Bedah Karya

Assalamualaikum
Annyeonghaseyo sadayana~
Kembali lagi dengan Munia, dari fakultas rebahan jurusan ilmu khayal. Asekk.

Kali ini saya akan mengerjakan tugas kelompok dari UKM Gen 3. Tugasnya berupa review karya dari pasangan kelompok. Cieee punya pasangan. Kiww.

Kebetulan saya satu kelompok dengan Ayu Sejo. Belum terlalu kenal dan dekat banget sih sebenarnya. Karya saya emang memiliki dunia sendiri. Asik sendiri dengan dunianya. Hingga lupa berinteraksi dengan sesamanya. Eheheh. Dengan kata lain aku sider.

Ini review pertamaku yang di posting di wp. Biasanya cuma jadi uneg-uneg aja sih di kepala. Hehe.

Okey, langsung saja, ya.

Judul : Keputusan Terburuk
Karya : Ayu Sejo ansenoklas

Keputusan Terburuk adalah cerita bergenre teen. Menceritakan tentang seorang gadis bernama Jasmine yang mengambil keputusan dangkal demi hidup bahagia dan terlepas dari kekangan orangtua.

Awalnya ia kira keputusannya untuk mengikuti Jere akan bisa membuatnya terbang bebas mengangapai asa. Namun ia malah terjerembab pada kenikmatan sesaat. Jere, cowok berengsek yang memperkosanya hingga ia hamil. Situasi itu membuatnya depresi dan ingin bunuh diri.

Namun ia bertemu Ari. Cowok penyabar yang mampu menenangkan hati jasmine. Hingga sebuah ketakutan muncul dibenaknya. Apa yang akan terjadi jika Ari mengetahui kehamilannya?

Wushh. Kok tiba-tiba Jasmine takut kalau Ari tahu tentang kehamilannya? Emang Ari ini siapanya? Apa hubungannya dengan Jasmine?

Hayo-hayo. Penasaran, kan?

...

Dari sepuluh bab yang saya baca, Jasmine adalah korban. Korban dari ketidakberdayaan.

Jasmine putus sekolah, karena kondisi ekonomi keluargnya tidak memungkinkan dia untuk lanjut sekolah. Kedua orangtuanya yang kasar dan keras tidak membantunya untuk mengerti situasi. Pantas saja Jasmine tidak betah di rumah.

Dunia tidak adil baginya. Jasmine ingin sekolah dan menjadi orang sukses. Itu tekadnya. Tekadnya yang kuat membuat ia mempercayai Jere. Cowok yang memberinya janji untuk bebas. Jasmine tidak naif. Ia hanya mencoba percaya n Jere akan memenuhi janjinya.

Jasmine adalah realita jaman sekarang. Ketika orang tua tidak mempu menyekolahkan anaknya. Ketika pemerintah tidak mempedulikannya. Kenapa Jasmine tidak dapat bantuan dan beasiswa agar bisa sekolah lagi? Terkadang bantuan yang dijanjikan pemerintah tidak tepat sasaran. Mungkin Jasmine juga salah satu korbannya.

Ups. Apakah saya spoiler? Tidak, kan, ya? Hehe

Alur cerita ini mengalir dengan baik. Saya enjoy membancanya. Membawaan ceritanya juga cukup ringan. Narasi dan dialog pas. Tidak berlebihan dan tidak bertele-tele. Tetapi alangkah lebih baiknya untuk deskripsi tempat lebih detail lagi. Seperti letak kamar Jasmine, dsb.

Pembukaan cerita sangat bagus. Diawali dengan kutipan:

Membuat pembaca penasaran. Dan tak ingin beranjak ke cerita lain.

Setiap bab selalu diakhiri dengan sesuatu yang mengantung. Yang memancing pembaca untuk membaca bab selanjutnya. Aapalagi bab 10. Errr geregetan deh mau baca bab 11nya. Tapi saya mau meriview dulu. Takut kelupaan.

...

Saya rekomendasikan cerita ini kepada yang suka membaca cerita remaja yang tidak melulu berkubek di lingkungan sekolah.

Dari cerita ini ada beberapa pesan yang saya bisa cerna. Antara lain : Tetaplah bersyukur. Karena nikmat yang sekarang sedang kita rasakan, belum tentu esok hari kamu akan merasakannya.

Jangan mudah mempercayai orang lain. Jangan naif! Di dunia ini ada beberapa orang yang terlihat tulus namun ternyata berniat buruk.

Okey. Sekian review dari saya. Koreksi bila ada salah kata.

Wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabakatuh.

Gamshamnida sadayana~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top