Chapter 2 Orbisworld
Ichiro membuka kedua matanya dan mendapati ia berada di ruangan yang sama membuat Ichiro kaget bukan main. Pemuda itu berpikir bahwa aksi yang ia lakukan kemarin hanyalah mimpi. Segera Ichiro memeriksa luka buatannya, namun luka itu tidak ada sama sekali. Meski begitu ia masih merasakan sakit dari tusukan tersebut.
"Bagaimana bisa aku masih hidup? Apa yang aku lakukan itu hanya mimpi? Ugh sial! Kenapa aku tidak diizinkan untuk mati?! Arrgh! Sial! Sial! Sial!" umpat Ichiro sambil memukul kasurnya.
Mau tidak mau ia harus kembali pada kehidupannya yang sengsara. Ichiro pikir dengan melakukan ini maka semuanya akan berakhir, namun harapan Ichiro tak sesuai dengan kenyataan.
Ichiro melirik jam weker miliknya yang kini menunjukkan pukul enam pagi. Kemudian ia merebahkan diri dan menutup mata.
Tiba-tiba Ichiro kembali membuka matanya begitu mendapatkan ide yang bagus. Segera ia bersiap menuju sekolah. Jika Ichro tidak bisa mati dengan ditusuk, maka setidaknya ia bisa mati dengan melompat dari gedung sekolah.
Setelah semuanya siap, ia mengambil surat bunuh diri yang terletak di meja belajarnya, namun surat itu tidak ada. Kemudian ia menarik laci meja dan mengacak semua barang yang ada di dalam laci tersebut, tapi ia tidak menemukan surat tersebut.
Kemudian ia mencari surat bunuh diri itu ke seluruh kamarnya, namun surat itu tidak ketemu, tak mau ambil pusing, ia menulis ulang surat bunuh diri itu, meskipun terlihat berbeda dengan sebelumnya.
🎭🎭🎭🎭🎭
Ichiro melangkahkan kaki menuju sekolah dengan sedikit terburu-buru, namun pada akhirnya ia berjalan dengan santai.
Tiba-tiba sebuah mobil van hitam datang, lalu seseorang keluar dari mobil tersebut dan menghampiri Ichiro secara diam-diam, kemudian ia menyekap pemuda itu, tentu saja Ichiro memberontak sebisanya, namun tenaga orang tersebut lebih kuat.
Seketika Ichiro menyadari bahwa dirinya telah diculik, namun itu tidak buruk baginya, mungkin saja orang itu akan membunuhnya, Ichiro tidak peduli dengan alasan orang itu membunuhnya, namun ia yakin bahwa kematiannya semakin dekat.
Kemudian orang itu memaksa Ichiro masuk, lalu menggeser pintu mobil, setelah itu orang itu menutup matanya dan ia mengikat tangan dan kakinya, setelah semuanya selesai si penculik memberi tahu si pengendara bahwa semuanya selesai, lantas si pengendara menginjak pedal gas membuat mobil tersebut bergerak hingga menuju tempat tujuan.
Selama dalam perjalanan, Ichiro nampak tenang dan tidak ada pemberontak sama sekali membuat si penculik tersebut kebingungan, namun ia merasa tenang karena pemuda itu tidak melawan, meski begitu ia tidak boleh lengah.
Suara pintu bergeser membuat Ichiro berpikir bahwa ia telah sampai tempat yang dituju, kemudian pemuda itu merasa dirinya dipaksa jalan oleh si penculik tersebut.
🎭🎭🎭🎭🎭
Kini ia duduk di sebuah kursi dengan tangan dan kaki terikat oleh rantai besi, kemudian penutup mata tersebut telah dibuka.
Hal pertama yang ia lihat ialah seorang pria, iris ambernya bergerak ke kiri dan ke kanan, sepertinya kini ia berada di ruangan yang gelap, hanya sebuah lampu sebagai penerang.
Kemudian pria itu berjalan menghampiri Ichiro, sementara Ichiro menatap pria itu dengan harapan melakukan sesuatu yang dapat membuat nyawanya melayang, namun diluar dugaan, pria itu meletakkan tangannya pada kepala Ichiro.
"Kau tidak ketakutan sama sekali ketika aku menculikmu, anak pemberani," ujar pria itu, lalu mengacak rambut Ichiro. "Atau kau merencanakan sesuatu?"
Ichiro memiringkan kepalanya, lalu ia menggelengkan kepalanya, kemudian pria itu sedikit tersenyum, kenudian ia melangkah menuju tempat ia berdiri sebelumnya.
"Aku Kouta, salah satu penghuni dari Orbisworld," ujar pria yang disebut Kouta.
Ichiro hanya bisa menghela nafas kecewa, disaat seperti ini pria itu masih sempat mengarang, ia pikir bahwa ia akan dibunuh atau apapun itu, namun harapannya tidak sesuai kenyataan, Ichiro merasa dirinya telah diberi harapan palsu oleh pria yang dipanggil Kouta.
"Kau tak percaya? Ya aku sudah menduganya, jadi aku meminta bantuanmu, kau harus menyelamatkan penduduk Orbisworld dan menga---"
"Tunggu dulu! Apa anda menculik saya hanya karena ini?! Tolong lepaskan saya!" potong Ichiro dengan nada tinggi, sambil mencoba melepaskan diri dengan berbagai cara, meskipun ia tahu bahwa semua caranya tidak akan berhasil.
Kouta tampak terkejut dengan sikap Ichiro saat ini, yang awalnya nampak tenang, kini mulai memberontak.
"Wajar saja jika ia bersikap begitu, pak," ujar seorang pria yang berdiri dibelakang Ichiro. "Dia berpikir bahwa anda menculiknya karena anda ingin membunuhnya dan ia bahwa hal itu terjadi," jelas pria itu.
Kouta hanya bisa menepuk jidat sebagai respon dari penjelasan pria itu, sementara Ichiro masih beusaha melepaskan diri, ia tidak peduli dengan pria yang dibelakangnya, ia harus segera tiba di sekolah, lalu melakukan aksi yang tengah ia rencanakan.
"Percuma saja kau melakukan itu, kau tidak akan bisa lepas," ujar Kouta, namun Ichiro masih mengabaikannya.
Kouta menjentikkan jari, seketika ruangan tersebut terlihat berbeda, lalu Ichiro menghentikan aksinya, ia mulai melihat pandangan sekitar dengan rasa bingung.
"Kita ada di Orbisworld, sejak tadi kita berada di sini, ruangan yang kau lihat sebelumnya hanyalah ilusi," jelas Kouta, meskipun begitu, Ichiro merasa tidak tertari dan ingin pergi dari sini.
Lalu Kouta melanjutkan perkataannya. "Dengar, saat ini penduduk Orbisworld sedang membutuhkanmu."
Pemuda bersurai coklat itu hanya bisa terdiam, ia sudah muak dengan omong kosong itu, yang benar saja, seseorang tidak dikenal tiba-tiba menculiknya lalu meminta tolong untuk menyelamatkan dunia yang disebut Orbisworld, padahal ia tidak bisa membantu.
"Kenapa?" Kemudian Ichiro memberanikan diri untuk bertanya, meskipun ia tidak peduli.
"Karena hanya kau yang bisa mengalahkan Manmasaku," balas Kouta.
Ichiro terdiam untuk kedua kalinya, bagaimana mungkin ia bisa mengalahkan orang yang mungkin ingin menguasai dunia, sementara dirinya tidak bisa mengalahkan Chitaro dan teman-temannya.
"Kurasa anda salah orang, aku tidak bisa mengalahkan orang yang bernama Manmasaku itu, jadi biarkan aku pergi dari sini."
"Benarkah? Matamu tidak bisa membohongiku," balas Kouta, lalu melipat kedua tangannya.
"Apa?" Kini pemuda bersurai coklat itu mulai emosi, pria itu berkata seakan-akan bahwa ia sedang berbohong, tapi Ichiro berkata dengan jujur, apakah ini siasatnya untuk menahan Ichiro agar dapat mendengar semua omong kosongnya?
"Tolong dengarkan dia! Yang dia katakan bukanlah omong kosong," ujar pria itu seakan ia mengetahui isi pikiran Ichiro saat ini
Kouta menatap pria itu dan memberi senyuman sebagai tanda terima kasih, lalu pria itu menganggukkan kepala sebagai balasan.
Sementara Ichiro menuruti pria itu dengan terpaksa, ia hanya ingin mati, tapi entah mengapa ada sesuatu yang menghambat tujuannya.
Kemudian Kouta menjelaskan semuanya, kedua pria itu berasal dari dunia yang disebut Orbisworld, kini Orbisworld telah dikuasai oleh seseorang yang bernama Manmasaku.
Manmasaku tidak bisa dikalahkan dengan mudah, ia selalu mengenakan topeng yang dapat membuatnya abadi, namun topeng tersebut tak dapat dihancurkan.
Manmasaku bukan hanya ingin menguasai Orbisworld, tetapi seluruh alam semesta, kini ia ingin menguasai bumi, sudah ada 5.850 bom pada setiap negara, bom tersebut tidak akan meledak, namun bom itu akan mengeluarkan asap yang dapat membunuh seluruh makhluk hidup.
Kemudian ia akan menciptakan makhluk hidup baru, lalu makhluk buatannya akan memujanya, setelah itu ia akan menjadi Tuhan, itulah tujuan Manmasaku.
Satu-satunya yang dapat menghancurkan topeng Manmasaku ialah seseorang yang memiliki kristal amber, dan orang yang memiliki kristal tersebut tak lain ialah Ichiro.
🌻To be continue🌻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top