Pertanyaan yang selalu saya tanyakan:
Mengapa saya selalu merindukanmu,
Padahal jarak dikau hanya sejengkal saja?
Kini telah terjawab. Ada tiga jawaban:
Pertama: Karena ragamu saja yang dekat. Bisa dijangkau indera.
Jiwamu jauh. Hatiku sudah lelah berlari untuk mengejar sukmamu.
Kedua: Jiwamu tersembunyi. Sukmaku sudah lelah mencari dikau di labirin imajiku. Nyatanya tak kutemukan jua.
Hingga hari ini.
Ketiga: Dikau Tuan, terlalu tinggi. Untuk menggapaimu saja tanganku terlalu rendah.

Sebabnya rinduku tak habis-habis. Dikau adalah sebuah kemustahilan dalam hidupku.

10 Agustus 2016.

-[Ly]-