Shadow #28 - Mungkinkah Ace
Kantor kepolisian kota New York.
"Kau akan sangat terkejut dengan apa yang kutemukan di internet, Detektif."
Ucapan Noel barusan sontak menarik atensi Nicholas yang sejak tadi sibuk dengan komputernya untuk beralih padanya. Kemudian dipersilakannya duduk sang rekan kerjanya itu di hadapannya. "Ada apa, Noel?" tanyanya penasaran.
Dan pria berambut pirang itu segera menyerahkan selembar kertas yang berisikan sebuah informasi artikel dari situs internet kepada seniornya itu. "Wanita bernama Angela Vasylchenko itu adalah anggota dewan keturunan Inggris yang sudah lama meniti karirnya di New York," terang Noel. Ia juga menambahkan keterangan bahwa wanita itu kini sudah berusia lima puluh tahun dan tinggal di luar negeri semenjak perawatannya di New York sudah dianggap gagal.
"Bagaimana dengan catatan medisnya?" tanya Nicholas seraya meneliti lembaran kertas tersebut.
Namun Noel tak berhasil memuaskan hasrat penuh ambisi milik Nicholas. "Aku belum bergerak sejauh itu tanpa perintah darimu, Detektif." Ia kemudian mengetukkan jarinya di atas selembaran kertas yang kini kembali disimpan Nicholas ke atas meja. "Tapi di beberapa artikel, disebutkan juga bahwa wanita bernama Angela ini dirawat di rumah sakit dengan fasilitas kelas satu karena mengidap kelainan fungsi hati yang cukup parah."
Netra cokelat terang milik Nicholas membulat tak percaya. "Tapi dia berhasil selamat, bukan? Bukankah dia tinggal di luar negeri sekarang? Bagaimana dia bisa melewati penyakitnya itu jika perawatannya justru dianggap gagal?" pertanyaan Nicholas yang bertubi-tubi itu justru terdengar mengarah kepada dirinya sendiri. "Astaga, ada apa dengan ini semua?!"
Dan Noel mengangguk sependapat. "Aku belum mendapatkan informasi yang detil, tapi kudengar dia mendapatkan donor dari seseorang."
"Hm, wanita itu sudah pasti kaya raya dan akan membayar mahal untuk pendonornya," gumam Nicholas. "Tapi kenapa dia harus pergi meninggalkan karirnya di New York?"
Noel tak menjawab. Ia hanya menggumam panjang dan menggeleng tak tahu di hadapan sang detektif itu. Bagaimanapun, informasi yang didapatnya di internet tak menjelaskan serinci itu.
"Lalu, bagaimana dengan keluarganya?" tambah Nicholas. Ia sungguh didera penasaran yang berkepanjangan sejak wanita bernama Sarah, akhirnya mengungkapkan semuanya.
Rahasia Natalie yang ditutup rapat-rapat oleh pihak rumah sakit sebesar itu, berhasil menyisakan tanda tanya besar bagi Nicholas. Mengingat Wilson Blake merupakan pemilik dari rumah sakit yang telah berdiri satu dekade itu. Nicholas yakin, Ace pastilah mengetahui sesuatu.
Ia hanya membutuhkan sebuah cara untuk mengungkapnya ke permukaan.
"Hal itulah yang mungkin akan mengejutkanmu, Detektif," kata Noel misterius.
Dan tentu saja, Nicholas yang hari ini tengah menggunakan kemeja hitam polos itu sontak mengernyitkan keningnya bingung. "Apa maksudmu, Noel?"
Alih-alih langsung menjelaskan, Noel justru menghela napas panjang dan menguatkan nyalinya untuk kembali bersuara di hadapan seniornya itu. Ia-pun menegakkan tubuhnya dan berkata, "Wanita bernama Angela Vasylchenko itu memiliki seorang suami yang tinggal di New York dan bernama ... Wilson Blake."
"APA?!"
***
"Sekarang, bagaimana?"
Brittany langsung menjatuhkan bokongnya tepat di atas sofa. Dan ia memandang prihatin sahabatnya kini. Semenjak Brittany datang ke rumahnya, Alicia hanya diam di sana, memandangi TV yang bahkan tidak menyala dan mengerucutkan bibirnya gelisah.
"Aku tidak tahu bagaimana Ace bisa mengetahui semuanya, Britt," keluh Alicia. Bahkan gadis berambut hitam itu mengacak-ngacak rambutnya frustrasi sekarang. "Ace bahkan tak membalas pesan-pesanku. Dia pasti sangat marah."
Gumaman pendek kemudian terdengar dari Brittany yang kini menyilang kedua tangannya di dada. "Mungkin Ace sedang sibuk seperti biasanya," tukasnya berusaha menenangkan. "Hal ini pasti membuatnya sangat kesal dan suasana hatinya memburuk. Ada baiknya kau berpikir positif."
Alicia mengerang keras. "Hah, lalu aku harus bagaimana sekarang?" Ia menggeleng cepat. "Aku tidak tahu semuanya akan menjadi kacau seperti ini. Sungguh."
"Bagaimana jika kau datang ke kantornya?" saran Brittany. "Mungkin perasaannya akan membaik setelah melihatmu datang dengan sebotol wine." Gadis berpipi chubby itu kemudian tersenyum lebar, memamerkan deretan giginya yang rapih. "Ideku tidak buruk, 'kan?"
"Tidak buruk."
Brittany kemudian mencebik di tempatnya. "Apa ada sesuatu yang kau khawatirkan, Alicia?"
"Aku menanyainya sesuatu dan saat ia menjawab pertanyaanku, mendadak aku bisa tahu bahwa ia sedang berbohong," kata Alicia. "Intuisiku tak pernah salah selama ini. Tapi sekarang, aku justru tak ingin mempercayai intuisiku itu, Britt."
Lalu gadis berambut pirang itu mengusap dagunya perlahan. Ia menggumam pendek dan bertanya, "Mungkinkah Ace memang terlibat dalam semua kasus itu?"
"Entahlah ...," Alicia memutar kepalanya frustrasi dan menunduk lemah. "Aku tidak yakin bisa menerima kebenarannya jika Ace benar-benar terlibat." []
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top