Shadow #35 - Membongkar rahasia

Ace's house, New York.

"Al--alicia?!"

Saat suara yang tak asing itu menyeruak masuk ke telinga Alicia, gadis itu segera terkesiap. Pandangannya beralih ke sumber suara yang kini tengah terpaku di ambang pintu.

Alicia menemukan Ace di sana. Dengan raut dingin, yang tak pernah ia temukan selama dua tahun menjalin hubungan bersama laki-laki itu.

Jika sebelumnya Alicia gugup dan bersembunyi, kali ini ia justru memberanikan diri. Terutama saat Ace menyadari bahwa kekasihnya itu telah menemukan sesuatu yang tak seharusnya jatuh ke tangan gadis itu.

"Alicia?" Ace melangkahkan kakinya mendekat dan helaan napas berat keluar darinya. "Kupikir akan lebih baik jika orang lain atau polisi yang menemukannya," katanya seraya melirik kertas dalam genggaman Alicia.

"Aku tidak mengerti."

"Banyak hal yang tak perlu kau mengerti, Alicia," balas Ace. Ia kini telah berdiri di hadapan kekasihnya dan tatapan dingin darinya kini telah meredup. "Aku hanya perlu kau percaya bahwa aku sangat mencintaimu."

Alicia terdiam. Dengan sisa tenaganya, ia mencoba untuk tak gentar. Ia berusaha tegar meski amarah dan kecewa tengah memenuhi dirinya. Kuat-kuat ia menahan diri agar tak memekik.

"Aku punya alasan untuk semuanya," ungkap Ace, berusaha meyakinkan Alicia.

Namun lagi-lagi gadis itu hanya diam. Kali ini Alicia memalingkan wajahnya dan menarik napas dalam-dalam. "Jawab pertanyaanku, Ace. Apa kau sungguh terlibat dengan semua ini?"

"Alicia--"

"Jawab pertanyaanku, Ace!" sela Alicia dengan nada suaranya yang meninggi.

"Alicia, kumohon dengarkan aku dulu," ucap Ace seraya meraih kedua tangan Alicia. Laki-laki itu tau bahwa kekasihnya sungguh ketakutan sekarang. Tubuhnya bergetar sementara kedua matanya berkaca-kaca. "Aku tidak akan menyakitimu dan kau harus percaya itu."

Alih-alih meluluh, Alicia justru menepis kasar tangan Ace darinya. Kemudian diangkatnya lembaran kertas tersebut ke udara, sehingga Ace tak dapat berbuat apa-apa. "Lalu ini apa?" Alicia jelas mendesak kekasihnya itu. "Kau juga membunuh mereka, bukan?! James, Elena, Jake? Kau membunuh teman-temanmu sendiri, Ace!"

"Alicia!"

Gadis itu terisak tepat setelah tubuhnya jatuh ke ranjang. Ia terduduk di sana sementara kertas itu diremasnya kuat-kuat. Alicia sungguh tak bisa menerima kebenarannya sekarang.

"Kau ... membunuh teman-temanmu sendiri, Ace," ulang Alicia di tengah isakannya. "Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau tega membunuh mereka?"

Perlahan wajah cantik gadis itu mendongak, menatap sang kekasih yang kini tak bereaksi apa-apa dengan pandangannya yang dalam. Pipi gadis itu telah basah karena air mata, sementara hidungnya memerah menahan isak yang lebih keras. "Kenapa kau membunuh mereka semua, Ace?"

Butuh beberapa detik sebelum akhirnya laki-laki berambut hitam kecokelatan itu bersuara. Ia berdeham pelan dan menatap lurus-lurus ke arah Alicia. "Apa kau sungguh ingin tahu, Alicia?"

Bibir gadis itu justru mendadak kelu. Ia bahkan tak kuasa menjawab pertanyaan yang sejak tadi memang mengganggu perasaannya.

"Aku membunuh mereka semua karena aku tidak berhasil membunuhmu."

"Apa?" []

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top