Semisal Kamu Tidak Punya Anak

Bayangkan, kalau anak-anak yang kau sayangi itu

Tidak pernah dilahirkan

Dan omongan teman, saudara, serta manusia-manusia

Mulai mencongkel hatimu dengan sadisnya

Mereka mulai membual

"Kenapa kok belum punya anak, sudah sekian tahun menikah?"

Aku ingin tahu apakah kata "asu" akan keluar dari mulutmu?

Semisal kamu tidak punya anak

Masih ringankah mulutmu untuk bertanya hal yang tidak kau punya?

Masih ringankah kamu menyamakan kondisimu dengan mereka?

Masih ringankah kamu menganggap enteng tekanan mereka?

Aku tidak akan mendoakan yang tidak-tidak padamu

Aku juga tidak tega melihat anak kesayanganmu mati atau sejenisnya

Aku juga tidak bisa melihat anak kecil menderita

Jadi kudoakan anak-anakmu sehat semua

Susu, popok, dan kebutuhan lainnya selalu terpenuhi

Bisakah kamu mendoakanku juga? Setidaknya doa untuk ketenangan hatiku?

Dan kudoakan kamu dapat menghargai mereka

Aku tidak bertanggung jawab jika mereka mendoakan kejelekan padamu

Jika kamu tetap besar kepala dan congkak atas apa yang diberikanNya

Semisal kamu tidak punya anak

Dan sebaliknya aku yang punya anak

Aku juga tidak menjamin untuk tidak congkak

Namun, aku titipkan pesan ini untukmu lewat puisi

Jika aku congkak, tolong ingatkan aku

Karena mungkin saja, sifat congkak itu sudah mengakar

Menjadi bagian dari reaksi manusia

Achmad Aditya Avery

Jakarta, 16 September 2022