Chap. 1 : Hak Asuh dan Kepindahan

Sesampainya di bandara Jepang, Yuki dan orang tuanya segera pergi ke rumah adik orang tua Yuki, Paman Tadaomi, dan melakukan pengadilan untuk menyerahkan hak asuh Yuki pada pamannya.

"Dia anak yang tumbuh menjadi Bad Girl. Harap hati-hati dengannya, Tadaomi-san."

"Berisik ! Ayah diam saja !", kata Yuki dari dalam kamarnya.

Orang tuanya menghela nafas, "kuserahkan Yuki padamu, Tadaomi-san.", kata ayahnya.

"Tidak apa. Aku akan merawat Yuki."

Yuki kembali mengeluarkan ponselnya setelah merasa bahwa ponselnya bergetar,

"Queen, baik-baiklah di sana. Jangan merepotkan orang lain, ya ?"-Assassin

Yuki tersenyum kecil,

"Ya, aku tahu, Assassin."-Queen

Esoknya, Yuki, paman Tadaomi, dan orang tuanya datang ke pengadilan untuk memindahkan hak asuh. Karena orang tuanya sudah berniat memindahkan hak asuh ke Paman Yuki, maka pengadilan hanya berjalan selama 20 menit, tanpa perdebatan.

"Besok kau akan mengikuti ujian penempatan di Kunugigaoka. Belajarlah, Yuki.", kata Pamannya, Tadaomi Karasuma. Yuki berjalan malas, "Hai'", ucap Yuki.

Walau terlihat malas, begitu masuk ke ruangannya, meja Yuki lansung penuh dengan buku pelajaran, berusaha belajar meski sudah tahu jawabannya. Jujur, pelajaran di SMP Kunugigaoka adalah pelajaran Yuki di St. Grimnem saat kelas 1 SMP, mudah baginya untuk mengerjakannya.

Sampai hari penempatan, pandangan Yuki memburam.

"Jangan...jangan sekarang...! Kumohon !"

"Hoshigawa-san ? Oi, oi ! Hoshigawa-san !!", seru guru pengawas setelah melihat Yuki yang ambruk setelah mengerjakan ujian matematika.

"Rupanya aku tak dapat menahannya..."

Berdasarkan nilai akumulasi ujian penempatan, kami akan memindahkanmu ke kelas 3-E siswi memiliki nilai yang terbilang sangat rendah, 160.

"Maaf...paman Tadaomi...", ucap Yuki yang terbaring di ranjangnya.

Karasuma yang sedang merawat Yuki hanya mengangguk, "Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu".

Yuki tidak mengidap penyakit apa pun, anehnya, setiap 6 bulan sekali, Yuki akan mengalami demam tinggi dengan jarak 39,5°C - 40,8°C. Tapi, 2 hari kemudian ia akan sembuh total.

"Baiklah, murid-murid sekalian, kalian mendapat teman baru ! Masuklah, Hoshigawa-chan !", panggil Koro-sensei sehabis semua murid kelas E menembakinya sambil Koro-sensei mengabsen mereka.

Dengan wajah merona, Yuki segera muncul dari balik pintu. Ia segera memperkenalkan dirinya.

"Ha-Hajimemashite ! Hoshigawa Yuki desu ! Yoroshiku onegaishimasu !", kata Yuki dengan agak gugup dan sambil membungkuk.

"Nurufufufu, jadi kau ini keponakan Karasuma-sensei, ya ?"

"H-Hai' ! Aku keponakan Karasuma-sensei !"

"Nyuru, ada yang mau bertanya ?", tanya Koro-sensei

Rio Nakamura mengangkat tangannya, "Aku ! Aku Rio Nakamura, salam kenal ! Kamu dari mana, Yuki-chan ?", tanya Rio.

Yuki tersenyum, "Dari Inggris, St. Grimnem.", kata Yuki.

"Ah, ngomong-ngomong, semua panggil aku Yuki, ya !", kata Yuki dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, membuat beberapa siswa merona.

"Nuru, kalau begitu, Yuki-san bisa duduk di samping laki-laki berambut merah itu.", kata Koro-sensei sambil menunjuk Karma. "Baik, sensei !", kata Yuki sambil menuju kursinya. Namun, belum sampai kursi, sudah ada yang memanggilnya,

"Yuki !", panggil seorang pria ikemen dari bangku terdepan dengan rambut pucuk berwarna hitam.

"Ya ?"

"Kenapa kau bisa pindah ke kelas E ?", tanya Isogai.

Yuki menghela nafas, "Itu...aku demam lagi dan hanya menyelesaikan ujian Matematika...", kata Yuki.

"Memang berapa nilai matematikamu ?", tanya siswa bertubuh kecil berambut biru di twintail.

"100.", jawaban Yuki membuat semuanya terbelalak.
"Sugoi ! Hebat sekali ! Matematikamu dapat nilai sempurna, Yuki !", kata siswi berambut hijau yang twintail.

"Ti-tidak, pelajaran di sini semuanya aku pelajari saat kelas 1 SMP di Inggris...", kata Yuki.

Namun, semua mata tetap memperhatikannya. Yuku agak risih, jujur. Ia kembali ke kursi yang tadi ditunjuk Koro-sensei dan segera duduk sambil membuka buku pelajaran.

"Ngomong-ngomong, Yuki !", panggil seorang siswa berambut oranye belah tengah.

Yuki mendongak, "Ya ?"

"Kau bilang demam lagi ? Apa demam itu sering terjadi ?", tanya Maehara. Semua murid baru sadar dengan ucapan maehara.

"Oh...itu..setiap 6 bulan, aku akan demam tinggi. Aneh kan ? Padahal aku tidak ada riwayat penyakit apa-apa...", kata Yuki sedih.

Semua mengerti.

"Nurufufufu ! Baiklah, ayo kita mulai belajar !",

Kehidupan baru bagi Yuki di Jepang akan dimulai ! Bisakah Yuki menjalaninya ? Bisakah Yuki juga melindungi St-nya ? St. Grimnem ?

To Be Continued...

***************************&***&*********************

Konnichiwa~~
Yak ! Bertemu lagi dengan saya ! Inilah chapter 1 dari Asssassination Classroom (assassin) ! Bagus ? Enggak ya. Yak ! Chapter 2-nya akan kupublish tanggal 28, ya~!
Yoroshiku onegaishimasu ! Vote dan commentnya, ya !

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top