03. Bakar Jembatan saat Seseorang Melintas (Benedict rute)
"Saya akan tetap menumbuhkan bunga yang tak 'kan pernah mekar di sebuah mimpi hampa."
********
Sudah hampir 5 bulan [name] tinggal di tempat ini.
Dia terhindar dari semua masalah yang pernah menggerogoti hidupnya, memiliki pekerjaan sederhana yang sangat cocok dan digemari dirinya. Lalu tinggal bersama seorang pria dingin yang sebenarnya bisa bersikap manis, kadang temperamental dan kadangkala kerap melakukan kejahilan kecil.
Benedict mengajar berbagai hal yang baru diketahui [name]. Bahkan dengan senang hati mengajarkan cara bertahan hidup dengan caranya 'sendiri'. Beberapa kali Benedict mengizinkannya untuk mengikutinya melakukan layanan pada masyarakat sekitar, baik itu untuk memperbaiki saluran air atau ketika ada warga di sini terlibat masalah dengan gangster luar, maupun ketika Benedict sedang dalam mode kejam seperti menagih uang bulanan flat miliknya.
Tidak terlalu buruk bagi [name] yang mulai terbiasa dengan ini semua. Terlepas bagaimana tanggapan Benedict, kini tiap sudut flat yang ditinggali sudah nampak berbeda dibandingkan saat pertama [name] datang kemari. Entah itu karena ada alat masak atau hiasan tempat ini yang membuat suasana terasa lebih hangat. Sama seperti dirinya, [name] juga mengajari beberapa hal kecil kepada Benedict.
Mereka tinggal satu atap sampai detik ini. Menjalani kehidupan layaknya sepasang kekasih meskipun tidak jelas apa status hubungan keduanya. Tidak jarang pula mereka tidur satu ranjang hanya karena alasan klasik.
Pagi ini [name] terbangun lebih lambat dari biasanya. Kemarin malam Benedict mengajaknya untuk berlatih beladiri serta menembak di sebuah tempat yang jauh dari permukiman penduduk. Jaraknya cukup jauh dan mereka diantar oleh Ratel, teman Benedict yang satu ini kerap membantu dirinya dan pria bersurai hitam tersebut.
Dengan semangat pagi yang seperti biasa. [Name] melangkahkan kakinya berniat melihat Benedict ada di mana sekarang dan mengajaknya melakukan aktivitas pagi seperti biasa. Namun, begitu ia hendak membuka lebar pintu kamarnya, seketika [name] mendengar suara percakapan yang cukup ramai.
"Aku tetap akan menolaknya. Lebih baik kalian beranjak dari sini, aku sedang tidak ingin berbicara pada siapapun dari kelompok ini."
"Tapi Bandit--"
"Aku bilang tidak akan."
Netra [name] mengintip dari balik pintu kamar. Dengan mudah dia melihat Benedict terlibat pembicaraan serius dengan dua orang tersebut. Salah satunya adalah pria berkulit kecokelatan yang jelas menunjukkan raut gusar, sementara temannya seorang pria bersurai pirang pucat dengan netra biru sedang menatap Benedict serius.
Pria albino itu tidak terlihat jelas wajahnya sebab tertutup masker, dari perawakannya, bisa disimpulkan dia tidak seperti teman sebelahnya yang terlihat panik. Sementara Benedict berbicara dengan penuh penekanan dengan kedua orang di depannya, aura Benedict lebih terlihat mengerikan dibandingkan ketika ia menagih bayaran pada penghuni apartemen ini.
"Jadi karena orang ini yang membuat Tuan Bandit menolak melakukan ini?"
[Name] menoleh dari arah kamar mandi kamarnya. Tanpa dia sadar, sedari tadi dirinya baru mengetahui ada seseorang di kamar mandinya. Apa mungkin Benedict yang mengizinkannya masuk?
Wanita muda itu menggunakan pakaian panjang khas orang berkabung lengkap dengan tudung berenda menghiasi rambut hitam panjangnya. Netra onyx itu terlihat kosong tanpa bisa dibaca oleh siapapun, kakinya perlahan melangkah maju di hadapan [name]. Kedua tangannya meremat sebuah koper yang berukuran cukup besar. "Tuan Bandit tidak pernah menolak... hidupnya diperuntukkan untuk kami dan organisasi."
Terlepas kepada siapa dia berbicara, [name] sangat yakin jika itu sedang ditujukan padanya.
[Name] masih terpaku di tempat, dia tidak ada niatan mengusir wanita muda ini. Meskipun wanita itu masih setia menunduk sembari menggenggam erat pegangan kopernya.
"Pergi dari kehidupan Tuan Bandit, atau aku akan membunuhmu!"
[Apa yang kamu lakukan?
A. Berbicara secara baik-baik pada wanita itu.
B. Memanggil Benedict perihal wanita ini]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top