Special Halloween! (5)

Selamat membaca :)))

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

apa aku sedang berhalusinasi lagi? Kenapa lagu ini bisa kudengar? Bukannya saat ini aku sudah mematikan lagunya? Tapi kenapa aku masih bisa mendengar lagunya?

Tak sengaja, kamu kembali mengingat kenangan terakhirmu sebelum kamu kehilangan kesadaranmu.

Mata tertutupmu berkedut beberapa kali. Kamu terlalu lelah meski hanya untuk membuka mata saja. Apa jangan-jangan... Harusnya itu tidak mungkin. Tapi, aku tidak mungkin bisa ke rumah kan?

Matamu langsung terbuka ketika mengingat bahwa kamu tengah berada di tempat asing. Manik coklat-kehitamanmu menatap langit-langit rumah tua yang kamu tempati.

Bulu romamu terangkat semua akibat lantai yang begitu dingin. Punggungmu sedikit sakit mengingat sudah lama kamu tidur di lantai itu.

Debu memenuhi indra penglihatanmu. Kotor tapi indah. Perabotan disana sangat antik. Guci dengan lukisan air sungai, lukisan taman, dan jangan lupakan lagu terdengar dipaksa terus berputar.

aku masih disini? Dimana-DIMANA YUNA?! Menyadari ada yang janggal, kamu memaksa tubuhmu berdiri. Namun, penyakit darah rendahmu segera menyergapmu dengan rasa pusing dan rasa sakit yang menyerang kepalamu.

"Akh!" Beruntung kamu dapat langsung memegang pinggiran tangga yang berada tepat di sebelahmu. Kalau kamu telat sedetik, kamu akan kembali menjadi putri tidur lagi.

"Kenapa darah rendahku harus kumat sih?" Desismu kesal menahan rasa tidak enak di kepalamu. Sembari menunggu kepalamu tidak pusing lagi, kamu mencoba memahami keadaanmu saat ini.

kenapa aku tidak ingat alasan lagu ini terus berputar? Apa alarm ponselku sedang berbunyi? Tidak mungkin. Aku tidak memasang alarm apapun.

Hah? Lalu?

Eh, bentar deh. Kok suaranya aneh gini? Agak pudar, agak ngegerung juga. Ponselku tidak mungkin seperti ini.

Deg!

Seorang Ibu yang beberapa saat lalu kamu dan temanmu tolong mengucapkan sesuatu yang sangat aneh. "Nak, hati-hati dengan rumah di ujung hutan itu ya."

Dan parahnya lagi, temanmu mengindahkan ucapan dari seorang Ibu itu. Ia menganggapnya sebagai angin lalu. Oh iya, ia juga menghasutmu untuk ikut tidak memikirkannya. Sama sepertinya.

Cukup logis untuk di jaman modern ini. Tapi kehadiran 'mereka' seharusnya masih ada 'kan? Kehadiran mereka tidak mungkin hilang begitu saja.

sudah berapa lama aku berada disini? Sekarang masih siang kah? Ah benar. Syukurlah. Pasti aku hanya tidak sengaja tertidur saja disini.

Iya, tidak ada hal yang aneh disini. Tenang saja.

Kamu meneguk ludahmu. Jari-jarimu perlahan mendingin dengan segala kemungkinan terburuk yang telah menimpamu.

Setelah tidak pusing lagi, kamu mulai mencari asal suara itu. Entah telingamu yang bermasalah atau tidak, tapi suara itu terdengar seperti dimana-mana. Tidak ada titik pasti asal suara itu datang.

Dengan perasaan kalut, kamu menyusuri berbagai kamar di salah satu lorong panjang yang seakan tidak pernah berujung. Setelah belokan, pasti ada belokan lain. Tidak pernah buntu.

dimana Yuna? Kenapa daritadi aku tidak menemukannya? Nanti bisa-bisa aku akan bermalam disini. Matamu menatap ke arah jendela yang berada di samping lorong. Jumlahnya sangat banyak. Lebih banyak dari kamar-kamar yang telah kamu lihat.

Tentang kamar, kamar itu tidak pernah terisi perabot apapun. Selalu kosong dan hampa.

Kecuali untuk kain putih yang mewarnai lantai itu.

Namun, karena kamu tidak sanggup untuk menguaknya lebih dalam, kamu hanya berfokus untuk mencari Yuna saja.

Yuna, kamu sebenarnya kemana? Kenapa kita bisa terpisah begini? Aku takut banget. Aku ga berani. Kamu dimana?'l

Peluh membasahi keningmu. Menyucur deras bak mandi keringat. Nafasmu tidak teratur. Kamu mempercepat langkahmu untuk mencari keberadaan temanmu.

Prinsipmu, kalau masuk berdua, maka keluarpun harus berdus juga.

Dan kamu sangat yakin kalau Yuna masih berada di bangunan yang sama denganmu. Sekejam-kejamnya Yuna, ia tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian. Apalagi di bangunan tua seperti rumah ini.

Set!

Kamu menahan nafasmu saat kamu merasakan sesuatu menyenggol ujung-ujung rambut indahmu. Pergerakanmu terhenti semua. t-tadi itu apa?!

Kemudian, kamu mendengar lagu itu mengeras dari balik pintu yang hendak kamu buka sebelumnya. j-jangan dipikirkan. Itu bukan apa-apa.

Sekiranya kamu telah sedikit tenang, kenop pintunya segera kamu putar.

Clek!

Bau amis bercampur bau busuk langsung menyergap indra penciumanmu. Dengan reflek yang baik, kamu mundur beberapa langkah sembari menutup hidungmu.

bau. Bau apa ini?

Apa ini sebenarnya rumah-Oh?! Itukan gramaphone!

Tanpa basa-basi, kamu bergegas menuju ke alat yang memutarkan lagu yang belakangan ini kamu sukai. bagaimana bisa ada lagu kesukaanku di dalam piringan hitam ini? Bukankah harusnya hanya lagu lama yang ada di dalamnya?

Tak!

Muak dengan aura seram dari lagu itu, kamu mengangkat alat kecil yang menyerupai jarum itu. nah, dengan begini aku jadi tidak terlalu takut lagi.

Perhatianmu yang terfokus pada gramaphone, membuatmu buta dengan sekitarnya. Pasalnya, ruangan ini adalah ruangan satu-satunya yang memiliki banyak perabot di dalamnya.

Ruangannya sedikit lebih besar dari yang lain. Ada beberapa jendela di dalamnya. Perabot yang terpampang manis itu tertutupi oleh selembar kain putih. Lantai ruangan ini tidak tertutup oleh apapun. Hanya ubin-ubin besar yang bercorak indah.

bagaimana bisa lagu ini bisa di ada di piringan hitam? Aneh sekali. Kamu memandangi gramaphone itu lekat-lekat.

Puk!

Atensimu teralih dalam sekejap mata. Di salah satu kursi yang tertutup kain putih, ada sebuah tumpukan daging yang mulai membusuk beserta belatung yang mengerubunginya.

Mata indahmu menangkap sesuatu di tumpukkan itu. kotak-kotak... ITUKAN MIRIP BAJU YANG DIPAKAI YUNA!!

Perlahan, kamu mendekatinya. Meskipun tidak terlalu dekat, kamu dapat melihatnya dengan jelas. Kemeja kotak-kotak yang sudah terkoyak dan terlumuri bekas darah itu terasa tidak asing di matamu.

j-jangan bilang...

Bruk!

Tubuhmu ambruk di atas lantai. Kakimu lemas sampai tidak bisa menanggung beban apapun. Kamu menutup hidung sampai mulutmu.

Tetes demi tetes air mata keluar menuruni tanganmu yang masih menutupi hidung dan mulutmu. "Yuna... Tidak mungkin. K-kamu hikds. Kamu tidak mungkin. Kita 'kan sudah berjanji untuk pergi keluar negri bersama. Tapi kenapa kamu bisa... Yuna hikds."

Bahumu berguncang cepat. Menahan isak tangis yang menyayat hati. Hatimu remuk seremuk-remuknya. Harapan terakhirmu harus pupus di depan matamu sendiri.

Tap!

"Temanmu itu... Dia salah satu mahakaryaku. Indah bukan?" Bahumu di tepuk pelan. Suara lembut nan tenang melantun indah di telingamu. Sontak kamu langsung berhenti menangis. Bahkan kamu sempat menahan nafasmu.

siapa?

Greb!

"Cup, cup. Jangan menangis lagi." Lengan kurusnya merengkuhmu erat. Tubuhmu bergetar kecil. Bulu romamu terangkat semua.

"Kamu akan suka berada disini. Jadi, tenang saja." Kamu tidak membalas pelukannya sama sekali. "T-tolong jangan bunuh aku." Kamu semakin ketakutan ketika laki-laki itu mengelus lembut pipimu. Ah bukan. Ternyata ia sedang mengambil air matamu yang mengalir deras di sepanjang pipimu.

"Aku sayang kepadamu. Jadi aku tidak akan membunuhmu, (y/n)."










- Omake -

"Hari semakin mendung. Lebih baik kita pulang saja nek."

"Nek?"

"Ada apa nek? Kenapa menatap rumah itu terus? Tidak baik menatapnya terlalu lama, bukan?"

"Nenek merasa gelisah sekali saat ini. Apa hal yang pernah teman nenek alami, akan mereka alami juga ya?"

"Teman nenek? Yang pernah masuk berita itu, nek?"

"Ah jadi kamu tahu ya?"

"Hm-mm. Beritanya sangat heboh. Semua orang membicarakannya nek. Makanya aku jadi tahu juga."

"Semoga kedua gadis itu baik-baik saja."

"Gadis? Ada yang menginap disana?"

"Ada. Padahal sudah nenek peringatkan. Sebaiknya kita berdoa untuk keselamatan mereka."

"Tidak mungkin mereka selamat, nek. Barang siapa masuk, mereka tidak akan pernah keluar lagi."

"Hantu bernama mahito itu sungguh menyeramkan."

"Seharusnya dari dulu warga sekampung melakukan ritual pengusiran saja. Sekarang pasti sudah terlambat. Mahluk itu sudah bertambah kuat."

"Iya... Hantu perasaan itu sungguh menakutkan."










(otw panggil Gojo buat ngebunuh Mahito:)))








- 1263 words.
31-10-2021.



AAAA HAPPY HALLOWEEN GEIS 🎃🎃🎃🎃🎃🎃🎃

Tida seram ya? Yasudah, tak apa. Tapi semoga kalian terhibur ya dengan cerita ini^^

Karena hari ini saya sudah up, besok libur ya ( ꈍᴗꈍ)

Semoga kalian sehat terus ya. Stay safe semuanya~~

Have a nice dream~

Jangan lupa, besok Senin. Hari terberat karena kita telah liburan sambil bermager ria selama 2 hari penuh ಥ_ಥ

Mana besok ada agama lagi (〒﹏〒)

Ya udahlah, semoga kita semua tetap semangat ya :))





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Satu lagi lah bonus ya :D






Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top