Chap. 4 : Kemunculan 7 teratas

[Yuki's Pov]

Aku berjalan menuju kelas tercintaku di atas gunung, namun, aku tidak memfokuskan diriku ke jalan yang kulalui.

Aku hanya memikirkan satu eksintensi yang sukses membuat jantungku berdebar habis-habisan.

Isogai Yuuma

Setelah sampai ke bangunan sekolah lama, aku mengganti sepatuku menjadi sepatu sekolah. Jujur, aku kerepotan di bagian ini.

St. Grimnem menggunakan sepatu yang sama dari awal datang sampai pulang.

Sesampai di kelas, aku membuka pintunya dan pintu itu...-

Grekk...

-menampakkan sosok yang membuatku berdebar-debar semalaman. Isogai Yuuma.

Dengan cepat, aku merasakan panas di wajahku. Wajah Isogai juga merah.

"O-Ohayou gozaimasu, Isogai !", sapaku, berusaha mengucapkannya dengan sesantai mungkin. Isogai mengalihkan pandangannya, "A-ah, Ohayou gozaimasu, Yuki...", katanya pelan.

Secepat dan sekilat mungkin, aku meletakkan tasku dan segera duduk, diam saja menunggu Rio-chan datang.

Ting ! Ting !

Aku terkesiap. Ternyata, itu dering ponselku. Aku merasa aneh. Bukan karena teleponnya, namun, yang membuatku merasa aneh adalah peneleponnya.

Call : King

"King ? Ada apa ?"

"Ah, Queen. Kami ada kejutan nanti untukmu !", King terkekeh. Aku merasa tak enak.

"Kejutan apa maksudnya ?", tanyaku

"Pokoknya kejutan ! Tunggu saja, Queen !" Tut...tut...

Baiklah, King memutuskan telepon secara sepihak. Apa ia membantu Assassin balas dendam, ya ? Ah.. mungkin ini yang bernama hukum karma....

"Yoo, Yuki-chuaaann ! Mikirin apa, nih !?", tanya Rio yang mendadak ada di sampingku.

"Hu-Huwaaa !! Rio-chan, don't suprise me !"

"Hahaha ! Gomen !"

"Yuki, tadi siapa yang meneleponmu ?", tanya Isogai.

Cih ! Kuso !

Kenapa jantungku selalu berdebar saat Isogai mengajakku bicara.

"Te-temanku dari St. Grimnem. Kemarin kau sudah tahu, kan ? Soal teman-temanku yang 7 teratas..", kataku.

Isogai mengangguk.

Aku melirik Rio yang ada 2 bangku di depanku,

'Apa aku tanya saja pada Rio-chan soal debaran ini ? Ah, Jangan ! Rio-chan tidak bisa jaga rahasia ! Terus siapa dong...?'

Aku berpikir keras, sampai Hiroto Maehara, sahabat Isogai, mendatangi Isogai selaku sahabatnya.

'Maehara ! Maehara, kan, sahabat Isogai ! Sepertinya aku bisa bertanya padanya !'

"Maehara !", panggilku.

Maehara menoleh dengan bingung, "Doushite, Yuki-chan ?", tanya Maehara.

Aku lansung menarik lengan Maehara, "Ada yang mau kutanyakan. Tapi jangan di sini, ya ?", kataku. Maehara agak bingung, namun, ia menurut saja.

"Ne, kenapa, Yuki-chan ?"

"Maehara, kau playboy, kan ? Berarti kau punya pengalaman soal debaran jantung, kan ?", tanyaku lansung.

Maehara sepertinya kesal, "Tolong setidaknya jangan mengatakanku, playboy, Yuki-chan !", teriak Maehara kesal. Aku hanya tertawa kecil melihat Maehara kesal.

"Ne~ne~gomen, gomen. Jadi, aku mau tanya. Kalau misalnya kita melihat seorang lawan jenis, lalu berdebar-debar, wajah terasa panas saat berdekatan dengannya, rasanya meleleh melihatnya tersenyum. Apa kau tahu gejala itu ?", tanyaku.

Maehara terdiam sejenak, tapi, ia lansung tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHA ! Ternyata Yuki-chan itu polos, juga, ya ? Itu namanya kau menyukainya. Ja-tuh-cin-ta !", kata Maehara menahan tawanya.

Mendengar kata jatuh cinta, aku lansung membayangkan Isogai tersenyum padaku, dan sekejap, panas mengerayapi wajahku.

"Nah, sekarang kembali saja ! Tidak mau dihukum karena telat, kan ?", tanya Maehara. Aku mengangguk pelan.

Di kelas, aku masih melamun. "Nurufufufu ! Tiba-tiba kita punya 2 murid baru ! Ayo, perkenalkan dirimu.", kata Koro-sensei. Awalnya aku tidak peduli. Namun...

"Namaku David Amperan, dari St. Grimnem, Inggris."

"Namaku Jassens Alende, dari St. Grimnem juga !"

BRAKK !!

Aku berdiri lansung dengan mata terbelalak.

"HOEE !??? KING, SHOOTER, KENAPA KALIAN ADA DI SINI !???", tanyaku dengan penasaran tingkat dewa.

"Queen, bukan kita doang, lho. Di sekolah lain masih ada Witch, Assassin, dan Fighter. Dan Hunter sebentar lagi sampai.", jelas King panjang lebar, alias David Amperan.

Aku melongo.

"U-um...Yuki, maksudnya 'Queen' itu...kau ?", tanya Masayoshi Kimura. Aku mengangguk pelan.
________________________________________________

[Author's Pov]

Yuki segera menarik David dan Shooter, alias Jassens ke luar kelas.

"OK, pertanyaan. Kenapa kalian ada di sini ?"

"Queen, kau harus tahu keadaan sekarang.", kata Jassens sambil menghela nafas.

Yuki bingung, "Ada apa...?"

Jassens menatap serius, "St. Kends sedang ada di Jepang, dan ia mengincarmu !", katanya sambil menunjuk Yuki.

Yuki syok berat.

"Menurut Hunter, hal itu dikarenakan kau sendiri di Jepang ! Mereka yakin dapat mengalahkanmu !", kata David.

"Ma-maafkan aku...merepotkan kalian...", kata Yuki pelan.

Jassens tersenyum santai, dan merangkul Yuki.

"Ga usah minta maaf ! Kita akan bertarung bersama !", kata Jassens. Aku tersenyum.

Tanpa kusadari, ada seseorang yang menatap cemburu.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

"Queen !", panggil Witch. Saat ini, para anggota 7 teratas berkumpul di taman.

"Itu Witch ! Berarti tinggal tunggu Hunter.", kata Fighter.

"Santai saja. Hunter baru sampai Jepang kemarin malam, kan ? Ia pasti lelah.", kata Yuki membela Hunter.

5 menit kemudian, nampak Hunter berlari ke arah mereka.

"Hunter, selamat datang. Ayo kita mulai pembahasannya.", kata Shooter.

King membuka peta Jepang yang ia pegang, "Baiklah. Menurut Ellysen, prajurit St. Grimnem, St. Kends pergi ke Jepang, mengincar Queen. Dan mereka ada di...Nagoya !", kata King.

"Hoee ?? Jauh sekali...", keluh Assassin.

"Di sini bahayanya !", kata King mulai serius. Kami semua mendengarkannya.

"Menurut Landern, salah satu anggota St. Grimnem membantu musuh ! Mengkhinati St. Grimnem !", kata King marah.

Witch tersulut emosi juga, "Pengkhianat itu...akan aku beri pelajaran !!", kata Witch, ia paling benci seorang pengkhianat.

"Pengkhianat, ya...ini gawat. Informasi soal St. Grimnem akan diketahui St. Kends. Hei, sekedar bertanya, salah satu dari kita tidak berkhianat, kan?", tanya Yuki tajam.

Wicth, King, Assassin, Shooter, Hunter, dan Fighter menggeleng. Yuki menghela nafas.

Pengkhianat itu...akan menerima akibatnya !!

Tanpa mereka sadari, salah satu dari mereka menyeringai sadis.

To Be Continued....

Omake :
"Jadi...King, ini ya suprise yang kau maksud ?", tanya Yuki malas. Kirain suprise apa !

"Ha..ha..ha..Queen, jangan memasang wajah seperti itu, dong...", kata King gugup.

"Setidaknya panggil aku.", kata Yuki kesal.

Shooter tertawa, "Sudah, sudah ! Queen, santai saja !", kata Shooter.

Namun, mood Yuki sudah buruk.

-Fin-
Eh cuma omake-nya yang Fin, kok.

*****************************************************

Konnichiwa, minna-san !
Chap. 4 : kemunculan 7 teratas update juga ! Siapa pengkhianat itu ? Yang kita tahu sekarang, ia adalah salah satu 7 teratas. Silakan, coba kalian tebak. Untung-untungan aja.
Baiklah, mohon vote dan comment-nya !
Bye-bye !!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top