#2

.
.
.

***

Mari kita putar berberapa waktu yang lalu.

Sebelum itu, mari kita jadikan Kurokawa Izana di fanfic ini memiliki tubuh tinggi.

Pria muda bertubuh jangkung dengan paras tampan tersebut merangkap nama sebagai Kurokawa Izana. Setiap helai dari surai perak tersebut bermandikan cahaya Rembulan Semesta memberikan hadiah berupa anugerah kepadanya. Berkat Tuhan selalu mengikuti dalam diam.

Mengiring dengan lembut tanpa mengganggu pun mengusik ketenangan jiwa damai. Hela napas terdengar kasar. Izana lelah. Harumi selaku penulis ikut lelah. Pembaca juga lelah. Tugas sekolah dan praktik laporan sungguh melelahkan. Ketika menuju perjalanan pulang ke rumah, Mentari kerap mengambang di perbatasan cakrawala. Mengingat sekolah menerapkan sistem hari penuh hingga langit melukis lepas lembayung sempurna. Kesimpulannya adalah kita semua lelah.

Ah, benar. Maaf, Izana sudah lama terlepas dari peraturan lembaga pendidikan. Kalian kapan?

Bola mata pucat mengerling pelan. Izana memberikan tatapan bosan pada seluruh penjuru ruangan. Saat ini dirinya berada di ruangan salah satu bangunan mewah. Pekerjaan memaksanya untuk datang kesini. Jangan bertanya dia bekerja sebagai apa. Orang tua zaman dahulu sering berkata pamali.

"Tidak berguna," adalah dialog pertama pembuka untuk mengawali chapter ini. Setelah itu, selesai. Mari kita lanjutkan ke chapter berikutnya. Bercanda, Harumi masih belum mau di gebuk masyarakat.

Izana sedikit berdecak. Sungguh tidak berguna, begitulah pikirnya. Pria dengan otak licik bernama Kisaki Tetta kembali berulah. Pria sialan itu selalu bertindak sendirian. Tidak pernah berdiskusi pun meminta pendapat pada para anggota.

Hela napas kembali terdengar. Izana sedikit meringis jika kembali mengingat bahwa dia pernah menampung seseorang seperti Kisaki. Ah, tidak. Hingga sekarang tetap seperti itu. Izana mengakui jikalau pria sialan itu memiliki otak yang cerdik. Kendati demikian, hal tersebut sangat menyebalkan.

Pngn tak hihhh.

GBLAK!

Bukan kata-kata kasar ya, teman-teman.

Pintu terbuka dengan kasar. Benturan keras menghasilkan bunyi nyaring. Mengisi seluruh ruangan luas dengan dengungan halus. Menyebabkan gendang telinga sedikit memekak tanpa peringatan. Gerangan siapa yang membuka pintu secara tidak sopan terhadap dirinya? Tidak, bukan itu. Siapa yang berani memasuki ruangannya tanpa permisi?

"Punten," ucap seseorang dengan halus. Makhluk halus. Bukan deng.

Seorang gadis manis dengan perawakan mungil berdiri di ambang pintu. Bola mata penuh permata (e/c) bersinggung tatap dengan bola mata pucat. Keheningan menyelimuti sudut ruangan. Izana mengerjap beberapa kali. Hati terlampau terkejut. Jantung hampir berhenti-bercanda. Tidak. Izana tidak pernah melihat gadis itu.

Pegawai baru, kah?

Begitulah kiranya batin pria tampan bertubuh jangkung tersebut.

Tidak, bukan. Gadis tersebut bukan pegawai baru. Izana selalu mendapatkan setiap laporan dalam pekerjaan bisnisnya. Tidak pernah terlewat meski hal terkecil. Termasuk dalam perekrutan pegawai atau anggota. Menjadi suatu kebiasaan bagi Izana untuk selalu membaca biodata pun informas mengenai seseorang. Terlebih kepada mereka yang ingin bergabung menjadi orangnya.

Izana se-gabut itu. Padahal dia bisa mempercayakan sesuatu atau semua hal terhadap pelayan nya, Kakucho Hitto. Gk, deng. Canda, Izana hanya ingin semuanya berjalan dengan lancar. Maka dari itu, dia melakukannya.

"Jadi," ucap pria tampan dengan surai perak tersebut. "Tikus kecil mana yang berani memasuki wilayahku?"

.
.
.

Lumayan.

Adalah kalimat pertama yang terlintas dalam benak pria tampan dengan surai perak. Gadis yang ia yakini sebagai penyusup atau orang nyasar berguna untuknya. Izana mempekerjakan (memungut) gadis itu sebagai penjaga ikan.

Betul, penjaga ikan.

Pria tampan bertubuh jangkung tersebut memiliki sebuah akuarium besar berisi ikan hias. Sedari remaja, pria tampan tersebut sudah memiliki hobi memelihara ikan. Hal tersebut masih bertahan hingga sekarang.

Tugas gadis itu hanya memberi makan peliharaannya dan memperhatikan suhu akuarium.

Ah, benar. Ikan yang Izana pelihara adalah ikan piranha. Maka dari itu, mari kita lihat bagaimana kisah gadis bernama (Y/n) (L/n) bersama ikan piranha dan Kurokawa Izana di dunia lain.

.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top