapkan untukmu, Caellan. Mari, duduklah." China tersenyum. "Sebab kami yakin kau tidak hanya mengurus soal Rayford, dan seperti yang telah dikatakan Elliot—kau memiliki situasi lain yang perlu dihadapi sebagai seorang Vandalone," katanya memulai. "Kukira kita ingin menyelesaikan sesuatu semudah mungkin, dan aku akan sangat berterimakasih jika kita semua bekerja dengan baik! Sirkus du Lumia akan mengadakan tur sebentar lagi, dan karena kita mengadakannya secara gratis, aku membutuhkan segalanya berjalan dengan efektif. Sehingga kita tidak punya banyak waktu dan harus berpindah cepat ke sekeliling Nordale. Pada kota-kota yang akan kita singgahi, kau bisa mencoba menelusuri Rayford."

Mata Caellan membulat. "Maaf, aku mencoba apa?"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top